Trending
Jumat, 07 Oktober 2016

Majalah Rolling Stone Dibeli Perusahaan Singapura

  • Share
  • fb-share
Majalah Rolling Stone Dibeli Perusahaan Singapura

Banyak yang mengira bahwa majalah Rolling Stone adalah majalah buatan Mick Jagger dan kawan-kawan dari band The Rolling Stones. Salah Urbaners! Majalah Rolling Stone ini nggak ada kaitannya dengan band rock asal Inggris tersebut. Tetapi sang pendiri majalah Jann Wenner mengatakan bahwa lagu berjudul Rollin’ Stone dari Muddy Waters tahun 1950 dan lagu berjudul Like a Rolling Stone garapan The Rolling Stones dan Bob Dylan menjadi inspirasi untuk membuat suatu majalah yang membahas soal musik. Sekarang setelah berdiri 49 tahun, 49% saham dari majalah Rolling Stone dibeli oleh perusahaan asal Singapura bernama BandLab.

 

Dari pergerakan sampai entertainment

Ketika diluncurkan pada tahun 67, majalah Rolling Stone masih berfokus membahas band-band dan aliran musik yang nggak pernah ditampilkan sebelumnya. Dari situ Jam Wenner mendapatkan banyak sekali pembaca dan mengatakan bahwa majalah ini bukan hanya sebagai majalah musik tetapi majalah yang dapat memberikan pengaruh kehidupan dalam bermusik.

Tahun 70an adalah tahun penting bagi majalah Rolling Stone karena untuk pertama kalinya mereka membahas masalah politik. Beberapa musisi yang memang doyan dengan popularitas mulai ditonjolkan oleh majalah Rolling Stone. Nggak hanya musisi, para penulisnya pun mendapatkan kenaikan popularitas yang sangat signifikan. Setelah menjadi salah satu majalah paling populer di Amerika Serikat, tahun 80an Rolling Stone mulai menjajaki rubrik hiburan, seperti selebriti, televisi dan film.

 

BandLab nggak akan mengubah struktur majalah

Walaupun memegang saham mencapai 49%, ternyata ada perjanjian yang mengatakan bahwa BandLab nggak akan bisa mengubah struktur isi dari majalah. Yang dilakukan perusahaan asal Singapura ini adalah bagaimana memberikan penjualan, marketing sampai peningkatan pasar. Sekarang nama Rolling Stone udah nggak sekedar sebagai majalah, tetapi juga restoran serta beberapa penghargaan atas nama Rolling Stone yang sangat bergengsi.

Sekarang tunggu saja apa yang bakal dilakukan oleh BandLab untuk memperlebar sayap dari majalah Rolling Stone.

 

Source: rollingstone.co.id

Comments
Sandi Widiyantoro
James Corden multi talent
ROBERTUS SUROSO
Walaupun memegang saham mencapai 49%, ternyata ada perjanjian yang mengatakan bahwa BandLab nggak akan bisa mengubah struktur isi dari majalah. Yang dilakukan perusahaan asal Singapura ini adalah bagaimana memberikan penjualan, marketing sampai peningkatan pasar. Sekarang nama Rolling Stone udah nggak sekedar sebagai majalah, tetapi juga restoran serta beberapa penghargaan atas nama Rolling Stone yang sangat bergengsi.