Trending

Jurassic Park Lebih Keren dari Jurassic World?

Mungkin banyak yang mengira kalau fim Jurassic Park bener-bener udah berakhir di sekuel ketiganya. Sejak Jurassic Park III rilis di tahun 2001, nggak ada tanda-tanda akan ada film Jurassic Park keempat. Tapi, ternyata Jurassic Park bakal “hidup lagi” dengan sekuel terbarunya yang berjudul “Jurassic World” di tahun 2015.

Setelah 14 tahun berselang, wajar kalau para pencinta film dan pencinta dinosaurus menaruh harapan besar pada Jurassic World. Trailernya yang udah tersebar di dunia maya itu pun langsung menyedot perhatian puluhan juta pasang mata. Dari trailer itu, terlihat kalau Jurassic World mengambil setting di sebuah pulau taman safari, lengkap dengan sekian banyak turis yang datang untuk melihat dinosaurus-dinosaurus dari dekat. Namun, kegaduhan dimulai saat seekor “hybrid dinosaur” yang diciptakan oleh para peneliti di taman safari tersebut mendadak kabur.

Meski baru di-publish, trailer film Jurassic World itu langsung mendapat kritikan dari berbagai pihak. Dari sisi teknologi pembuatan, Jurassic World menggunakan “computer-generated imagery” (CGI) seutuhnya. Hasil akhir CGI dalam film Jurassic World ini pun dinilai sangat buruk, bahkan lebih buruk dari animasi di film tahun 1993-an.

Hal ini berbanding terbalik dengan film Jurassic Park yang menggunakan teknik animatronics. Untuk pembuatan film Jurassic Park, dua robot dinosaurus berukuran “Tyrannosaurus rex” sungguh-sungguh diciptakan. Selain itu, miniatur dinosaurus berskala akurat dan kostum dinosaurus juga dibuat untuk menggambarkan dinosaurus secara detail.

Nggak hanya para kritikus film, para paleontologists juga ikut angkat bicara mengenai dinosaurus-dinosaurus yang ada di Jurassic World. Tampilan dinosaurus di Jurassic World disebut-sebut telah mengabaikan penelitian dan ilmu pengetahun yang terbaru. Misalnya aja, ada dinosaurus yang jauh lebih besar dari ukuran sebenarnya, dinosaurus yang memiliki bulu, dan penggambaran Velociraptors yang “kuno”. Menurut salah seorang paleontologist, Thomas R. Holtz, Jr., film Jurassic World “berpedoman” pada penelitian dinosaurus di tahun 1980-an. Seorang zoologist bernama Darren Naish pun sangat menyayangkan hal tersebut.

Melihat kekurangan-kekurangan yang ada di film Jurassic World, banyak orang yang menganggap kalau film originalnya, alias Jurassic Park, jauh lebih keren. Selain karena penggambaran dinosaurusnya yang lebih nyata, film Jurassic Park juga membawa penemuan-penemuan baru ke dalam dunia paleontologi. Tapi, kalau lo mengesampingkan efek film dan keakuratan ilmu pengetahuan, Jurassic World tetap bisa menjadi salah satu alternatif film yang layak ditunggu.