Trending
Kamis, 30 Agustus 2018

MIT Bisa Prediksi Depresi dari Cara Lo Ngomong

  • Share
  • fb-share
MIT Bisa Prediksi Depresi dari Cara Lo Ngomong

Ketika menerima pasien yang mengeluh tentang penyakit mental seperti depresi atau stres, biasanya psikiater akan melakukan beberapa diagnosis sebelum mengambil kesimpulan. Mulai dari apakah ada masalah yang dihadapi sebelumnya, bagaimana gaya hidupnya, track record masa lalu, dan beberapa pertanyaan lainnya. Nah, untuk membantu para psikiater, Massachusetts Institute of Technology membuat sebuah alat yang bisa mendeteksi apakah seorang pasien terkena depresi atau tidak berdasarkan cara bicaranya.

 

Diklaim memiliki tingkat kesuksesan 77 persen

Diklaim memiliki tingkat kesuksesan 77 persen

MIT adalah sebuah universitas terkemuka di dunia, bahkan sampai sekarang MIT terus menelurkan beberapa alumni besar dan berjasa di bidang teknologi maupun manajemen. Jadi, ketika MIT mengeluarkan sebuah program ataupun proyek yang berhubungan dengan teknologi, tentu itu adalah hal yang biasa, Urbaners. Seperti dilansir dari engadget.com, project manager dari proyek besar ini, Tuka Alhanai, mengklaim bahwa alatnya ini bisa sukses memprediksi tingkat depresi seseorang mencapai 77%.

Alat ini memang belum mempunyai nama, tetapi Tuka Alhanai dan timnya menyebut dengan Context-Free. Dinamakan Context-Free karena semua orang yang menggunakannya nggak perlu menjawab pertanyaan tertentu, cukup berkata apa pun yang diinginkan. Dari nada suara yang dihasilkan, Context-Free ini bisa mengategorikan mana kata-kata yang menunjukkan kesedihan dan depresi.

 

Akan membantu banyak orang

Akan membantu banyak orang

Tuka Alhanai menyebutkan bahwa proyeknya ini masih jauh dari kata sempurna. Timnya harus melakukan tes lebih banyak lagi, terlebih lagi alat ini belum bisa memetakan jenis-jenis depresi yang jumlahnya sangat banyak. Tetapi di masa mendatang, tujuan dari alat ini adalah agar semua orang bisa mengetahui apakah dirinya terkena depresi atau nggak.

Mengapa demikian? Mungkin lo sering mendengar banyak sekali artis terkenal yang bunuh diri akibat depresi. Belum lagi kasus bunuh diri yang nggak terekspos. Jadi, sebelum semuanya terlambat, alat ini akan mendeteksi sejak dini gejala depresi.

 

Source:  engadget.com

Comments
THIAS HASTININGSIH
Akan membantu banyak orang
SARI ASTUTI
Tuka Alhanai menyebutkan bahwa proyeknya ini masih jauh dari kata sempurna. Timnya harus melakukan tes lebih banyak lagi, terlebih lagi alat ini belum bisa memetakan jenis-jenis depresi yang jumlahnya sangat banyak. Tetapi di masa mendatang, tujuan dari alat ini adalah agar semua orang bisa mengetahui apakah dirinya terkena depresi atau nggak.