Trending
Jumat, 01 Maret 2019

MLDSPOT Hall A3: Sajikan Music Jazz Lintas Genre di Hari Pertama Java Jazz 2019

  • Share
  • fb-share
MLDSPOT Hall A3: Sajikan Music Jazz Lintas Genre di Hari Pertama Java Jazz 2019

Ajang musik jazz tahunan Java Jazz kembali hadir, dimulai sejak hari jumat 2 maret 2019. Salah satu stage dengan line up yang menarik datang dari stage MLDSPOT. Letak lokasinya masih sama dengan tahun lalu, Hall A3 kembali menjadi “rumah” bagi MLDSPOT stage. Sederet musisi lokal maupun mancanegara hadir di sini! Yuk, sama-sama kita intip keseruannya!

 

Mantra Vutura sajikan musik yang futuristik bagai Guruh Gipsy versi modern

Waktu menunjukan pukul 16.45 WIB, musisi di Java Jazz 2019 mulai mengisi stage dengan penampilan-penampilan yang sudah ditunggu oleh penonton Java Jazz tahun ini. MLDSPOT stage kedatangan tamu pertama yaitu Mantra Vutura. Mereka menggambarkan genre mereka sebagai house music, tetapi secara harfiah, mereka mengatakan bahwa house musik milik mereka telah dipengaruhi oleh banyak genre lainnya. Band pembuka ini sukses membuat penontonnya terhipnotis. Bagaimana tidak, alunan musik elektronik yang futuristik menjadi “mantra” untuk membawa penonton masuk ke dalam dunia yang mereka ciptakan di panggung MLDSPOT sore ini. Penampilan dari duo percussion yang ciamik ditambah dengan sentuhan harmonika, seolah menciptakan alunan musik yang mengingatkan kita pada album eksperimental Guruh Gipsy, in modern ways tentunya.

 

Jeff Bernat berjanji kembali ke Java Jazz tahun berikutnya

15 menit sebelum Jeff Bernat tampil, MLDSPOT stage di hall A3 sudah dipenuhi banyak penonton yang sudah tidak sabar menyaksikan penampilan musisi favorit mereka. Alhasil, di lagu pertama Jeff Bernat dan kawan-kawan disambut hangat dengan tepuk tangan dan sorak-sorai dari para penonton. Bagi Jeff Bernat mampu menunjukkan penampilan yang menarik di ajang musik sekelas Java Jazz adalah sebuah kebanggaan. “we came from small town in America, so if i can play music in festival like Java Jazz, is such a honor”, begitulah kira-kira yang dikatakan oleh penyanyi berdarah Filipina-Amerika ini. Penampilan pertama mereka di Indonesia ini mendapat

sambutan hangat dari penonton, sehingga mereka berjanji untuk kembali ke Indonesia menampilkan musik Jazz versinya jika ada kesempatan. “i promise to come back, next year” begitulah katanya. Di tengah penampilannya, Jeff Bernat sempat menghentikan penampilannya untuk melakukan selfie dengan penonton. Hingga penampilan berakhir, Jeff Bernat berhasil membuat penonton ikut bernyanyi di beberapa lagu yang dibawakan, terlebih lagi mereka berhasil membuat penonton mengikuti gerakan yang selaras dengan irama lagunya.

 

Kolaborasi Harvey Mason Chameleon dengan wanita bersuara emas

MLDSPOT stage memang menampilkan musisi bertalenta, kali ini giliran drummer legendaris asal Amerika, Harvey Mason. Luasnya kreativitas sebagai musisi, baik keahliannya saat tampil maupun musik-musiknya ciptaannya, membuat Harvey diakui secara internasional. The Living legend tidak sendirian saat tampil di Java Jazz malam ini, ia ditemani pemusik muda yang tergabung dalam Chameleon, seperti halnya judul album terkini Harvey. Mereka ialah Fred Washington, Jr., Christopher Turner, John Beasley dan saksofonis Kamasi Washington. Harvey juga berkolaborasi dengan wanita Indonesia bersuara emas Kanya Iwana. Sinkronisasi antar keduanya menghasilkan penampilan yang seru. Tidak heran banyak yang terhipnotis dengan penampilannya.

 

Malam syahdu bersama trio soul, Moonchild

Semakin larut pengunjung semakin banyak. MLDSPOT stage kehadiran trio soul asal Amerika, Moonchild. Band jazz ini keren banget, karena kehadirannya mampu membuat malam di MLDSPOT stage hall A3 jadi lebih syahdu. Membawakan lagu-lagu dari album mereka yang berjudul “Please Rewind”, Moonchild mampu membuat penontonnya menggoyangkan bahu kanan dan kiri sambil mengikuti irama musiknya. Walaupun baru pertama kali ke Indonesia, mereka sangat senang dapat hadir di event International Java Jazz ini. Band yang baru saja merilis single “Get to Know It” November tahun lalu ini, akan memanjakan pendengarnya di Java Jazz 2019 selama 2 hari. Jadi penasaran nih, gimana ya hari kedua mereka di Java Jazz? Moonchild bisa masuk dalam list band yang mesti lo tonton!

 

Theatrical shows dari Dira Sugandi

Buat lo yang setiap tahun selalu hadir ke Java Jazz, pasti tidak asing dengan wanita asal Bandung yang satu ini. Karena dari 15 kali pertunjukan Java Jazz terselenggara, Dira Sugandi hanya absen 2 kali. Dengan suara theatrical-nya, Dira menutup hari pertama Java Jazz di MLDSPOT stage sangat sempurna. Tidak banyak yang berdiri, namun penonton pun asyik menikmati alunan lagunya sambil duduk di bawah. Rentetan lagunya mulai dari “Smile”, dan “William the Angel” dibawakannya malam ini. Selain itu, Dira pun membawakan sebuah lagu yang berjudul “Save Your Love For Me” sebagai tribute to Nancy Wilson. Terlepas dari itu Dira juga membawakan, “Another Day in Paradise” dan lagunya ditujukan buat ibundanya yang sangat suka lagu-lagu Phil Collins.

Comments
DEVI TRI HANDOKO
Mantra Vutura sajikan musik yang futuristik bagai Guruh Gipsy versi modern
Fitra Abimanyu
Mantap bro