Inspiring People
Selasa, 23 Juli 2019

Musisi Multitalenta Itu Bernama Ardhito Pramono

  • Share
  • fb-share
 Musisi Multitalenta Itu Bernama Ardhito Pramono

Dewasa ini, industri musik di Indonesia seperti sedang mencari bentuk baru. Mulai dari label besar hingga para musisi, masing-masing punya tantangan dan perjuangannya dalam memasarkan dan merebut hati para pendengar. Polemik ini, bisa dibilang, mengharuskan setiap pelakunya untuk terus berinovasi dan melebarkan sayapnya dalam berkarya.

Seperti Ardhito Pramono. Pasti lo mengenal Inspiring People ini sebagai seorang musisi kan, Urbaners? Bukan pandangan yang salah, kok. Tapi, pria yang akrab disapa Dhito ini ternyata juga aktif sebagai pembuat dan pemain film serta seorang radio announcer, loh. Sosoknya merupakan gambaran dari musisi masa kini yang menolak membenamkan kreativitas, tapi  malah menuangkannya ke berbagai medium. Yuk, kenalan sama musisi jazz muda potensial ini, Urbaners!

 

Menemukan Jazz, Mendalami Sinematografi

Menemukan Jazz, Mendalami Sinematografi

Siapa sangka, lelaki kelahiran 1995 ini ternyata mengawali karir bermusiknya dari meng-cover lagu-lagu lawas di YouTube. Dan namanya mulai dikenal sejak lagu “Bila” berhasil menjadi salah satu soundtrack “Susah Sinyal” di tahun 2016. Dari sana, panggung ke panggung dia jalani sampai saat ini penampilannya termasuk salah satu yang paling dinanti.

Waktu ditanya, “Kapan lo menemukan jazz?” Dhito tersenyum tipis dan mulai menceritakan masa kecilnya. Dia mengaku sudah kecantol musik jazz dari bangku sekolah dasar. Jari-jemarinya mengenal tuts piano dan fret gitar jauh sebelum masa puber datang. Hebatnya, dia nggak cuma menguasai satu alat musik doang, Urbaners.

"Gue les drum pas masih kecil. Tapi karena bosenan akhirnya gue mulai belajar main gitar. Selain itu gue juga pernah belajar piano dari guru matematika gue. Tapi piano yang paling susah dikuasain. Belajar piano tuh harus tekun hahaha," tutur Dhito sambil tertawa.

Dhito melanjutkan, inspirasinya dalam bermusik banyak datang dari musisi legendaris Indonesia, Saiful Bahri, Frank Sinatra dan Dean Martin yang jadi salah satu favoritnya. Menurutnya figur Dean Martin itu sekilas terlihat innocent, padahal dia selalu mabuk setiap di atas panggung. "He's just being a clown. Gue suka banget sama Dean Martin saat itu," tambahnya.

Menemukan Jazz, Mendalami Sinematografi

Seiring berjalannya waktu, lelaki berkacamata ini mulai gelisah terhadap kecintaannya kepada musik itu sendiri. Dia merasa bahwa musik nggak punya banyak pilihan di masa depan. Karena alasan itulah ia memutuskan menamatkan gelar sarjananya di bidang perfilman. "Kalau misalnya gue ambil musik juga, kayaknya pekerjaan gue nggak akan luas. Nah, gue nggak mau, dan akhirnya milih ngambil film," ungkap Dhito.

Berbekal kemampuan di 2 bidang yang berbeda tersebut, Dhito menyalurkannya menjadi sebuah karya. Pembuktian itu dia sampaikan lewat video klip yang produksinya dilakukan sendiri. Selain itu, ia juga membuat dan memainkan peran langsung di dalam short movie “Hole in Vessels” dan “Bitter Love”. Siapa yang sudah pernah nonton?

2019 adalah tahun kedelapannya di dunia musik, Dhito seakan menjawab kegelisahan yang sempat mengganggu dirinya. Dia tumbuh menjadi musisi multitalenta. Bernafas dari musik, dan berkarya lewat film. Well, cukup inspiring kan, Urbaners?

 

Kecintaan yang Berlipat Ganda Sebagai Radio Announcer

Kecintaan yang Berlipat Ganda Sebagai Radio Announcer

Sebelum menggantungkan cita-citanya sebagai musisi, Dhito justru bermimpi untuk menjadi seorang radio announcer, loh. Dia sering menemani orang lain siaran, semata-mata untuk mengetahui seluk-beluk dunia radio. Tapi, impiannya harus tertahan karena keterbatasannya dalam berbicara dengan lugas. Dia mengakui dirinya seringkali gugup dan jelas hal itu adalah musuh besar seorang radio announcer.

"Sekarang gue udah jadi musisi, tiba-tiba ada stasiun radio yang nawarin gue jadi radio announcer di sana. Ya udah, akhirnya gue ambil. Awalnya banyak kendala, awkwardly. Tapi sekarang gue enjoy-enjoy aja," ucapnya sambil tersenyum.

Bagi Dhito, seorang musisi itu harus mempelajari banyak hal. Berinteraksi dengan banyak orang dan menghabiskan banyak waktunya ke hal yang lebih positif. Menjadi seorang radio announcer adalah salah satu jawabannya. Dia percaya, pengalaman yang didapat di sana bisa menjadi salah satu bekal utama dalam menciptakan karya.

Well, bukan perkara yang mudah loh, Urbaners, buat menekuni 3 profesi diwaktu yang sama. Nah, kalau lo masih penasaran, tonton langsung cerita lengkap dari Ardhito Pramono yang bercerita tentang profesi, industri musik dan inspirasi dalam berkarya di YouTube channel MLDSPOT TV. Get yourself inspired!

Comments
Tjong Tjauw Min
Mendalami Sinematografi
Epul Saepuloh
Thanks artikelnya