Trending
Senin, 14 Desember 2020

Hasil Karya Dipandang Sebelah Mata? Ini Saatnya Tunjukan Siapa Diri Lo!

  • Share
  • fb-share
Hasil Karya Dipandang Sebelah Mata? Ini Saatnya Tunjukan Siapa Diri Lo!

Sepertinya untuk kondisi kehidupan sekarang ini, rasanya nggak mungkin lo nggak ketemu orang yang sifatnya toxic. Suka merendahkan orang lain, memandang sebelah mata hasil karya, sampai menjatuhkan teman di depan orang banyak – santai bro, ini saatnya lo tunjukan siapa diri lo sebenarnya!

Ngomongin soal teman toxic, sepertinya ada satu hal yang fundamental untuk lo pegang teguh, yaitu prinsip. Selagi lo punya pakem-pakem yang lo yakini hal tersebut adalah hal yang membuat lo senang, bangga, puas dan lainnya – sepertinya lo nggak perlu memedulikan orang-orang yang toxic.

Percaya atau nggak, mau sebagus apapun karya yang sudah lo buat dan lo hasilkan – tetap saja ada sisi di mana mereka yang toxic bisa abuse karya tersebut. Memang sih di dunia ini sepertinya nggak ada yang sempurna kecuali mereka yang selalu punya sentimen negatif untuk hal apapun.

Akan tetapi, pasti ada saatnya diri lo memerlukan apresiasi setelah menghasilkan karya. Walau memang nggak sempurna, tapi karya yang sudah lo hasilkan, tentu membutuhkan penghargaan. Kalau memang karyanya kurang bagus, kritik diikuti dengan solusi atau feedback adalah yang dibutuhkan, bukan malah menjelek-jelekan.

Terutama karya-karya yang berseliweran di dunia industri kreatif yang sudah tap in juga dengan berbagai kemajuan teknologi. Berbagai komentar yang toxic pasti sangat mudah ditemukan di setiap karya tersebut. Entah apapun tujuan orang toxic melakukan itu – tapi memang lo nggak bisa tinggal diam saja.

Perlu lo balas dengan karya, karya yang selalu dihasilkan secara konsisten bisa meredam mereka yang toxic. Walau sepertinya nggak akan bisa berhenti mereka yang toxic – setidaknya lo sudah menunjukan kalau karya akan membalas semuanya!

Well, nggak semua orang toxic sih bro. Pasti ada yang bisa mengapresiasi, menghargai, bahkan bangga terhadap berbagai karya yang sudah lo keluarkan dan hasilkan. Mungkin semuanya bakal jadi semangat untuk terus menghasilkan karya selanjutnya.

Mungkin pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana sih menghadapi orang-orang yang toxic, bahkan sampai memandang lo sebelah mata, apa yang mesti lo lakukan untuk bisa menghadapi mereka-mereka itu? Tenang bro, lo sudah berada di halaman artikel yang tepat!

 

Konsisten Dalam Berkarya

orang yang toxic dengan karya lo pasti ada, tapi santai bro, lo bisa masa bodo amat dan fokus dengan apa yang lo kerjakan!

Credit Image: gettingsmart.com

Dengan prinsip yang kuat, konsisten untuk terus mengeluarkan karya memang jadi salah satu solusi atau jawaban untuk mereka yang toxic. Memang sih – nggak bisa terus dipaksakan untuk mengeluarkan hasil karya – minimal, lo punya jeda waktu untuk terus berproses.

Konsisten dalam berkarya walau ada saja yang toxic untuk karya lo tersebut bisa jadi semangat tersendiri. Mereka yang toxic, kalau lo akhirnya punya sifat cuek – ini dengan mudah bisa jadi bahan bakar yang spesial saat lo akan menghasilkan karya.

Percaya atau nggak orang-orang yang toxic pasti akan selalu ada. Tapi, karya lo yang konsisten – bisa membungkam mulut-mulut mereka. Segala proses yang lo lewati, pasti mengalami peningkatan, hal tersebut lah yang bakal jadi senjata utama lo untuk terus konsisten menghasilkan karya.

 

Masa Bodo Amat adalah Kunci

orang yang toxic dengan karya lo pasti ada, tapi santai bro, lo bisa masa bodo amat dan fokus dengan apa yang lo kerjakan!

Credit Image: pickthebrain.com

Bukan berarti anti kritik ya bro – kecuali lo merasa jadi bos yang bisa handle apapun. Rasa bodo amat yang dimaksudkan adalah cueknya diri lo terhadap komentar atau sentimen negatif yang ada. Lo bisa mengalihkan fokus lo ke mereka yang mengapresiasi, even mereka yang mengkritik dengan cara yang benar.

Memangnya ada ya mengkritik dengan cara yang salah? Ada – ya itu mereka yang toxic adalah kritikus yang nggak ada manner saja. Oleh karena itu, pastinya juga ada mereka yang bisa menghargai dan bahkan membantu memberikan solusi dari hasil karya-karya lo itu.

Yang jelas – lo nggak akan pernah sendirian, bro – seperti yang dilansir dari USSFEED – yang mengumpulkan beberapa orang yang pernah diremehkan, dikecilkan, bahkan dijelek-jelekan – mereka semua akhirnya struggle dengan konsisten dan bisa terus melakukan yang terbaik.

Semua tentu ada pilihannya bro. Seperti apakah lo memilih untuk berhenti karena mereka yang toxic dengan lo, atau lo bisa pilih untuk terus berkarya, menjadikan komentar mereka yang toxic jadi bahan bakar lo untuk terus berkembang.

Bro, orang yang bisa menginspirasi orang lain adalah mereka yang berkarya, bukan mereka yang cuma bisa toxic doang. Do you agree with me?

 

Feature Image – wallpaperflare.com

Comments
Epul Saepuloh
Mantap bro
Sadam Husaeni tulloh
Kerennnnnn bangettttt bosssss