Trending
Kamis, 30 April 2020

Mantra Vutura, Makin Gencar Bermusik di Tahun 2020

  • Share
  • fb-share
Mantra Vutura, Makin Gencar Bermusik di Tahun 2020

Pandemi corona memberikan dampak yang sangat signifikan di semua lini masyarakat, termasuk juga pekerja seni musik, Bro! Rencana manggung, kolaborasi, dan sebagainya jadi tertunda karena harus physical distancing. Mantra Vutura yang digawangi duo musisi Tristan Juliano dan Zakari Danubrata juga merasakan dampaknya, mereka terpaksa menunda EP Showcase untuk album “Human” yang rilis Oktober 2019 lalu.

Untuk mengisi kekosongan dan rencana off air yang tertunda, Tristan dan Zakari menyiasatinya dengan banyak cara. Dari memproduksi lagu, rencana kolaborasi baru, hingga mempersiapkan EP selanjutnya yang merupakan perpanjangan dari Human. Pokoknya, usai pandemi corona mendatang, Mantra Vutura sudah punya amunisi banyak untuk memanaskan musik Tanah Air.

 

Album yang selalu Berkesinambungan

Kalau lo cukup aware, Mantra Vutura selalu mengonsep album-albumnya secara berkesinambungan. Artinya, dari satu album ke album lainnya punya benang merah. Untuk EP “Solar Labyrinth” misalnya, membahas tentang penciptaan alam semesta dan puji syukur atas karunia Tuhan, pokoknya segala sesuatu yang berbau astral.

Mengawali musiknya dengan house music sekarang Mantra Vutura mengeksplore lintas genre

Sebagai penyambungnya, mereka membuat Human yang membahas tentang tujuh kebajikan manusia. Ujung-ujungnya, kebajikan manusia ini akan kembali kepada semesta dan Tuhan juga.

Walaupun konsepnya berkesinambungan, antara Solar Labyrinth dan Human memiliki perbedaan yang cukup signifikan. “Kalau ‘Solar Labyrinth’ lebih ke electronic minded dan di 2017, gue dan Zakari memang lagi senang-senangnya music house jadi explore-nya lebih ke situ,” jelas Tristan sembari menambahkan bahwa Solar Labyrinth juga mengacu pada musik instrumental.

Di 2019 lalu, Tristan dan Zakari mulai bermain di macam-macam genre, apalagi album Human berkolaborasi dengan beberapa musisi. Ada Bam Mastro, Danilla, Elda Suryani, Agatha Pricilla, dan masih banyak lagi.

Yang bikin unik dari Human ini adalah tujuh kebajikan yang tadi disebutkan Tristan diinterpretasikan oleh masing-masing musisi yang diajak kolaborasi. Misalnya nih, Bam Mastro merepresentasikan kebajikan bravery, Danilla modesty, dan Agatha passion. “Kolaborasi ini menyenangkan banget buat Mantra Vutura. Masing-masing lagu punya genrenya sendiri dan kami menyesuaikan dengan genre mereka dan memantrakan mereka cieee hahay!” kata Tristan bersemangat.

 

Mantra Vutura 2017 Vs Mantra Vutura 2020

Kolaborasi membuat pendengar Mantra Vutura lebih beragam

Menurut Tristan, Mantra Vutura 2017 dan 2020 memiliki arti yang berbeda buat perkembangan musik Mantra Vutura sendiri. Ada begitu banyak perubahan yang baik—pastinya, mereka lebih banyak mengeksplorasi dan menggunakan teknik-teknik baru dalam memproduksi musik.

Kemudian referensi musik pun jadi bertambah, branding, “Kalau EP Solar Labyrinth agak lebih serius dan formal di Human lebih diverse, santai dan lebih bisa diajak ngobrol dengan crowd.”

Di 2017, keduanya baru memperkenalkan diri sehingga penonton masih bingung mengenai identitas Mantra Vutura. Namun, semakin ke sini, DNA dari duo Tristan dan Zakari mulai terbentuk. Respons penonton pun sudah mulai terkoneksi dan pendengar sudah beragam.

Yang disukai Tristan dan Mantra Vutura 2020 adalah sudah bisa lebih “berbicara” ke penonton ataupun pendengar. “Mereka kasih masukan, kasih apresiasi, kasih ide, dan kami mendengarkan apa yang pendengar sampaikan,” cerita Tristan.

 

Kolaborasi Lintas Genre

Sentuhan Solar Labyrinth dan Human cukup berbeda, menurut Tristan dan Zakari, pendengar cenderung lebih nyaman dengan Human

Zakari menambahkan obrolan Tristan dengan mengatakan bahwa kolaborasi yang ada sedikit banyak membawa perubahan pada rona dan warna Mantra Vutura. Keduanya bisa lebih luas berekspresi dan menyampaikan pesan kepada pendengar dengan lebih beragam—sesuai dengan identitas si pendengar.

Kolaborasi lintas genre ini sedikit banyak membuat Zakari dan Tristan lebih kaya dalam eksplorasi tanpa harus meninggalkan pendirian mereka. “Dalam setiap pembuatan album gue dan Tristan selalu menerapkan standarnya kami. Gimana caranya supaya pesan yang ingin kami sampaikan itu bisa diterima dengan baik. Kami nggak mau lagu ini hanya sebagai musik pengiring. Sisanya sih teknis, baik itu mixing, mastering, didiskusikan sama-sama, ketemu di tengah baru rilis deh!” jelasnya.

“Perkembangan musisi indie saat ini di Indonesia memberikan kesempatan buat musisi untuk saling berkolaborasi. Ada banyak pilihan untuk berkolaborasi dan itulah yang dilakukan Mantra Vutura lewat Human dan EP selanjutnya,” tambah Zakari.

Harapan tentunya jelas ada. Selayaknya pekerja kreatif lainnya, tentunya Mantra Vutura ingin bisa melebarkan sayap, memperluas cakupan pendengar dan kalau bisa go international juga. Tapi yang paling penting buat mereka saat ini adalah karya-karya mereka bisa bisa menginspirasi anak-anak muda untuk bisa berkarya. “Lagu-lagu kami nggak hanya menjadi pengiring tetapi juga penyampai pesan dan penyembuh buat pendengar,” pungkas Zakari mantap.

Buat lo semua yang masih penasaran dengan karya-karya dari Mantra Vutura, lo bisa langsung cek di feed Instagram mereka di @mantravutura!

Comments
asrul firmansyah
Keren banget nich Matra Vuntura
Aldi hidayat
Wah gokil abis sih