Trending

Putaran ke-5 MLDSPOT Auto Gymkhana 2018 Penuh Dengan Tumpahan Oli

Teriknya matahari sepertinya tidak menjadi kendala para warga Malang untuk menyaksikan MLDSPOT Kejurnas Auto Gymkhana 2018 di Lapangan Rampal. Pada putaran ke-5 ini sangat terasa euforia dan semangat para peslalom ataupun penontonnya, Urbaners. Nggak cuma itu, saat berjalannya acara, ternyata banyak banget kejadian diluar dugaan, baik karena faktor mobil ataupun faktor alam yang membuat putaran ke-5 ini tidak bisa dilupakan.

Balapan terhenti karena gear box pecah

Sejak pagi, persaingan waktu para peslalom semua kelas sangatlah ketat. Saat heat pertama saja catatan waktu Adrian Septuanto dari HJRT dan Demas Agil dari TTI hanya 0,001 detik. Adrian yang menduduki peringkat satu dengan waktu 42, 125 detik dan Demas Agil di 42, 154 detik. Tidak hanya persaingan waktu yang tipis, pada saat Heat 2 mobil Adrian Septianto dan Herdiko Setyaputra mengalami kebocoran oli karena gear box yang pecah saat melaju. Alhasil sirkuit penuh dengan oli sepanjang rute.

Hal ini sangatlah berbahaya untuk para peslalom lain, karena membuat jalanan lebih licin, sedangkan lajur soal Gymkhana tidak jauh dari U turn, Figure 8 atau zig-zag. Nah, tepat setelah Herdiko, Demas Agil yang sudah siap di jalur start terpaksa menunda lajunya. Turnamen pun diberhentikan sementara oleh pihak panitia. Dan oli yang berceceran disiram pasir agar tidak licin. Sekitar 20 menit kemudian, sirkuit kembali dibuka. Sebelum melanjutkan pertandingan pihak panitia pun mencoba sirkuit terlebih dahulu apakah aman dan layak untuk dilewatkan. Untungnya para peslalom berikutnya dapat menaklukan soal dengan sangat baik setelah itu.

Hujan tidak menghentikan peslalom melaju kencang

Selesai dengan oli yang berceceran di sirkuit, saat malam hari tepatnya saat kelas tandem berlangsung, hujan turun cukup deras. Hal ini juga menegangkan karena cukup berbahaya membuat jalanan lebih licin, dan di sirkuit terdapat 2 mobil sekaligus. Karena waktu yang intense jika ada kesalahan sedikit saja akan membahayakan kedua peslalom tersebut. Meskipun begitu, pertandingan tetap berjalan dengan kondusif.

Persaingan sepersekian detik

Dari heat 1 saja persaingan para peslalom sangatlah ketat. Bayangkan bagaimana saat final berlangsung. Para penonton dibuat tidak bisa bernafas dengan intensitas waktu para peslalom. Alinka Hardianti yang sempat memimpin pada final kelas F dengan catatan waktu 40,759 detik harus rela dikalahkan oleh Herdiko dengan catatan waktu 40,755. Bayangin, Urbaners perbedaan waktu mereka hanya sepersekian detik. Eits, ternyata masih ada yang lebih cepat lagi, waktu Herdiko pun berhasil dikalahkan oleh Tree Musketeers-nya Toyota Team Indonesia (TTI) yakni Demas Agil dengan waktu 39, 553 detik, Adrianza Yunial 39,333 detik dan podium pertama diperoleh Anjasara Wahyu dengan waktu 39,090 detik. Selama final, mereka berhasil memacu adrenalin para penonton, riuh suara teriakan histeris karena persaingan waktu dan tepuk tangan berhasil menghiasi Lapangan Rampal sepanjang malam itu, Urbaners.

Para peslalom mencoba aktivitas di MLDSPOT Lounge

Nggak cuma menegangkan, ada juga aktivitas seru dari MLDSPOT lho. Seperti di titik-titik sebelumnya, selalu terdapat MLDSPOT Lounge yang memanjakan para Urbaners dengan fasilitas-fasilitasnya yang menarik. Mulai dari kopi gratis, dart game, arcade racers sampai barber shop. Nggak hanya penonton yang antusias dengan MLDSPOT Lounge, tetapi juga para peslalom. Terlihat sejak sore, para peslalom yang masih menggunakan wearpack mampir ke booth MLDSPOT Lounge. Peslalom dari TTI yakni Demas Agil pun sangat menikmati arcade racers di sini. Ia sampai mencoba berkali-kali. Mungkin sekalian latihan ya, Urbaners?

Antusiasme warga malang yang tinggi

Sepanjang hari kursi penonton yang disediakan sesak oleh warga Malang yang ingin menyaksikan secara langsung MLDSPOT Kejurnas Auto Gymkhana 2018 ini. Dan semakin malam penonton semakin ramai. Kalau lo berada disana, berjalan dari titik satu ke titik lain pun terasa sangat sulit karena penonton yang tumpah ruah. Mereka rela berdiri berjam-jam di pembatas sirkuit hanya untuk menyaksikan para peslalom melaju. Hal ini menimbulkan semangat tersendiri untuk mereka, Urbaners!