Trending
Selasa, 24 Maret 2020

Ada Corona, Olimpiade 2020 Dipastikan Sesuai Jadwal

  • Share
  • fb-share
Ada Corona, Olimpiade 2020 Dipastikan Sesuai Jadwal

Dengan resminya COVID-19 atau virus Corona ditetapkan sebagai sebuah pandemi oleh World Health Organization (WHO), termasuk angka pasien yang teruji positif terdampak COVID-19, langkah-langkah preventif pun dilakukan. Ini pasti sudah lo baca atau lihat di berbagai headline berita. Hampir seluruh event, festival dan pagelaran tahunan yang berskala internasional pun akhirnya ditunda bahkan ada yang dibatalkan sama sekali. Namun nggak begitu dengan penyelenggaraan Olimpiade 2020 ini.

 

Optimisme IOC dan Presiden Jepang

Presiden IOC, Thomas Bach dalam pertemuan terkait pelaksanaan Olimpiade 2020

Thomas Bach, Presiden International Olympics Committee (IOC) terus menekankan hal yang sama sebagaimana juga disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bahwa Olimpiade 2020 di Jepang akan tetap dilaksanakan. Pagelaran olahraga internasional ini dipastikan akan tetap berlangsung sesuai jadwal pada 24 Juli – 9 Agustus 2020. Keputusan ini disampaikan oleh Bach dalam sebuah teleconference dengan media-media di Jepang.

Namun pada sama Bach juga menekankan pihak IOC juga nggak akan abaikan dengan himbauan dari WHO. Itu sebabnya akan ada pembicaraan lebih lanjut terkait usaha-usaha preventif yang dapat dilakukan. Sementara itu IOC ingin para atlit terus melakukan persiapan, karena peluang Olimpiade tetap dilangsungkan masih jadi upaya utama IOC.

 

Minim dukungan dari warga Jepang

Seorang wanita Jepang dalam aksi protes atas Olimpiade yang tidak ditunda

Keputusan untuk tetap menggelar Olimpiade ini membuat resah warga negara Jepang sendiri. Pasalnya sejauh ini sudah ada 814 pasien yang positif terdampak COVID-19, dan 24 pasien yang meninggal akibat wabah yang sama. Aksi nggak setuju ini bahkan ditunjukkan oleh warga Jepang dengan turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi.

Mengutip dari The Jakarta Post, seorang pegawai perusahaan internet yang juga ikut memprotes keputusan ini, Koki Miura (27) menyampaikan bahwa sekali pun negaranya pada akhirnya dapat mengatasi permasalahan ini. Entah dengan penemuan vaksin, atau menekan angka kematian pada kasus-kasus positif, ada baiknya negara Jepang nggak membuka akses bagi para pengunjung dari seluruh dunia. Itu sebabnya ia merasa sebaiknya Olimpiade 2020 di Jepang ditunda.

Diakhir pernyataannya juga Miura menegaskan bahwa sebaiknya di saat-saat seperti ini, kita lebih mengutamakan kepentingan bersama. Ini berarti nggak meningkatkan risiko yang dapat membahayakan orang banyak. Protes ini juga dilansir oleh media Jepang, NHK dengan polling yang menunjukkan bahwa 45% warga Jepang menolak pelaksanaan Olimpiade.

 

Permintaan jaminan keamanan

Jose Antonio, salah satu atlet paralympic dari Spanyol berlari dengan bendera negaranya

Nggak cuma warga negara Jepang tampaknya yang was-was dengan keputusan ini. Beberapa negara peserta Olimpiade juga ikut menekan IOC agar sebaiknya menunda Olimpiade 2020. Salah satunya adalah Spanyol. Selain segi keamanan, Spanyol juga mempertimbangkan pagelaran yang jauh lebih kompetitif. Karena nggak menutup kemungkinan, jika Olimpiade tetap diselenggarakan, akan ada beberapa negara yang memutuskan untuk tidak ikut bertanding.

Pernyataan ini sendiri disampaikan oleh Alejandro Blanco selaku Presiden Comite Olimpico Espanol (COE), yang menyaksikan bagaimana wabah Corona membuat persiapan atlet-atletnya jadi menurun. Blanco ingin memastikan bahwa Olimpiade dapat berlangsung dengan atlet-atlet dari berbagai negara tetap bertanding dalam kondisi prima.

Bagaimana menurut lo sendiri? Apakah sebaiknya pagelaran Olimpiade ini tetap diselenggarakan, atau IOC dan pemerintah Jepang mengambil langkah preventif dengan menundanya?

 

 

 

Sources: Bola Sport, Sport Tempo, The Jakarta Post

Comments
Heni Oen
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bahwa Olimpiade 2020 di Jepang akan tetap dilaksanakan.
Linda NM
tetap semangat