Urbaners, apa sih yang terbersit di benak lo saat menata ruangan, khususnya kamar tidur? Pastinya lo semua akan mencari perabotan dan warna dinding yang bukan hanya bagus namun juga nyaman. Tapi, pernahkah lo terpikir untuk mengatur pencahayaannya?
Faktanya, faktor pencahayaan sangat mempengaruhi ambiance di ruangan lo. Kalau kepingin ruangan bukan hanya cozy namun juga memiliki dekor yang unik, lampu hias seperti Fiolight bisa menjadi jawaban lo.
Berbeda dengan lampu hias pada umumnya, Fiolight sangat moveable dan mudah dibongkar pasang karena terbuat dari akrilik yang didesain dengan berbagai bentuk yang unik.
Bentuk-bentuk lampu Fiolight ini sangat beragam, mulai dari bentuk binatang, bangunan, wajah orang, dan lain sebagainya. Lempeng akrilik ini cukup lo pasangkan pada 'fondasi' kayu yang di dalamnya terdapat lampu LED. Tinggal colok ke pusat listrik maka seketika ruangan di rumah lo akan semakin cantik dengan efek 3D yang dipancarkan dari lampu Fiolight.
Limbah Kayu Menjadi Inspirasi
Adalah sosok Kent Nathaniel bersama keempat rekannya yang berada di balik desain produk lampu Fiolight. Selain desainnya yang cantik, lampu Fiolight sangat digemari karena terbuat dari kayu limbah yang biasanya dibakar dan dibuat menjadi bahan baku produk upcycle.
Bahan kayu memang merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan kembali meskipun sudah menjadi limbah. Nah, melimpahnya jumlah limbah kayu inilah yang melatarbelakangi Kent untuk memanfaatkannya menjadi bahan baku produk lampu hias Fiolight.
Ide ini berawal saat Kent berjalan-jalan di salah satu perkampungan, dimana yang banyak terdapat kayu-kayu kecil yang tidak terpakai. Saat melihatnya, timbul rasa penasaran Kent untuk bertanya apa yang bisa dilakukan untuk kayu-kayu kecil tersebut. Dibakar dan dibuang, itulah jawabannya.
“Gue pikir sayang banget! Kayu yang akhirnya dipakai untuk produk Fiolight itu kayu solid, lho! Bukan kayu press yang kena air lalu hancur. Akhirnya gue mikir, kenapa nggak dipakai untuk dibuat menjadi sesuatu yang bermanfaat,” kata Kent.
Melihat ukurannya yang kecil, Kent pun berpikir akan dijadikan produk apa dengan kayu sekecil itu, hingga akhirnya terlintas ide membuat lampu hias. Setelah riset mendalam, akhirnya ia pun menemukan bahwa bentuk desain garis-garis pada lampu ini akan membentuk motif yang unik saat dilihat dari jauh.
Berkat usahanya ini, Kent pun menjadi salah satu top 20 finalis The Big Start Indonesia season 2. Menurut Ken, The Big Start melatih mentalnya sebagai seorang entrepreneur sejati. Mulai dari belajar berbicara yang baik di depan umum, mengatur tim, hingga bangkit setelah mengalami kegagalan.
Menyediakan Ready Stock dan Custom Design
Untuk market-nya, produk lampu hias Fiolight bukan hanya diperuntukkan bagi remaja yang ingin mendekor kamarnya, tetapi juga bagi orang-orang yang sedang mencari hadiah. Menariknya, produk lampu hias Fiolight memiliki produk ready stock dan juga custom design. Dengan pilihan custom design, lo bisa menyampaikan pesan yang eksklusif saat memberikan lampu ini sebagai hadiah!
Meski begitu, lampu dengan desain ready stock dari Fiolight juga nggak kalah eksklusif kok. Soalnya, semua desain Fiolight hanya diproduksi terbatas dan memiliki batasan waktu tertentu sampai mereka mengeluarkan series desain terbaru akan yang berbeda lagi.
Menjaring Pelanggan Melalui Media Sosial dan Website
Untuk menjangkau pangsa pasar yang luas dalam memasarkan lampu hias Fiolight, Kent memanfaatkan marketplace dan website agar produknya dikenal dan mudah dijangkau orang-orang. Hingga kini produk lampu hias Fiolight sudah merambah pengirimannya hingga ke kota-kota di luar Jabodetabek seperti di seluruh wilayah Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Bali. Wilayah yang dicakup kemungkinan akan terus bertambah seiring banyak pelanggan baru yang menyukai desain lampu hias Fiolight.
Sama halnya dengan hal pemasaran, untuk masalah promosi, Kent menggunakan media digital seperti website di fiolight.com dan sosial media khususnya Instagram di fiolight.id sebagai tempat untuk menjaring pelanggan yang lebih luas.
Memberdayakan Pengrajin Lokal Sambil Mengurangi Limbah Kayu
Mengingat bahwa ia nggak memiliki latar belakang sebagai pengrajin, dalam memproduksi lampu hias Fiolight, Kent bekerjasama dengan empat pengrajin kayu yang tersebar di Jember Jawa Timur dan Tangerang Banten. Bahan baku yang diambil pun dari sisa produksi mebel para pengrajin yang banyak menggunakan jenis-jenis kayu jati, kamper, sonokeling, dan kayu sawo. Karena masih diproduksi secara tradisional, semua kapasitas produk Fiolight sifatnya terbatas. Dalam sebulan, Fiolight hanya memproduksi beberapa ratus unit lampu saja.
Perlu Urbaners ketahui, untuk mengurangi limbah kayu, Kent Nathaniel nggak hanya membuat produk lampu hias saja, lho. Beberapa produk kerajinan seperti tumbler dan aneka perkakas makanan minuman hasil limbah kayu sisa industri juga turut diproduksi oleh Fiolight.
Comments