Trending
Rabu, 10 Mei 2023

Listening Bar, Wahana Eskapisme dari Sibuknya Kota Metropolitan

  • Share
  • fb-share
Listening Bar, Wahana Eskapisme dari Sibuknya Kota Metropolitan

Waktu lo dateng ke bar atau cafe, musik emang jadi salah satu elemen yang bikin pengalaman nongkrong jadi makin rame. Apalagi, kalau lo kongko di cafe buat catch up bareng temen-temen lama. Tapi, pernah enggak lo kepikiran nongkrong di cafe cuma buat santai biar enggak mumet-mumet banget? Kalau itu yang lo pengin, coba aja dateng ke listening bar! Lo belum tahu itu tempat apaan? Sini, gue kenalin sama tempat asyik satu ini!

Listening Bar Asalnya dari Mana, Sih?

Listening bar itu sebenernya udah ada sejak 1929, lho! Waktu itu, musik jazz masih susah dibawa dari Amerika ke Jepang, makanya orang-orang Tokyo memilih buat mendengarkan secara khusus di sebuah tempat bernama Jazz Kissa. Menariknya, tren ini justru booming pada tahun 1950-1970 sampai akhirnya menyebar ke New York, London, Manchester, dan Sao Paolo dengan genre lagu yang lebih beragam.

Pesona tren ini enggak pernah padam dan makin meluas di 2010 ketika Indonesia kemudian juga ramai dengan geliat listening bar. Ternyata, banyak orang menyukai budaya dengerin musik seperti ini. Bukan cuma pengin tahu lagu-lagu, tapi juga pengin mewujudkan gaya hidup slow living dengan mindfulness. Soalnya, kalau dateng ke listening bar, lo bakalan bisa menikmati santapan makanan “seolah-olah” dengan suasana yang lebih chill.

Enggak heran kalau mindfulness bisa lo dapetin di sini, soalnya salah satu karakteristik dari listening bar adalah talk less, listen more. Jadi, kesan bar yang riuh rendah oleh suara orang–orang party emang enggak bakalan lo temuin di tempat ini. Menarik banget, kan? Makanya, listening bar jadi salah satu wahana eskapisme favorit buat para penghuni metropolitan.

Sekarang Listening Bar Ada di Indonesia, lho!

Lo tinggal di Jakarta dan sekitarnya? Pas banget, gue punya beberapa rekomendasi listening bar yang wajib lo datengin pas weekend atau sore nanti sepulang kerja. Salah satu pelopornya berlokasi di Cipete, Jakarta Selatan, yang diberi nama SUBO. 

Di SUBO, lo bakal ngerasain vibe vintage ala 1960-an yang khas. Lo juga bisa pesan kopi, cocktails, atau makanan home-cooked yang bakalan langsung dimasakin sama tuan rumahnya, Intan Anggita. Tapi, sebelum ke sini, lo mesti reservasi dulu soalnya tempatnya terbatas untuk 12 pengunjung aja.

Buat rekomendasi kedua, lo bisa dateng ke Houma di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan. Destinasi satu ini juga menyuguhkan ambience serupa sama Jazz Kissa yang ada di Tokyo, lho! Di Houma, lo tinggal duduk tenang dan menikmati alunan lagu yang diputerin sama DJ dari komunitas setempat. Kalau pengin nostalgia sambil lihat-lihat rak berisi memorabilia juga bisa banget, kok.

Terakhir, ada Atlas Records yang enggak kalah menarik sama dua rekomendasi di atas. Listening bar di Kemang, Jakarta Selatan ini punya dua lantai dengan fungsi berbeda. Lantai pertama bisa buat lo yang demen work from cafe dan lantai dua barulah berisi koleksi piringan hitam atau vinyl dari berbagai musisi dunia. Lo juga bisa bawa vinyl sendiri untuk diputar di sini, lho! Kalau mau ngelengkapin koleksi vinyl yang lo punya, staf di sini juga ramah banget, bahkan sama orang yang masih awam soal piringan hitam.

Kenapa Lo Harus ke Listening Bar? 

Memasuki usia tertentu, kadang-kadang nongkrong di keramaian rasanya jadi bikin energi lebih cepet habis, padahal cuma buat duduk dan ngobrol doang. Kalau lo ngerasa kayak gitu, tenang aja. Lo enggak sendiri, kok, dan listening bar hadir buat ngasih solusi terbaik buat lo.

Gue juga setuju, sih, kalau hidup di era digital ini sering kali pikiran jadi cepat penuh, ruwet, dan kacau. Mungkin ini ada hubungannya sama kehadiran smartphone dan media sosial yang bikin kita bisa dapet banyak informasi dalam waktu cepat. Otak jadi bekerja terus-terusan buat memproses semua informasi yang kita terima dan, akibatnya, kita jadi cepet capek.

Nah, dateng ke listening bar pas bubaran kantor atau weekend bisa jadi pilihan yang tepat. Nongkrong selama beberapa waktu di tempat ini bakal bikin lo bisa merasa lebih present. Kenapa? Soalnya, ambience-nya kalem banget dan lo bisa menyentuh sekaligus mendengarkan karya-karya musik tanpa terganggu notifikasi yang masuk di smartphone

Jadi pengin nyoba dateng ke listening bar sambil nikmatin lagu jazz atau sekedar ngerjain tugas? Kosongin aja jadwal lo dan dateng ke listening bar terdekat atau pilih salah satu dari yang udah gue saranin di atas. Pas udah sampai di tempat, pastiin lo jadi pendengar yang baik dan jangan ngerusak suasana, ya. Ingat, talk less, listen more!

 

Source:

  • https://written.id/seni/menjamurnya-listening-bar-jakarta/
  • https://arpeggio.substack.com/p/a-short-history-of-listening-bars
  • https://www.socialexpat.net/listening-bars-you-should-try-in-jakarta/
  • https://harpersbazaar.co.id/articles/read/3/2021/14860/berbeda-dari-restoran-biasa-ini-6-alasan-anda-perlu-mencoba-berkunjung-ke-subo-jakarta
  • https://www.independent.co.uk/arts-entertainment/listening-bars-music-us-vinyl-los-angeles-tokyo-japan-music-nightlife-a8952096.html
Comments
John Hutabarat
saik nih bro
Irsan Erik
Manteepoool keyeen banget pokoke jozzlah, gazkeeeuun masbrohh