Trending
Senin, 22 Oktober 2018

Titik Terakhir MLDSPOT Instaclass Auto Gymkhana 2018

  • Share
  • fb-share
Titik Terakhir MLDSPOT Instaclass Auto Gymkhana 2018

Udara kota Malang yang sejuk dengan venue open air, sangat mendukung suasana kota terakhir MLDSPOT Instaclass Auto Gymkhana 2018 beberapa saat lalu. Setelah mengadakan acara di beberapa daerah yakni Bandung dan Yogyakarta, kota Malang menjadi penutup pencarian peslalom baru. Tepatnya di Warung Wakaka pada 19 Oktober 2018 giliran Alinka Hardianti dan Adrianza Yunial memberikan arahan secara teknik pada 25 orang peserta MLDSPOT Auto Gymkhana 2018. Antusiasme para peserta yang rata-rata berasal dari Surabaya ini sangatlah tinggi, bahkan ada yang sudah datang dari jam 07.00 pagi, Urbaners!

 

Bukan tentang drifting tapi feeling

Bukan tentang drifting tapi feeling

Alinka dan Adrianza tidak henti mengucapkan bahwa slalom itu berbeda dengan drifting. Slalom yang dinilai dari kecepatan dan efisiensi waktu, sedangkan drifting terdapat penilaian estetika. Meskipun kalau lo melihat pertandingan slalom terdapat beberapa drifting, tetapi hal tersebut tidak diharuskan bahkan kalau bisa tanpa drifting. Mindset inilah yang menurut mereka harus diubah. Faktanya, di sirkuit, banyak suara drifting kencang belum tentu mendapatkan waktu tercepat. Bahkan kebanyakan tidak efisien. Soal menaklukkan soal memang sangat dibutuhkan feeling dan timing yang tepat, sehingga tidak perlu drifting untuk membelokkan steer.

 "Tidak perlu panik cepat sampai, intinya fokus karena kalau over malah semakin lambat waktu yang diperoleh," ujar Adrianza Yunial siang itu. Dan ini hanya bisa didapatkan dari latihan yang rutin.

 

Mengambil case dari peserta sebelumnya

Keuntungan dari para peserta Malang adalah Team Toyota Indonesia (TTI) sudah meninjau kesalahan yang sering dilakukan peserta sebelumnya, sehingga untuk memberikan tips dan tutorial sudah terlihat arahnya kemana. Dan menurut survey mereka, kegagalan para peserta adalah kopling dan rem tangan. Yakni para peserta masih sering menggunakan kopling, mereka tidak yakin kalau mobil terus melaju tanpa permainan kopling. Tetapi nyatanya para pembalap TTI ini sama sekali tidak menggunakan kopling, alias hanya di gigi satu saja. Dan tentang rem tangan, boleh digunakan tetapi tidak selalu karena akan memperlambat laju untuk soal yang berikutnya. Dan dalam hal mengangkat rem tangan, Alinka pun share tentang trik-nya, yakni kaki kiri menginjak foot-rest sehingga memberi kekuatan pada tangan kiri untuk menarik rem tangan dengan cepat. Siang itu suasana Warung Wakaka terasa sangat fokus, semua peserta memandang ke satu titik yakni papan penjelasan Alinka dan Adrianza pada saat itu.

 

Menghafal soal adalah bagian terpenting

Menghafal soal adalah bagian terpenting

Cukup dengan sesi teori, setelah makan siang, para peserta dan juga Alinka serta Adrianza langsung pindah ke Lapangan Rampal yang merupakan venue sirkuit untuk babak kualifikasi MLDSOT Instaclass Auto Gymkhana Malang dan juga pertandingan MLDSPOT Kejurnas Auto Gymkhana 2018. First thing first yang dipraktekkan oleh Alinka adalah cara duduk yang benar saat di belakang steer. Mulai dari cara memegang steer sampai peletakkan tangan kaki dan tangan yang efisien saat turnamen.

Berbeda dengan Adrianza yang sangat menekankan momen para peserta maping. Menurut peslalom satu ini, menghafal soal adalah bagian yang terpenting, jangan hanya di hafal satu per satu kalau bisa diluar kepala. Bahkan Adrianza mengungkapkan jika diberi waktu 15 menit untuk maping, benar-benar lakukan berkali-kali sampai waktunya habis, jangan hanya berkeliling satu atau dua kali saja. Karena saat dibelakang steer pasti tingkat nervous menjadi sangat tinggi yang mengakibatkan para peslalom blank mengenai soal. Bahkan siang itu, saat sudah mulai tandom satu per satu, para peserta banyak yang masih salah soal, sehingga ia menyuruh maping ulang sampai mereka benar-benar hafal.

 

Kesempatan tambahan para peserta

Sepertinya tingkat nervous para peserta kali ini cukup tinggi, menghambat mereka untuk menjalani soal slalom dengan mulus. Tadinya mereka hanya diberikan dua kali kesempatan untuk one-on-one dengan Alinka atau Adrianza, tetapi melihat mereka yang masih bingung tentang prakteknya, akhirnya dua pembalap tersebut memberikan kesempatan tambahan, Urbaners! Sesi terakhir mereka memperbolehkan para peserta untuk duduk di mobil saat Alinka atau Adrianza menaklukan soal. Hal ini berujuan agar para peserta dapat membayangkan bagaimana kondisi kemudi saat pertandingan nanti. FYI Urbaners, kesempatan belum pernah diberikan di kota-kota sebelumnya lho!

 

Warga Malang menjadi saksi babak kualifikasi peserta

Warga Malang menjadi saksi babak kualifikasi peserta

Bisa dibilang Lapangan Rampal adalah salah satu pusat olahraga di kota Malang, berbagai aktivitas pun terjadi disini, mulai dari jogging, sepak bola, sepeda sampai basket. Nah, adanya acara MDSPOT Instaclass Auto Gymkhana kemarin sepertinya memecah konsentrasi warga untuk berolahraga, karena satu persatu berdatangan ke sirkuit untuk menjadi saksi siapakah yang akan masuk ke 15 besar babak kualifikasi dan akan menuju ke final pada keesokan harinya. Para pengunjung Lapangan Rampal pun terlihat cukup takjub dengan skill para peserta mengendalikan kemudi Toyota Agya tersebut. Meskipun sekeliling venue masih sibuk dengan finishing untuk MLDSPOT Kejurnas Auto Gymkhana 2018, tidak mengurungkan para pengunjung untuk memberikan semangat pada para peserta.

Comments
Ald
Wah keren abis sih
DEVI TRI HANDOKO
Bukan tentang drifting tapi feeling