Trending
Rabu, 18 Januari 2017

Film Wiji Thukul, ‘Istirahatlah Kata-Kata’, Siap Dirilis

  • Share
  • fb-share
Film Wiji Thukul, ‘Istirahatlah Kata-Kata’, Siap Dirilis

Di era 90an akhir, tepatnya menjelang akhir rezim Soeharto, banyak aktivis-aktivis pejuang demokrasi yang hilang. Keberadaannya bahkan hingga kini tak diketahui. Salah satu yang paling terkenal adalah Wiji Thukul. Pria asal Solo ini bahkan sempat jadi buronan berbulan-bulan. Kisah Wiji Thukul ini akhirnya difilmkan dengan judul Istirahatlah Kata-Kata. Kabarnya, film ini bahkan didukung oleh keluarga Wiji Thukul.

 

Berkisah tentang pelarian Wiji Thukul

Lagi-lagi, film biopic yang menceritakan tentang salah satu tokoh kenamaan di Indonesia. Kali ini giliran Wiji Thukul, seorang penyair sekaligus aktivis pejuang demokrasi, yang dulu sempat jadi buron selama berbulan-bulan. Film yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen ini rencananya bakal dirilis pada tanggal 19 Januari di berbagai bioskop Indonesia.

Film ini mengisahkan kehidupan Wiji Thukul, seorang penyair yang lantang menyuarakan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah. Bedanya, dalam film ini, kisah yang disorot adalah saat Wiji dituduh menjadi dalang kerusuhan di Jakarta pada tahun 1996. Kala itu, Wiji harus terbang ke Pontianak dan bersembunyi selama delapan bulan untuk menghindari kejaran aparat.

Peran Wiji Thukul dibebankan oleh Gunawan Maryanto. Sipon, istri Wiji, diperankan oleh Marissa Anita. Beberapa aktor dan aktris kenamaan Indonesia seperti Melanie Subono, Eduwart Boang, Arswendy Nasution, hingga Davy Yunan juga terlibat dalam pembuatan film ini.

 

Didukung keluarga

Tujuan dibuatnya film ini nggak lain merupakan bagian dari pengingat bahwa negara masih ada hutang sejarah yang harus dijawab, termasuk kejadian ini. Hilangnya Wiji Thukul merupakan hal yang nggak wajar bagi keluarga. Bahkan pihak keluarga sudah lama meminta kejelasan dari Pemerintah. Inilah alasan mengapa pihak keluarga Wiji Thukul sangat mendukung pembuatan film ini.

Pihak keluarga bahkan menyempatkan diri untuk datang ke acara promosi film yang diadakan di Tjikini 17, Cikini, Jakarta Pusat pada Minggu (8/1) lalu. Mereka secara khusus akan meminta Presiden Joko Widodo untuk menyaksikan film ini. Alasannya, Presiden Joko Widodo dianggap sebagai sosok kunci yang dapat membantu kejelasan kasus ini. Apalagi ketika Jokowi masih jadi Walikota Solo yang sempat memberikan dukungan dengan melakukan pertemuan dengan keluarga beberapa kali.

 

Wajib nonton nih film yang penuh dengan nilai sejarah. Seperti kata Bung Karno, Jas Merah alias Jangan Sekali-Sekali Melupakan Sejarah.

 

Source: rollingstone.co.id, tempo.co

Comments
Asep hidayatulah
Artikelnya unik
EDI SASONO
Film ini mengisahkan kehidupan Wiji Thukul, seorang penyair yang lantang menyuarakan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah. Bedanya, dalam film ini, kisah yang disorot adalah saat Wiji dituduh menjadi dalang kerusuhan di Jakarta pada tahun 1996. Kala itu, Wiji harus terbang ke Pontianak dan bersembunyi selama delapan bulan untuk menghindari kejaran aparat.