Trending
Jumat, 06 Maret 2020

Duo Folk Figura Renata, Kritik Generasi Muda Lewat Karya

  • Share
  • fb-share
Duo Folk Figura Renata, Kritik Generasi Muda Lewat Karya

Nama Figura Renata naik daun semenjak menelurkan karya bertajuk “Elegi”. Duo musisi ini pelan-pelan mengambil hati para pecinta musik dengan album pertama yang terdiri dari 8 lagu. Uniknya, lagu-lagu tersebut menuangkan kritik sosial yang dekat dengan kehidupan anak muda. Misalnya saja, mereka mengangkat track ‘Benalu’ yang bercerita tentang kerusakan lingkungan, atau Elegi yang menggambarkan kecanduan pada dunia maya.

Nah, buat lo yang nggak sabar menantikan karya terbaru Figura Renata, ada kabar baik buat lo, Urbaners. Biar nggak penasaran, keep reading!

 

Belajar Lebih Jujur di Album Kedua Figura Renata

Duo asal Kota Semarang Figura Renata sebentar lagi akan merilis album barunya. Deviassita Putri (vokal, pianis) dan Bima Sinatrya (gitar, vokal) mengaku sedang mempersiapkan album kedua. Mereka tengah bereksperimen dengan banyak hal baru di album kali ini. Satu yang menjadi perhatian, eksplorasi tersebut tentunya dilakukan tanpa menghilangkan rasa dari Figura Renata itu sendiri.

Sebelumnya, Figura Renata giat mengkritisi isu sosial di kalangan anak muda dengan menuangkannya menjadi lagu. Namun, kini Figura Renata sedang belajar untuk lebih jujur terhadap perasaan mereka sendiri. Tentang pertanyaan apa dan mengapa?

Penampilan Figura Renata yang disambut hangat keluarga Renata

“Di media sosial, sekarang udah banyak banget soal kritik. Entah itu lagu, kritik dari pengamat yang jago-jago, sampai munculnya SJW (social justice warrior). Kita nggak mau ikut nambahin,” kata Bima. Jenuh dengan berbagai kritik, Figura Renata nggak ingin jadi terkesan menggurui. Perasaan itulah yang akhirnya menggerakkan perubahan pada karya Figura Renata.

Perjalanan album kedua merupakan bentuk idealisme mereka. Berbeda dari album pertama, karya yang berangkat dari sisi personal dan belum tentu berhubungan dengan pengalaman orang secara luas menjadi tantangan bagi Figura Renata. Devia dan Bima sepakat bahwa ketika lagu sudah keluar dan dikonsumsi banyak orang, pendengarnya bebas untuk memiliki interpretasi masing-masing. “Tapi, gimana caranya biar karya kami bisa dikonsumsi secara luas juga. Namanya manusia, polanya sama. Bakal ada yang relate juga,” ungkap Devia.

Karya yang dihasilkan Figura Renata dari awal memulai karir bermusik memang terkesan gloomy. Namun, mereka mengaku bahwa album baru ini akan lebih gelap dari sebelumnya. Album pertama tergolong lebih puitis dan cerah jika dibandingkan karya yang tengah mereka godok. Elemen-elemen yang nggak eksis di album pertama akan ditambahkan di album kedua. Salah satunya adalah kehadiran lagu-lagu dark yang dikemas dengan ritme up beat.

Perubahan ini sebenarnya nggak terjadi secara tiba-tiba, Urbaners. Lo sebenarnya bisa merasakan peralihan tersebut pada mini album yang dirilis pada April 2019 lalu. Proses penjajakan pada ‘Bingkai Siklus membuat Figura Renata menjadi lebih siap untuk menghadapi respon pro kontra dari penggemarnya nanti. Progres pengerjaan album kedua kini masih pada tahap awal sekitar 30%. Baik Devia dan Bima menargetkan akan ada sekitar 12 lagu pada album yang rencananya dirilis pasca lebaran 2020 ini.

 

Sibuk Manggung, Tur Bayangan, dan Rencana Kolaborasi

Bicara soal kesibukan Figura Renata saat ini juga nggak kalah seru. Selain bermusik, Bima ternyata sudah mulai merambah dunia entrepreneur dengan membuka gerai minuman di rumahnya sendiri. Sementara itu, Devia tengah berjuang menyelesaikan studinya sehingga harus bolak balik Semarang-Jakarta.

Di tengah kesibukan itu, mereka berdua belakangan sering manggung bersama para musisi nasional yang sedang hits. Setelah menjadi band pembuka pada Flying Solo Tour milik Pamungkas, giliran Hindia mengundang Figura Renata untuk mengawali panggung Tur Bayangan Semarang. “Kalo ada temen-temen yang tur ke Semarang, butuh opening act dan kita merasa cocok untuk buka panggung mereka, oke-oke aja. Selama genre musiknya nggak terlalu jauh sama Figura Renata juga,” kata Bima.

Antusias penonton menjadi semangat untuk Devia

Di sisi lain, Devia sempat merasa nggak percaya diri dan grogi pada momen manggung perdana mereka di tahun 2020 yang bertepatan pada konser Tur Bayangan Hindia tersebut. “Nggak expect apa-apa, tapi abis manggung ternyata luar biasa. Bittersweet,” jelas Devia. Dukungan dari para penonton yang menantikan penampilan Figura Renata menjadi penguat semangat yang ampuh mengusir segala resah.

Sementara itu, Figura Renata juga mengungkapkan keinginannya untuk bisa berkolaborasi dengan musisi lainnya. Hasil kolaborasi tersebut rencananya akan dihadirkan pada album kedua ini. Tapi sayang, namanya masih dirahasiakan nih, Urbaners!

 

Persiapkan Amunisi Konten YouTube

Di waktu dekat, Figura Renata berencana untuk lebih giat membuat konten untuk kanal YouTube mereka. Banyak stok video yang sudah disiapkan, namun belum cukup matang untuk bisa diunggah. Mereka mulai serius menggarap kanal YouTube dengan mengunggah video yang variatif, mulai dari Take Away Show, Live Session, hingga  membuat vlog. Salah satu yang sedang dipersiapkan, Figura Renata bakal ngeluarin video reaksi ketika mereka membaca komentar netizen pada dua video music terlarisnya, yakni Elegi dan Hingga Tenang, yang masing-masing sudah ditonton lebih dari 1,8 juta kali.

Figura Renata menceritakan rencana album keduanya

Figura Renata sempat bercerita mengenai perjuangan awal mempromosikan karyanya. “Awalnya, kita minta bantuan dari temen-temen untuk nge-post lagu kita di Instagram mereka,” kata Bima. Strategi ini dilakukan setiap hari hingga akhirnya single Elegi dikenal luas bersamaan dengan naiknya nama Figura Renata.

Kini, Figura Renata menikmati setiap hal baru dan spontanitas yang muncul di sepanjang perjalanannya. Melihat ke dalam secara lebih jauh, memahami setiap perasaan yang muncul dan menjadi lebih jujur terhadap diri sendiri.

Gimana, Urbaners? Siap untuk mengikuti jejak Figura Renata selanjutnya? Yuk, tetap up-to-date sama perkembangan duo ini dengan follow Instagram @figurarenata!

Comments
Arif H
lanjutkan bro
Theo
semangat berkarya