Trending

Fakta Tentang Ngopi di Kafe

Urbaners, coba lo perhatikan di kota tempat tinggal lo, sekarang banyak banget kafe baru yang berdiri. Tema atmosfer yang disuguhkan pun bermacam-macam, mulai dari menggabungkan kopi dengan buku, bangunan yang banyak terbuat dari kaca, dan lain sebagainya. Menariknya, kafe-kafe tersebut nggak pernah sepi pengunjung. Datang sendiri maupun ramai-ramai, kopi menjadi salah satu menu yang paling sering dipesan. Dan tren ngopi di kafe ini telah meningkat selama beberapa waktu belakangan ini.

 

Ngopi di Kafe Sebagai Gaya Hidup

Ketika mendirikan suatu kafe, pemilik pasti memiliki target khusus yang ditujukan pada konsumen mereka. Kafe A mungkin didirikan sebagai tempat nongkrong anak muda, sedangkan kafe B lebih cocok digunakan untuk tempat meeting para karyawan. Tetapi, ketika lo masuk ke salah satu kafe terdekat, pengunjung yang hadir justru nggak mengenal umur. Lo bakal disuguhi dengan “backsound” obrolan orang-orang yang saling bersahutan satu sama lain.

Seperti yang dilansir oleh situs antaranews, seorang pengamat sosiologi bernama Abdul Kholek mengatakan bahwa Indonesia tengah mengalami perubahan gaya hidup akibat perkembangan industri pangan dalam bentuk kafe dan restauran siap saji. Ada perasaan berbeda ketika lo memasuki kafe yang identik dengan kata elit. Nggak cuma ngopi, sebetulnya lo telah membeli pencitraan gaya hidup yang udah digembar-gemborkan melalui berbagai media massa dan internet.

 

Meningkatnya Konsumsi Kopi

Meski ngopi di kafe cenderung diidentikkan dengan perilaku konsumtif, namun tren tersebut membawa keuntungan tersendiri bagi para produsen kopi. Pada tahun 2014, konsumsi kopi di Indonesia meningkat hingga 6-8% per tahun. Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, bahkan memprediksi bahwa konsumsi kopi domestik bisa mencapi 300.000 dalam setiap tahun. Hal tersebut pun menjadi peluang yang cukup besar bagi produsen kopi dalam negeri.

Sebenarnya, peningkatan konsumsi kopi di Indonesia ini nggak terlalu mengherankan. Dunia internasional telah lebih dulu mengalami fenomena serupa, terutama di negara-negara pengekspor dan pengimpor kopi seperti Italian dan Amerika Serikat. Konsumsi kopi di kedua negara tersebut bahkan meningkat dua kali lebih cepat. Akibatnya, produksi biji kopi pun mengalami kenaikan pada pasar hingga mencapai angka 75% karena permintaan yang tinggi.

Sah-sah aja, kok, kalau lo mengikuti tren ngopi di kafe ini, Urbaners. Tetapi, jangan memaksakan diri apabila kondisi keuangan lo sedang nggak mencukupi. Seperti yang udah disinggung di atas, ngopi di kafe memicu lo untuk menerapkan perilaku konsumtif. Jadi, pertimbangkan banyak hal sebelum lo memutuskan untuk mengikuti tren ini.

Baca Juga : 7 Cara Membuat Kopi Susu yang Enak di Pagi Hari

 

Source: okezone.com, antaranews.com, www.whyimcray.com