Trending

Aksesoris Kulit Jadi Makin Nyaman Dengan Desain Dan Rancangan dari Dikuli.ti

Pernah nggak lo membeli tas, dompet, atau sepatu kulit yang harganya relatif mahal, lalu setelah lama dipakai atau didiamkan kulitnya mengelupas? Kesal kan, kalo peristiwa semacam itu terjadi? Apalagi kalau tas atau dompet itu termasuk kesayangan lo.

Tas yang kulitnya mudah mengelupas biasanya termasuk jenis kulit imitasi (sintetis). Kulit ini terbuat dari lapisan polymer yang jika terpapar sinar matahari terus-menerus bisa pecah lalu mengelupas. Makin sedikit ikatan polymer-nya, bahannya semakin lentur menyerupai kulit asli. Namun, hasilnya makin mudah mengelupas.

Buat Urbaners yang nggak mau lagi ketemu masalah tas atau dompet kulit mengelupas, coba deh mulai membeli produk-produk dari kulit asli.

Salah satu brand lokal yang konsisten menggunakan kulit asli dalam koleksi produknya adalah Dikuli.ti Leathergoods. Brand ini didirikan pada tahun 2015 dengan konsep gelang kulit etnis. Namun seiring berjalannya waktu, brand ini berkembang ke produk yang lebih global dengan menyediakan aksesori kulit seperti dompet (bifold, middle, long, minimalist), coin purse, card holder, phone case, ikat pinggang, zipper, handbag, waist bag, celemek, dan lain sebagainya. Harganya pun sangat terjangkau, dari kisaran Rp125.000 (lanyard) hingga Rp575.000 (long wallet).

Seni dan kerja keras pengrajin merupakan salah satu inspirasi dari nama brandnya

Dompet Dengan Konsep Easycut Yang Praktis

Identitas produk label ini terletak pada namanya: Dikuli.ti. Titik pada tulisan Dikuli.ti sebagai tanda antara Dikuli (dengan filosofi kuli yang artinya pekerja atau perajin) dan ti (singkatan kata kulit). Dengan demikian nama Dikuli.ti bermakna pekerja atau perajin kulit.

Adhik Kristihansa, owner dan leather carver Dikuli.ti, mempelajari teknik pembuatan produk-produk berbahan kulit ini secara otodidak. Semuanya berangkat dari rasa ingin tahu untuk membuat sebuah dompet dengan bantuan video di Youtube dan Pinterest untuk size pattern-nya. "Dari proses awal sampai finishing akhir saya kerjakan walaupun tidak langsung berhasil," ujarnya.

Sebagai bahan inspirasi, ia sering melihat craftsmanship dari Jepang. Banyak sekali tutorial cara pembuatan produk berbahan kulit dan cara perawatan kulit yang dipelajarinya. "Konsep rancangan bikers wallet-nya menurut saya nampak gagah untuk produk kaum pria," tambah Kristi, sapaan akrabnya.

Brand yang punya markas di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ini punya ciri khas yang mudah dikenali. Dompetnya memakai konsep easycut untuk mempermudah pengambilan uang, dan menggunakan material calf finish yang lentur tetapi kuat.

Dari beragam produk Dikuli.ti yang sudah disebut di atas, Vcaz II Bifold Wallet dan Vcaz Generation adalah dua produk best seller-nya. Selain dikerjakan sendiri dengan konsep kerajinan tangan, dua seri ini digemari karena menampilkan sentuhan ornamen dan menggunakan walnut colour yang belum banyak dipakai orang.

Dari dompet hingga casing kartu, sampai celemek, dan ikat pinggang, semuanya bisa ditemukan di Dikuli.ti

Kristi juga menyediakan packaging yang berbeda dari brand-brand produk kulit sejenis. Packaging ini terbuat dari material kayu jati asli dengan tujuan agar bisa dimanfaatkan customer untuk menyimpan barang-barang lain. Hal ini tentu menjadi nilai tambah dari brand ini.

"Soalnya kalau memakai kardus terkadang langsung dibuang, kan?" kilah pria berlatar belakang pendidikan D3 Manajemen Informatika ini.

Selain memproduksi produk-produk signature-nya, Dikuli.ti juga menerima custom order. Misalnya, saat ini Dikuli.ti sedang mengerjakan 12 buah apron, masing-masing enam buah untuk dua kedai kopi di Solo.

Setia Menggunakan Calf Finish Yang Lentur

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Dikuli.ti  selalu menggunakan bahan baku calf finish. Material ini menjadi pilihan karena teksturnya yang padat berisi, tapi tetap lentur dan lembut. Kristi menggunakan bahan ini untuk membuat wallet, belt, dan aksesori lainnya. Sedangkan untuk pembuatan waistbag dan celemek ia menggunakan pull-up yang lebih tipis.

Bahan kulit asli memiliki aroma alami

"Untuk material saya jemput bola langsung ke penyamak Magetan untuk memastikan material yang saya pakai berkualitas tinggi dan sempurna," tegasnya.

Produk yang terbuat dari kulit asli bisa dikenali juga dari aromanya yang khas, entah aroma hewan dan akar-akaran, kulit pohon, atau dedaunan. Lo juga bisa melihat dari kerutan yang dihasilkan. Kalau mau sedikit ekstrim, gunakan korek api untuk membakar kulit. Kulit yang asli tidak langsung terbakar.

Vegtan atau Vegetable Tanned Leather merupakan material di balik produk-produk Dikuli.ti

Kristi membeli material vegtan (vegetable tanned leather, yang proses penyamakannya menggunakan bahan alami) dalam bentuk lembaran dan polos, dengan warna alami sesuai kulit asli sapi. Keistimewaan bahan kulit nabati seperti vegtan adalah “patina”, atau perubahan warna pada kulit yang semakin terlihat gelap setelah dipakai dalam waktu lama. Jika pembeli menginginkan warna baru, Kristi melakukan pewarnaan sendiri menggunakan Vari Leather Dye yang berbasis air.

Penggunaan bahan kulit asli dengan proses kimia yang minim membuat produk kulit ini semakin "empuk" dan terlihat natural seiring lamanya pemakaian. Meskipun begitu, kulit vegtan tetap membutuhkan perawatan agar kelembaban dan teksturnya terjaga.

Cara merawat produk kulit ini sangat mudah, cukup digosok dengan leather balm dan leather oil yang banyak dijual di pasaran. Bisa juga menggunakan lemon untuk mengencangkan dan membersihkan noda.

Kalau tas atau dompet kulit lo kena air atau kehujanan, lo juga bisa pakai leather balm. Selain untuk perawatan, leather balm juga bersifat anti-air (waterproof) sehingga dapat melindungi kulit.

Kendala Dalam Mengembangkan Pasar Internasional

Saat ini, Dikuli.ti menetapkan target untuk menjual 20 produk dalam sebulan. Namun, produksinya terkadang melebihi target sekitar tiga sampai lima buah per bulan. Memang tidak banyak, karena pengerjaannya manual dan Kristi masih mengerjakan sendiri semua produknya.

Produk Dikuli.ti menghadirkan gaya khas dan unik buat para pria

Meskipun mayoritas produk merupakan koleksi pria, label ini juga sudah mulai memproduksi  koleksi  khusus wanita seperti handbag, long wallet, zipper wallet, dan coin purse. Lagi-lagi, pengembangan produk ini masih terkendala sumber daya manusia yang terbatas.

Oleh karena itu pula, saat ini Dikuli.ti belum bisa mewujudkan mimpinya untuk membuka toko di Jakarta atau di kota besar lain. Untuk saat ini, workshop Dikuli.ti masih akan tetap di Sukoharjo karena untuk pindah ke kota besar seperti Jakarta tentu membutuhkan modal dan stok barang yang besar. Merek ini juga masih mengikuti pameran dalam lingkup lokal seperti Hampra Fest di Salatiga. 

“Saya belum mengikuti pameran besar seperti Inacraft, Bekraf, atau pameran tingkat nasional lain karena nominal open booth-nya tergolong tinggi,” pungkasnya.

Meskipun tidak memiliki toko di Jakarta, Urbaners yang ingin mendapatkan produk Dikuli.ti tak perlu khawatir. Koleksi label ini bisa diperoleh melalui akun Instagram-nya, @dikuli.ti.