Trending
Kamis, 03 Agustus 2017

Sosok WR Supratman Diangkat ke Layar Lebar

  • Share
  • fb-share
Sosok WR Supratman Diangkat ke Layar Lebar

Cerita berlatar belakang perjuangan para pahlawan tak dipungkiri selalu saja menarik perhatian untuk dibuat film layar lebarnya. Sebut saja, film Kartini yang bercerita tentang kegigihannya memperjuangkan hak-hak wanita. Ada lagi film Cut Nyak Dien, Soekarno, dan masih banyak lagi.

Ada lagi film biografi yang patut untuk ditunggu. Adalah Wage, sebuah film biopik yang akan mengisahkan tentang sosok WR Supratman (Wage Rudolf Supratman), pencipta lagu Indonesia Raya. Film garapan sutradara John De Rantau ini sudah memulai proses syuting di kawasan Kota Lama Semarang.

Film Wage mengangkat kisah WR Supratman kecil yang berusia 10 tahun hingga 35 tahun. Selama ini, Supratman dikenal hanya sebagai musisi dan pencipta lagu. Namun, dalam film akan ditampilkan sisi-sisi lain yang belum diketahui publik.

Bergenre sejarah, film ini dibintangi Rendra sebagai pemeran tokoh Supratman serta sederet aktor dan aktris seperti Tengku Rifnu Wikana dan Annisa Putri Ayudya. Bahkan, Ecky Lamoh, mantan vokalis grup band rock EdanE yang populer era 1990-an ikut ambil bagian sebagai sahabat Wage.

Rendra mengaku perlu melakukan eksplorasi sejarah dan mendalami sosok Supratman termasuk mendatangi tempat kelahirannya di Desa Somongari, Purworejo. "Awalnya merasa berat, tapi melalui proses eksplorasi, berdialog secara eksoterik, akhirnya tak merasakan sebagai beban tapi tanggung jawab," katanya.

Sementara itu Executive Produser Film Wage, M Subchi Azal Tsani mengatakan Supratman berjuang dengan biolanya hingga bangsa Indonesia memiliki mahakaryanya luar biasa yakni lagu Indonesia Raya yang menjadi lagu kebangsaan. Sosok WR Supratman tak bisa dilepaskan dari sejarah Indonesia.

"Negara tanpa lagu kebangsaan ibarat masakan tanpa garam. Di balik lagu kebangsaan Indonesia Raya, terdapat sosok Wage asal Desa Somongari, Purworejo, Jawa Tengah," ungkap Subchi.

Wage direncanakan dirilis pada 28 Oktober 2017 atau bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda dan ditayangkan bioskop secara nasional di 22 kota di Indonesia. "Film ini tidak hanya mengobarkan nasionalisme, tetapi semangat toleransi. Bertepatan peringatan Sumpah Pemuda," katanya.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Demikian perkataan Presiden pertama RI Soekarno. Melalui film, generasi saat ini diajak mengingat kembali tokoh-tokoh yang berjasa pada Tanah Air. Sesuatu hal yang patutnya didukung penonton Indonesia. Setuju kan Urbaners?

 

Source: Kompas.com

Comments
Sukamto
Joss keren bro
AGUS NAWING
Keren banget