Trending

Denisa Innocentia, Liburan Menjadi Inspirasi

Traveling sedang menjadi trend bagi banyak orang. Namun berbeda ceritanya dengan wanita yang satu ini. Denisa Innocentia terlahir didalam keluarga yang mempunyai hobi berlibur dan sejak umur dua minggu pun, ia sudah dibawa berlibur ke Bandung. Saat ini, Denisa yang berkarir sebagai aktris pun selalu merencanakan destinasi liburan selanjutnya dengan suaminya. “Setelah ini, gue mau mengurus tiket nih,” ujar Denisa saat ditemui oleh tim MLDspot. Pada kesempatan itu, wanita yang baru saja muncul di sebuah web series berjudul “Soundtrack Patah Hati” ini bercerita mengenai tips untuk para traveler pemula, berlibur sendirian, dan mengapa ia selalu membawa makanan saat bepergian.

 

Apa yang membuat lo tertarik dengan kegiatan traveling?

Karena dengan traveling, gue bisa ngelupain semua masalah, bisa mendapat inspirasi untuk kehidupan sehari-hari, dan mengisi waktu luang. Menurut gue, traveling bisa menghilangkan kepenatan. Dengan senin sampai jumat gue di menghadapi kemacetan di Jakarta, semua itu tiba-tiba hilang saat gue pergi liburan.

 

Kapan lo pertama kali tertarik untuk traveling?

Gue sekolah tingkat SMA di Bali, setelah gue pulang ke Jakarta, gue merasa kangen ingin ke Bali lagi. Akhirnya setelah selesai ujian, gue berangkat ke Bali sendirian tanpa keluarga gue, dan setelah itu gue langsung berfikir “gue harus nge-trip lagi nih.”

 

Lebih suka berlibur sendiri atau beramai-ramai?

Sendiri, karena engga ada yang mengganggu dan terserah gue mau kemana-mana. Gue yang mengatur, gua engga harus mengikuti kemauan orang lain, jadi gue hanya membawa diri gue sendiri.

Dalam tahap persiapan, lo biasa membuat itinerary perjalan atau tidak?

Itu jelas harus punya. Bahkan dari sebulan sebelum gue pergi, gue sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Jadi saat gue sampai, gue sudah tahu tujuan gue kemana, jam berapa, dan itu semua sudah tersusun rapih dari rumah.

 

Apakah lo mempunyai sebuah lokasi tertentu yang harus lo datangi saat berlibur?

Tergantung lokasinya ya. Kalau misalnya ke pulau, gue pasti harus mendatangi air terjun dan pantai-pantai yang masih sepi karena gue orangnya engga mau mainstream (tertawa), gue maunya orang mengikuti gue, bukan sebaliknya. Jadi gue mendatangi tempat-tampat yang belum banyak dijamah orang. Tapi kalau gue pergi ke negara-negara asing, gue biasa mencari theme park, seperti Disneyland atau Universal Studios.

 

Barang apa yang selalu ada didalam tas lo saat bepergian?

Umm… makanan sih (tertawa).

 

Lho… berarti lo tidak berniat untuk wisata kuliner?

Kuliner itu sudah pasti, karena tujuan gue adalah mencari tempat makan yang paling enak dan low-budget. Alasan kenapa makanan harus selalu ada di tas gue adalah untuk jaga-jaga kalau gue tiba-tiba jauh dari tempat makan. Minimal cemilan lah (tertawa).

 

Sekarang lo sudah berpasangan, apakah suami juga mempunyai hobi yang sama?

Sayangnya engga (tertawa). Awalnya suami gue engga suka traveling, tapi akhirnya dia jadi suka. Tadinya malas kalau diajak liburan, tapi sekarang dia jadi antusias mencari “tanggalan merah”.

 

Jadi menurut lo, hobi traveling ini adalah hobi yang menular?

Hobi traveling ini menurut gue sangat menular. Banyak dari teman-teman dan keluarga gue yang tadinya engga suka traveling, tapi karena melihat gue bepergian terus, akhirnya banyak yang bertanya tips-tips mengenai traveling ke gue. Dari sana gue merasa sebagai influencer untuk orang-orang sekeliling gue.

 

Apa destinasi yang ingin lo datangi, tapi belum sempat?

Gue pengen ke Rusia. Karena kalau dilihat dari beberapa film, sepertinya Rusia bagus. Mungkin kalau gue masih sendiri, gue bisa berangkat kesana, tapi karena gue sudah bersuami, jadi menabungnya harus untuk dua orang (tertawa).

 

Apakah lo mempunyai tujuan khusus, seperti ingin mendatangi semua negara Asia saja?

Gue ingin menjelajah seluruh dunia. Gue engga membatasi hanya ingin pergi ke beberapa daerah saja, gue pengen mendatangi semuanya sebelum gue tutup usia. Tapi setelah bertahun-tahun, sejauh mana pun gue pergi, gue merasa Indonesia masih yang paling bagus dari berbagai aspek.

Berapa lama waktu yang lo butuhkan untuk merencanakan perjalanan?

Minimal tiga bulan. Pertama gue mencari tiket, setelah itu hotel. Hotel pun gue mencari yang “lucu” seperti hotel yang bertema, bukan yang seperti penginapan hostel. Biasanya, harga hotel akan jauh lebih murah jika kita booking dibanding kalau memesan sebulan sebelum berangkat.

 

Sebagian rumah lo didekorasi menyerupai beberapa tempat wisata. Dari mana datangnya ide tersebut?

Itu inspirasinya datang dari hotel-hotel yang gue datangi. Jadi saat gue menemukan hotel yang bagus, gue foto dan nanti gue aplikasikan ke rumah gue. Seperti yang gue katakan sebelumnya, liburan itu menjadi sebuah inspirasi buat gue. Entah itu untuk kehidupan gue atau pun rumah gue.

 

Destinasi liburan lokal mana yang bisa lo rekomendasikan untuk para pembaca?

Lombok, karena banyak pilihan pantai disana dan masih jarang ada traveler lokal yang datang kesana, kecuali saat tahun baru atau untuk pasangan yang sedang ber-honeymoon. Dari pantauan gue, pantainya  masih sangat bersih dan selain itu, kita bisa naik gunung, melihat air terjun, bahkan menyebrang ke Gili. Jadi disana kita bisa berlibur seperti di pulau milik sendiri, dibanding ke Bali yang sangat ramai.

 

Apa tips yang bisa lo berikan kepada para traveler pemula?

Pertama, kita harus mengenal destinasi yang kita tuju. Kedua, kita haru tahu waktu-waktu tertentu dimana harga tiket pesawat dan hotel menjadi murah, karena ada jam-jam tertentu dimana harga di website traveling menjadi lebih murah dan ada juga jam-jam dimana harganya menjadi sangat mahal. Selain itu, harus banyak googling, banyak baca-baca blog traveler, dan follow banyak travel blogger di media sosial karena mereka sering memberikan tips. Yang terakhir, harus tahu harga-harga ditempat tujuan secara detail, seperti harga makanan dan transportasi supaya bisa memperkirakan pengeluaran.