Kalau ngomongin gig di Bandung, rasanya gak pernah ada kata sepi. Kota ini selalu punya alasan buat bikin orang keluar rumah, ngumpul rame-rame, dan teriak bareng di depan panggung.

Begitu juga minggu lalu, ketika Stage Bus Jazz Tour 2025 mampir lagi dengan tajuk Ambyar Takeover. Venue-nya di Kiara Artha Park, dan dari sore sampai malam suasananya udah kayak pasar malam versi anak tongkrongan: rame, penuh tawa, dan semua orang siap kehilangan suara.

Suara Kayu Bawa Lagu Baru

Line-up lokal kali ini lumayan nyetrum. Phonetic buka dengan energi yang bikin orang merapat ke depan. Lanjut Kalé, yang entah kenapa udah ditungguin banget sama banyak tongkrongan.

Dari lagu pertama, crowd udah gak sabar, sampai akhirnya ada yang crowd surf. Pemandangan kayak gitu lumayan sering ditemuin di Bandung, dan kerasa banget kalau malam itu punya vibe spesial.

Lalu ada juga Suara Kayu balik lagi dengan formula yang selalu berhasil: bikin suasana jadi intimate. Mereka gak ragu turun ke tengah penonton, nyanyi bareng, dan bikin jarak antara panggung dan crowd seakan gak ada.

Malam itu makin istimewa karena mereka bawain lagu baru berjudul “Analisaku” yang langsung jadi bahan sing along meskipun belum semua orang hafal.

Titik Ledakan Ambyar Takeover

Momen intimate berlanjut waktu Batas Senja naik panggung. Mereka bawa lagu-lagu andalan yang lagi happening, mulai dari “Nanti Kita Seperti Ini” sampai “Kita Usahakan Lagi”.

Penonton pun otomatis jadi paduan suara dadakan. Rasanya kayak nonton band favorit bareng temen lama—gak ada yang canggung, semua hanyut di suasana.

Sebelum Barasuara naik, Kabut Salju diplot khusus buat ngegas segmen Ambyar Takeover. Keputusan yang tepat, karena penonton yang tadinya duduk langsung pada berdiri.

Lagu-lagu mereka bikin crowd goyang bareng, joget tipis-tipis, sampai akhirnya suasana makin panas menjelang penutup malam.

Barasuara Tutup dengan Energi Penuh

Begitu Barasuara muncul, semua orang langsung berdiri. Set list mereka malam itu penuh lagu lama yang masih jadi favorit banyak orang.

“Pancarona”, “Bahas Bahasa”, “Pikiran dan Perjalanan”, sampai “Etalase” dibawakan dengan energi yang sama seperti awal mereka muncul dulu. Dan pas “Terbuang Dalam Waktu” jadi penutup, vibe di Kiara Artha Park meledak: semua orang teriak, lompat, dan larut di momen yang rasanya terlalu cepat berakhir.

Stage Bus Jazz Tour tahun ini buka jalannya di Bandung, dan bisa dibilang start-nya manis banget. Dari line-up lokal yang energinya meledak, momen sing along bareng Suara Kayu dan Batas Senja, sampai klimaks Barasuara yang selalu bikin orang pulang dengan senyum.

Kalau begini pembukanya, kota-kota berikutnya udah pasti bakal lebih seru lagi. Tungguin Stage Bus Jazz Tour di kota-kota selanjutnya ya!

(PC)