Inspiring People
Jumat, 27 Desember 2019

Abimantra Pradhana: Rumah 3500mm, Bukti Kaum Milenial Bisa Tinggal di Tengah

  • Share
  • fb-share
Abimantra Pradhana: Rumah 3500mm, Bukti Kaum Milenial Bisa Tinggal di Tengah

Kata orang, generasi milenial itu susah buat punya properti sendiri. Lahan yang terbatas (baca: sempit) plus harga yang terus menjulang tinggi menjadi tantangan terberat, khususnya bagi mereka yang mencari hunian di kawasan perkotaan. Namun demikian, sebenarnya masih ada loh sebuah solusi nyata yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah klise tersebut.

Yup, konsep compact living bisa menjadi jawaban atas kegelisahan orang-orang yang ingin memiliki tempat tinggal di tengah kota. Basically, compact living merupakan pilihan untuk menjalani hidup secara efisien meski dengan ruang yang terbatas. Intinya, compact living berbicara tentang bagaimana lo mengoptimalkan fungsi dari apa yang lo buat. Ibarat kata Hindia, yang penting ‘secukupnya’.

Eits, tapi jangan salah kaprah ya, Urbaners. Compact living itu nggak sama dengan istilah gaya hidup atau desain minimalis. Compact living lebih menekankan pada sesuatu yang nggak berlebihan dan bisa dimaksimalkan. Semacam how to live your life to the fullest gitu deh.

Abimantra & Kelly Tandiono berada di ruang dapur Rumah 3500mm

Contohnya adalah seperti telah yang dilakukan oleh Abimantra Pradhana. Pria yang akrab disapa Abi ini berhasil memanfaatkan lahan seluas 56 meter persegi di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan untuk mendirikan sebuah rumah dengan luas bangunan 100 meter persegi dan lebar hanya 3,5 meter. Meski terbilang kecil, rumah ini memiliki fungsi yang maksimal.

Abi memang sudah lama memiliki passion di bidang arsitektur. Dia pertama kali membuka biro arsitek bernama AplusA di tahun 2010, sebelum akhirnya mendirikan AGo Architects bersama rekannya Osrithalita Gabriela di tahun 2018. Selain menekuni profesi arsitek, dia pun menjadi dosen arsitektur serta ikut mengelola bisnis Sana Kopi dan Sana Studio.

 

Inspirasi dan Solusi untuk Kini dan Nanti

Saat ditanya sejak kapan punya perhatian terhadap compact living atau mindful design, Abi mengakui bahwa awalnya dia sama sekali nggak terpikir soal hal tersebut. Seiring berjalannya waktu dan melihat kondisi lingkungan sekitar, barulah dia akhirnya memutuskan untuk mulai mendalami.

Sementara itu, Abi mulai terpikir untuk membangun Rumah 3500mm miliknya sebagai sebuah alternatif solusi bagi keluarga kecilnya atas kebutuhan bertempat tinggal di tengah kota dengan berbagai keterbatasan dan tantangannya, termasuk dalam hal memaksimalkan mobilitas. “Konsepnya bikin rumah kecil, tetapi dengan fungsi secukupnya dan optimal untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

skylight untuk memaksimalkan cahaya alami ke dalam bangunan sampai lantai dasar

Abi menuturkan bahwa Konsep compact house pada Rumah 3500mm antara lain dapat dilihat melalui penggunaan furnitur dengan sistem plug-in yang fleksibel dan multifungsi. Selain itu, dia memasang skylight yang menerus dari atap bangunan hingga ke lantai dasar untuk membantu memaksimalkan cahaya alami masuk ke dalam bangunan yang memanjang ke belakang. Hal tersebut dilakukannya untuk menciptakan kesan rumah yang terlihat lebih luas.

Nggak berhenti sampai di situ, Abi juga memiliki siasat untuk harga konstruksi yang mahal. Dia menggunakan material yang dapat di pra-fabrikasi, sehingga mempercepat waktu pengerjaan. Sedangkan untuk memastikan proses konstruksi bangunan terintegrasi dan efisien, dia membagi pekerjaan konstruksi menjadi empat pekerjaan konstruksi utama dengan beberapa vendor berbeda.

Suasana bagian depan Rumah 3500mmOverall, melalui Rumah 3500mm, Abi ingin menghadirkan rumah yang terintegrasi dan dapat beradaptasi dengan segala kebutuhan penghuninya, baik di masa kini maupun di masa mendatang. Rumah ini bukan hanya tentang bagaimana dia membuat ruang bagi keluarganya, tapi juga menjadi inspirasi, harapan, dan solusi bagi siapa saja yang memiliki mimpi yang sama dengannya. Hal itu pun terbukti dari antusiasme orang-orang saat desain rumah ini dilombakan dan dipamerkan di media sosial. “Rumah ini memiliki bujet yang sama seperti rumah di pinggir kota, namun mampu menawarkan kualitas kehidupan yang berbeda,” tambah Abi.

Wah, Kalau begini ceritanya, pengen langsung buru-buru bangun rumah sendiri nggak sih, Urbaners? Well, tapi sebelum itu, yuk kulik dulu seperti apa isi Rumah 3500mm milik Abi di MLDSPOT TV Season 5 episode 6 dengan tema “Compact Living”. Pastikan lo sudah subscribe YouTube Channel MLDSPOT TV, and get yourself inspired!

 

Comments
Ardi Widisetiawan
Milenial nih bos
MUHAMMAD BACHTIAR
Eits, tapi jangan salah kaprah ya, Urbaners. Compact living itu nggak sama dengan istilah gaya hidup atau desain minimalis. Compact living lebih menekankan pada sesuatu yang nggak berlebihan dan bisa dimaksimalkan. Semacam how to live your life to the fullest gitu deh.