Trending

Float Kembali Hadir Semarakan Musik Indie Indonesia

Kalau lo dibesarkan di era awal 2000-an pasti mungkin sudah nggak asing lagi sama band indie Float. Grup musik beraliran folk ini awalnya adalah sebuah proyek solo album Hotma Roni Simamora sang vokalis yang ditawari solo album oleh Windra Benyamin. Setelah beberapa kali tertunda, akhirnya proyek solo album tersebut ditawarkan untuk menjadi sebuah band.

Album tersebut pun kembali digarap dan Raymond Agus Saputra masuk dalam jajaran Float. Nama Float dipilih atas usul Hotma, yang melambangkan kebebasan berekspresi dan merefleksikan keinginan bermusik mereka.

Sempat Mengisi Soundtrack Film Mira Lesmana

Sempat Mengisi Soundtrack Film Mira Lesmana

Awal 2005 adalah kebangkitan Float, pada Januari tahun itu mereka menelurkan album perdana bertajuk ‘No Dream Land’. Jumlahnya dibuat terbatas hanya 1000 keping dan didistribusikan lewat distro atau pemesanan. Bak gayung bersambut, bulan April 2005 Radio Prambors pun menganugerahinya dengan sebuah reward di ajang ‘Prambors Blast The Rewards’ karena dinilai musik Float out of the box.

Pengalaman tak disangka datang pada November 2005 saat gigs mereka di Tornado Coffe. Mira Lesmana datang menonton dan langsung mendatangi mereka serta menawarkan proyek untuk berkolaborasi. Float dengan album barunya didapuk mengisi soundtrack untuk film terbaru Mira kala itu ‘3 Hari untuk Selamanya’ yang disutradarai Riri Riza. Sontak saja tawaran pun disambut antusias. Nama Float pun makin dikenal penikmat musik indie.

Kembali Bangkit Setelah Vakum

Kembali Bangkit Setelah Vakum

Setelah cukup lama malang melintang di ranah musik indie tanah air, untuk pertama kalinya Float menggelar mini konsernya. Konsep yang diusung pun cukup unik yakni menggelar konser di alam terbuka. Tepatnya diadakan di Perkemahan Bungbuay, Situgunung Park, Sukabumi pada 2017 lalu.

Acara tersebut diberi nama ‘Floatpost Reborn’ yang merupakan penanda bahwa mereka siap menyemarakkan ranah musik indie tanah air kembali. Mini konser kedua diadakan dalam rangka perayaan hari jadi Float yang ke-13. Rekaman konser ‘Floatpost Reborn yang pertama telah dirilis dalam format digital bertajuk ‘Live at Bungbuay’.

Sebelumnya di tahun 2016 lalu, Float sempat merilis lagu baru berjudul Keruh walau ditinggal Windra Benyamin. Lagu tersebut bertempo pelan dan menceritakan tentang maraknya kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia. Bila dibandingkan lagu-lagu Float sebelumnya Urbaners, lagu Keruh ini memiliki sentuhan berbeda yakni dengan adanya suara flute dan organ menjadi satu. Pihak Float sendiri merilis lagu tersebut hanya di ranah digital saja dan bisa dinikmati melalui iTunes & Apple Music.

Source:  DCDC, Float Project