Trending

Mengunjungi Benteng Marlborough, Potensi Besar Wisata Bengkulu

Pada saat Inggris dengan East India Company (EIC) sedang merajalela dan ingin melebarkan kekuasaan, Indonesia jadi negara tujuan pertama. Dari seluruh jajahan Belanda di Indonesia, ternyata ada satu wilayah yang masih bebas alias belum dijajah, yaitu Bengkulu. Wilayah ini dikenal tanpa kerajaan dan tanpa pemimpin, jadi Belanda membebaskan rakyat Bengkulu. Nggak lama, Inggris pun menjajah Bengkulu dan membangun bentang yang terkenal dengan nama Benteng Marlborough.

Benteng ini berada di ujung kota Bengkulu, gagah menghadap Samudera Hindia. Benteng Marlborough dianggap sebagai benteng Inggris terkuat kedua setelah benteng di India. Setelah pemindahan kekuasaan, Benteng Marlborough sempat menjadi markas polisi dan tentara Indonesia sebelum akhirnya diserahkan ke pemerintah untuk dijadikan museum. Sekarang, Benteng Marlborough menjadi salah satu tujuan wisatawan ketika datang ke Bengkulu.

Megah dengan bangunan abad ke-17

Megah dengan bangunan abad ke-17

Inggris datang dari India ke Bengkulu membawa ribuan tentara dan langsung membangun benteng besar. Luasnya 44 ribu meter persegi dan terdapat beberapa bangunan layaknya benteng zaman dahulu. Pintu masuk hanya satu, yaitu pada bagian selatan tepat menghadap ke pantai. Ketika lo masuk, lo akan melihat nuansa kental bangunan abad ke-17. Mulai dari corak warna, dinding bangunan, sampai ornamen masih terjaga sampai sekarang.

Jika dilihat dari atas, Benteng Marlborough ini mirip seperti kura-kura, dengan bagian kepala menghadap ke Kota Bengkulu. Semua ruangan berada dibuat menjauhi pantai agar ketika perang nggak hancur duluan.

Tips ketika mengunjungi Benteng Marlborough

Tips ketika mengunjungi Benteng Marlborough

Ada beberapa bangunan yang bisa lo kunjungi di Benteng Marlborough. Setelah masuk ke pintu utama, lo akan melihat prasasti dan makam dari petinggi tentara Inggris yang terbunuh di dalam benteng. Setelah itu, lo bisa melihat lapangan yang sangat luas. Jika beruntung lo dapat melihat tarian Dol khas Bengkulu yang dimainkan oleh penari adat.

Setelah puas melihat beberapa meriam di tanah lapang, lo bisa masuk ke museum. Di sini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana cerita benteng dibangun, direbut oleh rakyat Bengkulu, diambil lagi oleh Belanda, Jepang, dan sampai akhirnya jatuh ke tangan Indonesia.

Di benteng ini juga pernah berkuasa Thomas Stamford Raffles, seorang yang sangat berjasa untuk kemajuan Bengkulu dari masa kolonial sampai kemerdekaan.

Source: kompas.com