Trending

Film 'Istirahatlah Kata-Kata' Memenangkan Penghargaan Tingkat ASEAN

Satu lagi film Indonesia yang berhasil berjaya di kancah internasional. Kali ini, film ‘Istirahatlah Kata-Kata’­ yang berhasil mendapatkan penghargaan dari Bangkok ASEAN Film Festival 2017 pada kategori Best Film. Film yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen ini berkisah tentang biografi Wiji Thukul, seorang seniman yang hilang pada saat peristiwa 1998.

 

Berjaya Di Luar Negeri Dengan Nama, Solo, Solitude

Film ‘Istirahatlah Kata-Kata’ ini sukses mendapatkan penghargaan dari dalam negeri, mulai dari festival Golden Hanoman Award Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2016, Festival Film Indonesia 2016 dan Usmar Ismail Award 2017. Film ini memang sangat emosional karena bisa jadi ini merupakan film komersial pertama yang mengangkat peristiwa 1998, terutama sosok dari Wiji Thukul.

Setelah sukses di dalam negeri, film ini juga rencananya akan ditayangkan di festival film luar negeri. Setelah Bangkok ASEAN Film Festival 2017 yang menjadi pemberhentian pertama, diharapkan ‘Solo, Solitude’ juga bisa menang di festival film lainnya dan mengharumkan nama Indonesia.

 

Mengalahkan 9 Film Terbaik ASEAN Lainnya

Bangkok ASEAN Film Festival bukan festival sembarangan. Diselenggarakan pada tanggal 27 April sampai 1 Mei 2017 lalu, festival ini juga melakukan screening film pilihan. Bertempat di Paragon Cineplex Siam Paragon dan SF World Cinema Centra lWorld, setidaknya ada 20 film dari 10 negara ASEAN yang masuk ke dalam nominasi.

Sedangkan untuk Best Film, setiap negara diwakili oleh masing-masing 1 film. ‘Dearest Sister’ dari Laos, ‘Ho Chi Minh In Siam’ dari Vietnam, ‘A Yellow Bird’ dari Singapura, ‘Turn Left Turn Right’ dari Kamboja, ‘Interchange’ dari Malaysia dan ‘In the Flesh’ dari Thailand. Tentunya setiap film tersebut sudah berjaya di masing-masing negara. Jadi bisa dibilang kemenangan ‘Solo, Solitude’ atau ‘Istirahatlah Kata-Kata’ merupakan kebanggaan bagi sineas film Indonesia.

 

Source: goodnewsfromindonesia.com