Trending
Minggu, 28 Juli 2019

The Panturas, Mulai Dari Surf Rock Sampai Luncurkan Lagu Lewat Tinder

  • Share
  • fb-share
The Panturas, Mulai Dari Surf Rock Sampai Luncurkan Lagu Lewat Tinder

Halo Urbaners, kali ini kita akan mengulas perjalanan The Panturas. Grup band beraliran surf rock ini tak hanya menekuni dunia bermusik saja, The Panturas juga memiliki visi yang membuat mereka tampil beda.

Mereka hadir mewarnai industri musik Indonesia dengan genre yang khas, penampilan panggung energetik, dan yang lebih penting lagi, grup ini selalu menyuarakan isu tentang laut di dalam setiap karya lagunya. Identitas, semangat, dan kepedulian semuanya terpadu jadi satu dalam karya The Panturas!

Lalu, kenapa The Panturas mengangkat isu-isu tentang laut dan menuangkannya dalam bait-bait lagu mereka? Apa yang melatarbelakangi grup band asal Bandung ini meluncurkan single lewat aplikasi Tinder? Yuk, cek cerita selengkapnya di sini!

Memilih Genre Musik Yang Tak Biasa

Memilih Genre Musik Yang Tak Biasa

Tak seperti grup band pada umumnya yang memilih genre musik pop atau genre musik populer lainnya, The Panturas yang terbentuk sejak Januari 2016 justru memilih genre surf rock. Sebuah aliran musik yang belum semua orang mengetahui dan bahkan mungkin terdengar asing di telinga.

Grup musik asal Jatinangor Bandung ini digawangi Abyan Zaki pada vokal dan gitar, Bagus Patria pada bass, Rizal Taufik pada gitar, dan Surya Fikri pada drum. Mereka mantap memilih aliran musik surf rock asal Amerika karena melihat penikmat genre musik ini masih sedikit. Di negara asalnya, surf rock adalah musik yang biasa digunakan para peselancar disela-sela waktu istirahat dari kegiatan berselancar.

Tema surf rock juga tercermin pada nama grup The Panturas. Ternyata, The Panturas sebenarnya adalah plesetan dari nama grup band surf rock The Ventures. Grup band surf rock itu sudah lama jadi idola para personil The Panturas. Agar nama band lebih lokal dan mudah diingat, maka tercetuslah kata The Panturas.

Awal terbentuknya grup band yang selalu tampil energetik ini dimulai dari obrolan Surya sang drummer dan Rizal si gitaris yang tengah mengerjakan sebuah proyek musik. Sayang sekali, proyek tersebut sudah lama vakum dan tidak banyak aktivitas.

Untuk memenuhi hasrat bermusik mereka, Surya dan Rizal memutuskan untuk membentuk band baru dengan konsep berbeda. Tidak lama setelah itulah bergabung Abyan dan Bagus, sehingga lengkap deh The Panturas.

Grup musik yang mengidolakan Tielman Brothers, Dara Puspita, Ekasapta, Southern Beach Terror, dan Beertubes ini sudah membuat 1 album berjudul Mabuk Laut dan 3 single.

Suarakan Isu Sosial dan Isu Tentang Laut Lewat Lirik Lagu

Suarakan Isu Sosial dan Isu Tentang Laut Lewat Lirik Lagu

The Panturas terkenal dengan lirik lagu yang sarat makna. Mereka banyak menyuarakan isu tentang laut dan fenomena sosial yang lagi ramai di masyarakat.

Ada 3 single hits milik The Panturas yang dibuat karena terinspirasi dari maraknya prostitusi di wilayah pesisir laut. Contohnya seperti lagu berjudul Fisherman’s Slut. Lagu ciptaan Surya ini terinspirasi dari fenomena supir truk yang kerap mengunjungi warung remang-remang pesisir laut.

Sebenernya kita ingin menggambarkan aja sih bahwa di Indonesia tuh nggak hanya terkenal dengan keindahan lautnya saja. Di balik itu, ada bentuk fenomena sekumpulan perempuan yang pergi ke laut buat memperdagangkan dirinya ke kapal kapal asing gitu,” ujar Surya si pencipta lagu.

Isu lain yang juga diangkat The Panturas dalam lirik lagu ada pada single bertajuk Gurita Kota.  Surya menuturkan bahwa gurita kota adalah fenomena yang banyak dijumpai di kota besar.

“Jadi kalo kita naik motor posisinya ada di belakang bus, truk, kopaja, atau konvoi motor, biasanya kan mereka suka memonopoli jalan dengan jalan lambat dan juga suka ada asap yang langsung mengarah ke muka. Nah, dari situ kita menggambarkan gurita dengan tangan yang banyak itu seperti asap dan konvoi motor yang memonopoli jalan. Kita suka mengambil tema yang ada di sekitar aja, tapi dengan gaya bahasa metafora laut,” ungkapnya.

Luncurkan Single Lewat Aplikasi Tinder

Luncurkan Single Lewat Aplikasi Tinder

Bukan grup musik The Panturas namanya jika tidak melakukan hal hal unik yang tak banyak dilakukan banyak grup band lain. Beberapa waktu lalu, The Panturas kembali meluncurkan single berjudul Queen of the South. Uniknya, peluncuran single kali ini dilakukan lewat aplikasi Tinder.

Pemain drum The Panturas, Surya menjelaskan cara peluncuran tersebut berawal dari candaan yang ternyata ditanggapi serius. Kala itu, Surya membuat tweet bahwa The Panturas akan meluncurkan single lewat Tinder. Hal tersebut dirasa aneh sebenarnya, tetapi justru mendapat tanggapan serius dari akun Twitter @bertinder.

Akhirnya, The Panturas dan @bertinder melakukan kolaborasi dengan cara membuat akun Tinder dengan nama The Panturas. “Kalau di-swipe akan muncul profilnya. Kalau match ada link YouTube dan cuma bisa dibuka sama yang punya link," tutur Surya. 

Peluncuran single melalui Tinder ternyata berhasil memancing rasa penasaran orang-orang terhadap karya terbaru The Panturas. Rasa penasaran tersebut terbukti menyebar. Setelah beberapa waktu kemudian, single itu dibuka aksesnya kepada publik dan ribuan orang langsung mendengarkan single tersebut.

Lagu Queen of the South sendiri mengangkat topik tentang mitos Nyi Roro Kidul yang berada di pantai selatan Jawa. Abyan, vokalis The Panturas mengatakan bahwa lagu itu menceritakan pemuda yang dimabuk cinta pada sang ratu, namun tak mendapat balasan.

“Proses pembuatan lagu ini banyak dipengaruhi musik musik Frankie Valli dan Dead 60s,” simpul Abyan.

Comments
Putra Pratama
Lanjutkan bro
Linda NM
Keren banget