Trending
Senin, 01 Agustus 2016

Kemeja Flanel, Dari Simbol Perlawanan Hingga Pakaian Wajib Para Hipster

  • Share
  • fb-share
Kemeja Flanel, Dari Simbol Perlawanan Hingga Pakaian Wajib Para Hipster

Entah lo suka atau nggak dengan segala hal berbau hipster, kemeja flannel mungkin jadi salah satu tren yang nggak akan bisa lo tolak. Kemeja flannel yang sering kali tampil dengan motif kotak-kotak ini banyak jadi pilihan anak-anak muda zaman sekarang. Siapa sangka, sebelum populer dulu, motif kotak-kotak pada kemeja flannel merupakan simbol kaum pemberontak yang melawan pemerintahan.

 

Sempat dilarang

Awalnya, motif kotak-kotak pada kemeja flannel dibuat oleh pabrikan Inggris dan Amerika pada tahun 1538 yang membuat kain dengan motif menyerupai tartan. Tartan sendiri merupakan pakaian yang dikenakan oleh suku Scottish yang membedakan satu daerah dengan daerah lain. Motif kotak-kotak ini populer di kalangan bangsawan, termasuk Raja James V yang memberikan istrinya beberapa kain dengan motif kotak-kotak tersebut.

Pemerintahan Inggris abad ke 18 melarang penduduknya menggunakan kain ini. Pasalnya, kain ini merupakan simbol pemberontakan kaum Scottish melawan Kerajaan Inggris yang dimulai pada tahun 1745. Pelarangan tersebut berlangsung hingga tahun 1782, ketika plaid, sebutan motif kotak-kotak pada kemeja flannel, jadi legal dan diperbolehkan untuk menggunakan pakaian dengan motif tersebut dalam acara formal.

 

Mulai masuk pasar Amerika Serikat

Abad ke 19, pola tersebut masuk ke Amerika Serikat, dimana nanti disitulah pola ini akan berkembang. Perusahaan Wool, Woolrich Woolen Mills, membuat kemeja dengan pola plaid semakin terkenal ketika menciptakan Buffalo plaid di tahun 1850. Kemeja dengan pola merah hitam kotak-kotak akhirnya jadi erat kaitannya dengan orang-orang yang bekerja di luar ruangan, salah satunya tukang kayu.

Sebuah perusahaan pakaian, Pendleton, menciptakan secara masal kemeja flannel untuk pria di tahun 1924, yang seketika itu juga jadi pakaian kasual paling hits. Di tahun 1936, kemeja flannel semakin terkenal berkat badai musim dingin yang membuat pakaian hangat ini makin larus. Pendleton pun menanggapinya dengan membuat versi wanita kemeja ini pada tahun 1949.

Tahun 1990 menjadi puncak ketenaran kemeja flannel. Secara nggak resmi, kemeja flannel jadi simbol grunge. Band-band besar seperti Nirvana, The Breeders, dan Pearl Jam banyak menggunakan kemeja flannel di setiap penampilan mereka. Para fans pun mulai menirukan gaya mereka dan akhirnya menjadi tren di kalangan anak muda saat itu.

Saat ini kemeja flannel jadi pilihan kaum muda karena polanya yang keren dan unik. Selain itu, kemeja flannel juga mudah perawatannya karena nggak perlu di setrika. Jujur aja nih, lo semua pada punya setidaknya satu kemeja flannel kan? Berapa kali lo setrika kemeja flannel itu?

 

Source: bustle.com

Comments
Epul Saepuloh
Kemeja flanel
Heni Oen
motif kotak-kotak pada kemeja flannel dibuat oleh pabrikan Inggris