Inspiring Products
Minggu, 25 Mei 2025

Craft Beer Lokal Rasa Internasional, Coba yang Mana Duluan?

  • Share
  • fb-share
Craft Beer Lokal Rasa Internasional, Coba yang Mana Duluan?

Craft beer kini makin populer di Indonesia, terutama yang dibuat lokal dengan cita rasa khas dan kualitas yang nggak kalah sama bir internasional. Kalau lo baru mau mulai kenalan, craft beer itu beda dari bir biasa, mereka punya banyak jenis dan karakter rasa yang unik, hasil racikan bahan-bahan spesial dan proses pembuatan yang kreatif.

Di artikel ini, gue bakal ngenalin beberapa craft beer lokal terbaik yang wajib lo coba. Dari yang ringan sampai yang penuh rasa, semuanya punya cerita dan keunikan masing-masing. Yuk, simak daftar pilihan craft beer lokal berikut ini.

Kura Kura Beer (Bali)

Didirikan oleh duo ayah-anak, Putu & Kadek Wiranatha, Kura Kura Beer adalah 100% milik Bali dan diproduksi di Plaga, Auman Village, sekitar 45 km dari Denpasar. Mereka menggunakan air pegunungan murni sebagai bahan utama, tanpa tambahan pengawet atau aditif. Nama "Kura Kura" sendiri terinspirasi dari legenda Bali tentang pulau yang berada di atas punggung kura-kura raksasa.

Untuk itu mereka punya beberapa pilihan yang cocok buat lidah lo.

  • Easy Ale: Ringan, crisp, mudah diminum, sedikit rasa buah dan hop.
  • Island Ale: Hop-forward, aroma buah tropis, rasa jeruk dengan sentuhan manis.
  • IPA: Rasa kaya, aroma buah dominan, rasa pahit dan dry.
  • Lager: Pilsner cerah, aroma roti dan madu, rasa crisp dan dry.
  • Coffee Stout: Edisi terbatas, kompleks, aroma oat panggang dan malt hitam, biji kopi organik.
  • Session Haze: Lembut, aroma hop kuat, menyegarkan, sentuhan tropis dan citrus
  • VAYCAY XPA: Kolaborasi, crisp, menyegarkan, aroma tropis (jambu biji, mangga, markisa, jeruk nipis)
  • Rosella Gose: Asam buah, aroma bunga, dibuat dengan rosella, garam laut, ketumbar, dan jambu biji.
  • Tropic Haze: Edisi terbatas, aroma nanas dan buah tropis.

Kalau soal harga, satu dus isi 12 kaleng bir Kura Kura dijual antara Rp444.000 sampai Rp960.000, tergantung jenisnya. Easy Ale sama Lager biasanya yang paling murah, sementara IPA punya harga yang lebih tinggi.

Stark Craft Beer (Bali)

Stark Craft Beer
Photo by @beergeekbud Instagram

Stark bermarkas di utara Bali, tepatnya di Buleleng. Mereka menggunakan air dari Gunung Batu Karu sebagai bahan utama, yang katanya punya pH stabil dan cocok banget buat bikin bir. Nama "Stark" sendiri diambil dari bahasa Jerman yang berarti "kuat", mencerminkan visi mereka untuk jadi bir lokal dengan kualitas internasional. 

Stark menjadi bir pertama di Indonesia yang punya 6 varian rasa unik:

  • Wheat Beer: Segar, ringan, ragi, gandum, jeruk, rempah, buah, sedikit asam.
  • Dark Wheat: Campuran Flemish Red Ale dan Dunkelweizen, malt, panggang, karamel, toffee, buah (ceri, raspberry, dll.).
  • IPA: Hop kuat, malt, pahit.
  • Low Carb Lager: Rendah gula, cocok buat yang jaga badan. Renyah, menyegarkan, malt kuat, aroma hop lembut.
  • Mango Ale: Rasa mangga tropis dominan, manis ringan.
  • Lychee Ale: Aroma leci yang harum, manis seimbang.

1945 Pilsener
Photo by @thirstyexpat Instagram

Selain keenam varian di atas, Stark juga memproduksi 1945 Pilsener, bir pilsner khas Jerman yang diberi sentuhan lokal. Dibuat dengan campuran malt pilsner dan 40% beras Bali pilihan, bir ini punya rasa ringan, kering, sedikit pahit, dan manis. 1945 Pilsener cocok buat lo tim minum bir malam hari.

Island Brewing (Bali)

Craft Beer Bali Island Brewing
Photo by @islandbrewing Instagram

Island Brewing didirikan oleh Mattia Di Bitonto, seorang surfer asal Milan yang pindah ke Bali dan memulai petualangan birnya dari halaman belakang rumah. Apa yang dimulai sebagai hobi bersama teman-teman, kini berkembang menjadi brewery modern di Tabanan, Bali, yang memproduksi lebih dari 60.000 liter bir per bulan.

Bertempat di lembah tenang di atas Canggu, Island Brewing juga merupakan pengembangan dari Black Sand Brewery, microbrewery pertama di Bali yang juga didirikan oleh Mattia.

Island Brewing menawarkan beragam varian yang populer, seperti:

  • Pilsner: Bir pilsner yang ringan, renyah, dan sangat menyegarkan.
  • Summer Pale Ale: Ale dengan keseimbangan malt dan hop yang pas, mudah diminum namun tetap memiliki sentuhan rasa hop yang menarik.
  • Small Hazy: Bir yang kaya aroma tropis seperti mangga dan nektarin, dengan sedikit kekeruhan khas hazy dan sentuhan pahit yang lembut.
  • IPA (oleh Black Sand Brewery): IPA klasik yang seimbang antara rasa malt dan hop, ideal bagi yang ingin menjelajahi dunia IPA.
  • Kolsch (oleh Black Sand Brewery): Bir gaya Jerman yang menyegarkan dengan sedikit sentuhan manis.

Harga bir Island Brewing mulai dari Rp34.000 dampai Rp74.000 per kaleng.

Islands of Imagination (Bali)

Craft Beer IOI
Photo by @ioi.beer Instagram

IOI adalah microbrewery yang berlokasi di Sibetan, Karangasem, Bali. Didirikan oleh pasangan suami istri, Laura dan Pieter Prinsloo, IOI mengusung konsep "craft beer that takes you places". 

Mereka memadukan bahan-bahan lokal dari berbagai penjuru Indonesia ke dalam bir mereka, menciptakan rasa yang unik dan autentik. Setiap varian bir IOI nggak cuma menawarkan rasa, tapi juga cerita dan pengalaman yang berbeda.

  • Tropical Session NEIPA: Dengan aroma buah tropis, body tebal, dan kepahitan sedang. Terinspirasi iklim tropis Indonesia.
  • Salaca Wheat Beer: Ringan dengan sentuhan manis buah salak Sibetan, Karangasem.
  • Coffee Porter: Bir hitam creamy yang kuat, dengan karakter kopi Flores Bajawa dan sentuhan chocolate malt.
  • Soursop Sour: Bir asam segar, pakai sirsak lokal, rasa tropis dengan tekstur silky.
  • Island Hoppin’ Pale Ale: Bir pale ale warna amber dengan sentuhan rasa manis toffee dan herbal.
  • Honey Kolsch: Segar dengan karakter floral dan rasa manis alami madu hutan Sumatera Selatan
  • Witty White: Witbier ala Belgia yang seimbang antara aroma jeruk Medan dan rempah ketumbar.
  • Berry Sour: Bir gaya gose dengan rasa buah stroberi dan raspberry dari Ciwidey, sedikit asam segar dan sentuhan rasa asin yang unik.
  • Mangotopia: Bir asam khas Jerman dengan rasa mangga Aromanis lokal, perpaduan manis dan segar yang seimbang.
  • Islandman XIPA: IPA dengan aroma buah tropis, rasa pahit kuat, sentuhan jeruk dan pinus khas Raja Ampat.
  • Padiluwih Lager: Lager ringan dengan rasa bersih dan sentuhan manis dari beras Jatiluwih.
  • Brut Lager: Brut beer dry & sparkling, diinfus kulit jeruk limau khas Jawa, rasa segar dan bersih.

Harga bir IOI dalam kemasan 6 kaleng bervariasi, mulai dari Rp 288.000 hingga Rp 541.500.

Tumage Beer (Bali)

Tumage Craft Beer Bali
Photo by @beertumage_official Instagram

Bro, kalau lo lagi di Bali dan pengen nyobain craft beer lokal yang punya kualitas internasional, lo harus banget kenalan sama Tumage Beer. Dibuat dengan bahan alami tanpa pengawet dan menggunakan air pegunungan dari utara Bali, Tumage menawarkan pengalaman bir yang autentik dan berkualitas.

Nah, berikut ini beberapa varian Tumage Beer yang wajib lo cobain:

  • Tumage Summer Ale: Bir ringan dan menyegarkan dengan rasa jeruk dan buah yang halus, cocok untuk cuaca panas. Warna pale golden, body ringan, dan pahit rendah.
  • Tumage Golden Ale: Bir tradisional dengan malt manis dan hop aromatik bunga serta jeruk, rasa jernih dan bersih dengan body ringan.
  • Tumage Red Ale: Bir merah ruby dengan rasa malt karamel dan toffee, unfiltered, rasa kompleks, body medium, dan sedikit pahit.
  • Tumage Imperial Red Ale: Versi bold dan full-bodied dari Red Ale, dengan malt panggang dan karamel, rasa kuat, pahit moderat, dan finishing menghangatkan.

Kulturale (Jakarta)

Kulturale Craft Beer Jakarta
Photo by @kulturalecraft Instagram

Kulturale hadir sebagai pionir craft beer seasonal di Jakarta. Artinya, setiap empat bulan sekali, mereka mengganti varian bir mereka, memberikan lo kesempatan untuk mencoba berbagai jenis bir baru. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di dunia per-bir-an, Laki Gushary membawa Kulturale sebagai medium untuk memperkenalkan budaya bir kriya ke masyarakat yang lebih luas

Brewery pertama di Jakarta dengan produk seasonal ini punya lini utama:

Madja: Dirancang untuk pemula, fokus pada hop dengan karakter floral, fruity, dan sitrus. Gaya bir tetap sama tiap musim, hanya jenis hop-nya yang berganti. 

Aksen: Perpaduan budaya lokal dan Barat, menggunakan bahan baku khas Indonesia. Cocok untuk yang suka bereksperimen.

Tall Tales: Kadar alkohol tinggi, rasa intens, terinspirasi dari cerita rakyat Indonesia.

Dari tiga lini utama tadi, ini dia beberapa varian bir Kulturale yang bisa lo cobain:

  • Amarillo: Hazy Pale Ale dengan hop Amarillo. Aroma jeruk, floral, dan fruity.
  • Bravo: Hazy Pale Ale dengan hop Bravo. Aroma jeruk, pine, dan sedikit kayu, dengan kepahitan moderat.
  • Hano SS: Bir gaya Saison yang segar dan sedikit asam, dengan aroma lemon, lada, jeruk, dan herbal. Cocok banget buat penikmat bir sejati.
  • N.R.K Dipa: Double IPA gaya West Coast yang pakai hop Citra, Mosaic, dan El Dorado. Aroma mangga, markisa, dan pinus.
  • Naganini: Sour ale bergaya Berliner Weisse dengan buah naga merah. Rasanya ringan, manis-asam, ada sentuhan earthy dan sedikit funky.
  • L.L. Stout: Bir hitam dengan rasa manis yang lembut dengan rempah lokal. Aroma cokelat, karamel, cream, spekoek, dan molasses.

Harga bir Kulturale per dus isi 24 kaleng berkisar antara Rp1.418.000 sampai Rp2.018.000. Ada juga paket langganan yang untuk varian campuran.

Rekomendasi Craft Beer Buat Lo!

Baru nyoba: Easy Ale (Kura Kura) atau Madja (Kulturale).


Suka rasa buah: Mango Ale (Stark) atau Tropical NEIPA (Islands of Imagination).


Cari yang bold: IPA (Kura Kura) atau Tall Tales (Kulturale).

Comments
Amelya Kimberley
Wow keren banget
Oktorio channel
Action Figure: Seru Buat Dimainin & Diposein