Trending
Senin, 05 Januari 2015

The Comeback of Vinyl

  • Share
  • fb-share
The Comeback of Vinyl

Setelah sempat tergerus oleh era kaset, CD dan DVD sampai MP3, saat ini trend Vinyls kembali lagi di Indonesia. Belakangan vinyl bergeser perlahan dari rare collectible items menjadi benda berlabel ‘must have item’ di kalangan anak muda negeri ini. Ternyata pemutar musik piringan hitam ini punya ciri khas tersendiri lho Urbaners. Intip nih fakta-fakta menarik tentang Vinnyls yang membuat music player ini hits lg di 2014.

 

1. The first vinyl

Vinyl Long Play (LP) seperti yang kita kenal sekarang pertama kali dikenalkan pada tahun 1948. Di Indonesia sendiri, piringan hitam mulai digunakan sebagai alat perekam sekitar tahun 1957.

 

2. Ukuran vinyl

Pada awalnya, Ada tiga ukuran piringan hitam dalam hitungan rpm (rotation per minute) yaitu 78, 45, 33 1/3. Piringan hitam 78 dan 45 untuk plat berdiameter 25 cm, sedangkan 33 1/3 untuk plat berdiameter 30 cm. 78, 45, 33 1/3 rpm maksudnya adalah, setiap satu menit piringan hitam itu berputar sebanyak angka yang menjadi ukurannya (78, 45, 33 1/3). Semakin besar diameter platnya, semakin kecil ukuran untuk memutarnya.

 

3. Suara lebih jernih

Dibandingkan media perekam yang lain, suara yang dihasilkan oleh vinyl bisa dibilang lebih berkualitas. Kualitas perekaman analog audio dari media berbahan polyphenyl chloride ini diakui lebih jernih dan lebih bagus serta ramah ditelinga daripada format audio lainnya.

4. Colored Vinyl

Vinyl yang berwarna biasanya adalah item istimewa karena hanya dirilis dalam jumlah terbatas. Banyak yang mengatakan colored vinyl ini merupakan barang koleksi atau bahkan investasi, walaupun banyak juga yang bilang kalau vinyl hitam lebih bagus kualitas suaranya dan vinyl berwarna lebih mudah rusak. Tapi hal ini tidak menghalangi orang untuk memburu barang langka ini.

 

5. Harga Stabil

Selain alasan bahwa vinyl memiliki analog sound yang tidak tergantikan, koleksi vinyl bisa dijadikan sebuah investasi. Bandingkan dengan harga CD yang mulai tidak terlalu dianggap di pasaran barang bekas, derajat vinyl justru sebaliknya. Baru ataupun bekas, harga vinyl tetaplah tinggi. Harga vinyl bekas tetap mahal jika dirawat dengan baik.

6. Take Care Your Vinyl

Merawat vinyl bisa dibilang sebagai sesuatu yang tidak terlalu susah dilakukan, hanya dibutuhkan ketelitian yang baik. Simpanlah koleksi Anda di rak dengan posisi vertical dan jangan ditumpuk. Jika vinyl ditumpuk, kemungkinan besar akan terjadi kerusakan yang disebut warping dan tidak akan bisa diperbaiki lagi. Warping sendiri adalah kondisi dimana vinyl terlihat memiliki bentuk yang aneh dan membengkok seperti habis meleleh. Warping ringan mungkin tidak akan membuat vinyl Anda membengkok, namun akan mengeluarkan suara yang aneh jika dimainkan. Selain itu, jagalah kebersihan vinyl anda dan hindarkan dari debu untuk mendapatkan kualitas sempurna.

Nah, setelah lo baca ulasan diatas, pastinya lo tambah tertarik buat mengkoleksi vinyl kan? Walaupun perlu ketelitian lebih untuk menjaga dan merawat vinyl koleksi lo, but trust me, it’s worth it.

 

 

Comments
Aldi hidayat
Nice informasi
Irwandi
mantap infonya