Trending

Kenapa Gunung Jaya Wijaya Masuk ke 7 Summits

Indonesia masuk dalam daftar 7 puncak gunung tertinggi di dunia atau yang lebih dikenal dengan sebutan 7 summits.  Daftar ini pertama kali dicetuskan oleh seorang pendaki asal Amerika Serikat, Dick Bass. Dalam daftar yang disebutkan Dick, sebenarnya Gunung Jaya Wijaya nggak masuk hitungan. Nah, lo tahu nggak kenapa gunung ini akhirnya masuk dalam daftar?

 

Perbedaan Pendapat Antara Dick dan Reinhold Messner

Dalam daftar 7 Summits versi Dick Bass, Gunung Jaya Wijaya nggak masuk hitungan. Tapi, terjadi perbedaan pendapat antara Dick Bass dan Reinhold Messner, seorang pendaki asal Austria. Reinhold mengajukan nama Carstenz (nama lain Gunung Jaya Wijaya) untuk menggantikan Gunung Kosciuszko di Australia yang sebelumnya masuk dalam daftar versi Dick Bass.

 

7 Summits Versi Reinhold Lebih Digemari

Pendapat Reinhold yang ingin gunung Carstenz masuk dalam 7 Summits ternyata mendapat dukungan dari para pendaki gunung lainnya. Pendapat itu makin kuat saat Patrick Allan Morrow, pendaki legendaris asal Kanada mengakui keunggulan Gunung yang memilki puncak dengan tinggi 4.884 mdpl ini.

 

Alasan Gunung Carstenz Lebih Dipilih Dibandung Gunung Kosciuszko

Dalam prosesnya, para pendaki lebih memilih untuk menjajal gunung Carstenz ketimbang gunung Kosciuszko. Alasannya cukup sederhana, gunung yang merupakan gunung karang (limestone) dan dilengkapi dengan adanya hamparan salju abadi dibeberapa tempat ini dinilai lebih menantang.

 

Fakta Unik Gunung Carstenz

Gunung yang bisa diakses lewat rute normal dari Desa Ilaga dan Sugapa, Papua ini juga punya fakta yang cukup unik, Urbaners. Pertama adalah salju di negara tropis. Lo pasti tahu kan kalo negara tropis cuma punya 2 musim, so, fakta bahwa di Indonesia ada salju adalah sesuatu yang unik. Tapi ternyata menurut sejumlah penelitian salju gunung ini akan menyusut bahkan mengering nantinya. Sebagai informasi, pendaki yang pertama kali berhasil menaklukkan gunung ini adalah tim ekspedisi yang dipimpin Heinrich Harrer, pendaki ulung dan pengarang kawasan asal Austria tahun 1962.

Semua orang memang punya pendapat yang beda kan, Urbaners. Ternyata gunung punya Indonesia sangat bisa diperhitungkan.

 

Source: detik.com