Trending
Senin, 30 Oktober 2017

Retro Sound in Modern Music

  • Share
  • fb-share
Retro Sound in Modern Music

Pernah mendengar suatu lagu yang memiliki kesan kuno, namun terkejut ketika tahu ternyata itu adalah lagu baru dari band baru?

Berarti Urbaners telah mendengarkan sebuah pengaruh sound retro dalam musik modern. Definisi retro sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “mengambil model tentang sesuatu dari masa lalu seperti gaya busana atau musik”. Unsur retro dalam musik masa kini itu yang akan kita bahas kepada Urbaners sekalian.

Unsur retro dalam musik yang kita dengar itu mungkin belum tentu menjadi tujuan dari artis atau produser karena ingin mengasosiasikan musik dengan masa lalu. Ini menarik, karena di sini ada perbedaan antara secara sengaja mengangkat budaya retro dan engga secara sengaja mengangkat unsur retro ini.

Misalnya, seorang musisi merekam albumnya di studio dengan konsol mixing dari tahun 1970-an, mungkin enggak sadar akan dampak yang bisa dilakukan oleh mixer tersebut terhadap produksi musiknya. Mungkin musisi tersebut memilih studio rekamannya tanpa alasan spesifik mencari unsur retro tersebut. Di sisi lain, ada seorang musisi atau produser yang memilih untuk menggunakan instrumen-intrumen analog atau vintage untuk mencapai suara tertentu yang terkait dengan era lampau tertentu. Kembali lagi, itu semua adalah pilihan dengan pertimbangan-pertimbangan dari musisi bersangkutan.

Urbaners pernah menyadari beberapa karya musisi yang kental akan nuansa retronya? 

Seperti misalnya kita tarik dari tahun 2000 ke atas, band internasional seperti The White Stripes mengingatkan kita terhadap era garage punk 80an, Amy Winehouse seperti reinkarnasi diva vintage-soul dari tahun 50an, lalu ada Lady Gaga yang gemar mengangkat synth-pop era 80an. Dari dalam negeri juga enggak sedikit. Kita bisa mendapat aura tempoe doeloe ketika band seperti Sore, White Shoes and the Couples Company hingga Payung Teduh sampai di telinga kita, Kelompok Penerbang Roket secara bangga mengambil esensi rock tahun 70an, dan ada Indische Party yang sarat akan nuansa tahun 60an.

Perkembangan musik tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi. Secara logika, segala macam alat modern di studio rekaman yang tersedia ketika proses penciptaan lagu di zaman sekarang sangat mendukung suatu band mendapat sound yang modern. Namun, mengapa banyak musisi-musisi zaman sekarang yang mengangkat unsur retro? Kami coba uraikan beberapa alasan logisnya.

 

Personal taste

Bila sudah mengenai selera personal sulit untuk dibendung. Selera telinga manusia sangatlah relatif. Musisi tertentu akan mengangkat sound retro karena memang yang bersangkutan gemar dan sengaja ingin menampilkan nuansa ini.

 

Nostalgia

Menurut Edison Survey of American Record Listeners yang diadakan tahun 1921 sebagai contoh bagaimana mendengarkan musik terkait dengan ingatan dan nostalgia. Survei tersebut menemukan bahwa bagi banyak orang Amerika, terutama imigran, mendengarkan musik adalah cara untuk mengenang, melakukan perjalanan kembali pada waktu tertentu, mengingat anggota keluarga sampai mengenang kediaman mereka sebelumnya. Salah satu hasil surveynya adalah “mendengarkan rekaman gramofonik merupakan cara untuk merangsang emosi yang terhubung dengan kenangan masa lalu”

Musik, terutama dengan karakter dan unsur retro untuk generasi sekarang bisa menstimulasi emosi untuk terkoneksi pada memori masa lampau. Dari persepsi seorang musisi, bisa saja Ia mengambil reference dari masa lalu, untuk kemudian dimodifikasi untuk hal/karya baru dalam musik kontemporer.

 

Pengaruh Internet

Pengaruh Internet terhadap budaya musik populer sepanjang 2000-an tidak bisa diabaikan. Munculnya distribusi digital musik bersama dengan digital Platform untuk mendapatkan musik, seperti iTunes, Spotify dan file sharing illegal penting untuk dipertimbangkan saat membahas tingkat kenaikan estetika retro mengelilingi budaya musik kontemporer yang lebih luas di milenium baru. Perubahan kebiasaan konsumen bisa dilacak ke aksesibilitas yang disediakan oleh Internet.

Internet juga telah mengubah bagaimana informasi tentang musik dibagikan dan diperoleh. Blog musik, artikel dan forum memungkinkan Urbaners untuk membaca dan berbicara tentang musik kapanpun dan dengan siapapun. Di Internet musik dari masa lalu bisa ditemukan, atau mungkin ditemukan kembali, yang seharusnya bisa saja dilupakan. Forum daring dan blog membantu masa lalu beralih ke masa kini.

 

Digitalisasi dari Peralatan Musik Kuno

Dengan perluasan pasar untuk plugin digital, semakin banyak instrumen-insrumen analog telah menerima proses digitalisasi. Versi digital dari perlengkapan penunjang musik yang bagi siapa pun untuk mencari hasil suara menyerupai masa lalu. Tentunya dengan harga yang lebih rendah dari perangkat analog asli.

Comments
RAHAYU
Berarti Urbaners telah mendengarkan sebuah pengaruh sound retro dalam musik modern. Definisi retro sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “mengambil model tentang sesuatu dari masa lalu seperti gaya busana atau musik”. Unsur retro dalam musik masa kini itu yang akan kita bahas kepada Urbaners sekalian.
AGUS NAWING
Keren banget