Trending
Kamis, 05 Desember 2019

Messium Jazz yang Pertama Kali Dibuka

  • Share
  • fb-share
Messium Jazz yang Pertama Kali Dibuka

Sebuah rumah kayu di seberang pematang sawah disulap menjadi sebuah museum temporer yang khusus dibuat untuk Ngayogjazz 2019. Tidak pernah disangka sebelumnya, jika versi paling akhir dari rencananya memasukkan Djaduk Ferianto sebagai salah satu bahasannya.

Membawa musik jazz ke khalayak luas, punya banyak tantangan. Cap musik jazz sebagai musik yang rumit dan elit, sesungguhnya menjadi kebalikan dari cerita bagaimana musik ini lahir ke dunia. Jazz, awalnya, menjadi sarana untuk berlari dari kesusahan hidup. Jazz adalah musik milik kelas pekerja yang memberi banyak sekali ruang untuk improvisasi sesuai dengan suasana hati.

Merakyatnya musik jazz, coba diterjemahkan juga oleh penyelenggara Ngayogjazz. Secara khusus, Djaduk Ferianto, membawa ide ini ke permukaan. Museumnya dikemas dengan khas bercandaan ala Ngayogjazz. Isinya punya dibuat sesederhana mungkin.

Messium Jazz yang Pertama Kali Dibuka

Tidak ada struktur njlimet ala museum yang biasa kita temui. Malah, plesetan nama yang pertama kali diberikan kepada orang: Messium Jazz. Lengkap pula dengan karikatur pesepakbola Lionel Messi. Jahil kan?

Di dalamnya, Ngayogjazz mencantumkan sejarah –yang bisa dipercaya atau tidak, semua terserah yang melihat— tentang beberapa musisi jazz penting Indonesia yang dianggap membawa perubahan signifikan pada scene musik jazz sepanjang ini. Diantaranya ada Jack Lesmana, Nick Mamahit, Bubi Chen, Embong Rahardjo, January Christy dan sejumlah nama lainnya.

Messium Jazz yang Pertama Kali Dibuka

Keberadaan museum ini, secara strategis diletakkan di pintu belakang venue festival. Orang hilir-mudik masuk sebelum menyambangi panggung-panggung yang tersebar di sejumlah lokasi lain.

Setelah diamati, keberadaannya benar-benar berguna untuk orang-orang bisa jadi belum pernah berkenalan dengan hal-hal berbau sejarah. Ngayogjazz punya tipe penonton yang begitu cair. Sifat acaranya yang gratis dan mengundang semua lapisan masyarakat juga membuka ruang untuk edukasi. Ide yang coba ditawarkan oleh Ngayogjazz lewat museum ini, bisa jadi bertemu orang-orang yang tepat.

Messium Jazz yang Pertama Kali Dibuka

Edukasi menjadi salah satu point penting yang kemudian berhasil dibawa oleh Messium Jazz. Ia ringan, mudah dicerna, memberi pengetahuan dasar yang subjektif dan membuka pintu masuk untuk mereka yang kemudian tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang jenis musik yang satu ini.

Comments
Argha hendriandika
Good article
Miftachul Rahardoni
keren banget