Trending
Kamis, 07 Januari 2016

Tuntutan Hukum Terburuk Saat Travelling

  • Share
  • fb-share
Tuntutan Hukum Terburuk Saat Travelling

Sebaik apapun rencana yang telah kamu susun sebelum travelling, pasti ada aja kejadian-kejadian tak terduga yang bakal menimpamu. Selalu harapkan yang terbaik, tetapi jangan lupa untuk menyiapkan diri dengan kemungkinan terburuk. Hal-hal negatif juga bisa terjadi saat travelling, lho, baik pada travellers maupun pekerjanya. Beberapa dari mereka bahkan sampai melayangkan tuntutan hukum!

 

Turbulensi Terlalu Kencang

Pada bulan November 2015 lalu, seorang pramugari bernama Cassandra Reddin dari Aer Lingus Flight menuntut maskapai penerbangannya sendiri karena turbulensi yang berlebihan. Kepada Irish High Court, ia bilang bahwa pesawat  yang ditumpanginya mendarat terlalu cepat dan sempat melambung sebanyak tiga kali di landasan. Hal tersebut menyebabkan botol-botol jatuh hingga melukai punggung dan lehernya. Tetapi, Reddin telah menarik tuntutannya setelah Aer Lingus membantah gugatan Reddin.

 

Penumpang Sebelah yang Obesitas

Seorang penumpang bernama James Andres Bassos menuntut Etihad karena luka punggung yang katanya muncul setelah ia duduk di sebelah penumpang obesitas pada penerbangan dari Sydney ke Dubai. Bassos pun terpaksa menyesuaikan tubuhnya untuk mengakomodasi penumpang sebelahnya tersebut. Rasa nggak nyaman itulah yang menyebabkan punggungnya jadi mengalami cedera.

 

Seragam Beracun

Pernah merasa kagum dengan seragam para pramugari dan pramugara di pesawat yang membuat mereka terlihat keren? Sayangnya, nggak semua maskapai memiliki seragam yang nyaman. Pada tahun 2012, pramugari dan pramugara Alaska Airlines mengajukan tuntutan pada produsen seragam kerja mereka, Twin Hill, karena seragam yang mereka kenakan membuat mereka mengalami rambut rontok, kesusahan bernapas, dan masalah pada tiroid.

 

Penumpang Mabuk

 

Jangan pernah mabuk saat naik pesawat kalau lo nggak mau mengalami kejadian satu ini, Urbaners. Seorang penumpang JetBlue Flight bernama Antonia Ynoa dituntut oleh salah satu pramugaranya, Elio Cabral, karena mabuk saat penerbangan dari Republik Dominika ke New York pada tahun 2011. Cabral terkena tiga kali hantaman ketika berusaha memborgol Ynoa dengan bantuan dari dua polisi yang juga menjadi penumpang. Ynoa pun dihukum selama tiga bulan di penjara.

Urbaners, hati-hati, ya, saat travelling. Jangan sampai lo mengalami kejadian nggak menyenangkan seperti di atas. Yang awalnya ingin berlibur, bisa-bisa lo malah harus berurusan dengan badan hukum. Lo nggak mau, kan, merasa kapok untuk pergi travelling?

 

Sourceyahoo.com, www.thestar.com;www.irishtimes.com

Comments
Sandi Widiyantoro
Penumpang mabuk yang menakutkan
Heni Oen
Turbulensi Terlalu Kencang