Trending

Di Balik Primavera oleh Vira Talisa

Vira Talisa sudah membuktikan kalau musim semi nggak cuma datang setelah musim dingin berlalu, tapi juga setelah dengar album penuhnya yang berjudul Primavera. Delapan lagu ini menjadi amunisi penuh dari Vira Talisa setelah melepas single serta EP sebelumnya dan rilis Maret 2019 lalu. Ada bocoran, nih! Ternyata, album ini punya cerita yang personal banget buat Vira Talisa sendiri. Simak obrolan lengkap soal album Primavera dengan penyanyi yang punya suara unik ini, yuk!

Berawal dari Cerita Personal

Vira berharap pendengarnya merasakan happy dan hopeful dari albumnyaHopeful, nggak sendirian, dan senang. Tiga hal itu jadi perasaan yang Vira Talisa harapkan muncul dari para pendengar album perdananya ini. Namun, ternyata awal pembuatan lagu ini justru punya cerita yang cukup sedih.

Berawal dari kebingungan soal konsep album yang dibuat dan sulitnya menemukan formula yang pas buat karirnya, Vira Talisa juga sempat putus asa. Bahkan, pada momen itu ia sempat berpikir bahwa musik bukanlah untuk dirinya. Namun, justru di momen itulah lahir lagu pertama yakni “For The Time Being” yang liriknya penuh dengan positivity. Dua lagu awal lain yang dibuatnya ternyata punya kesamaan tema. Dari positif-nya tiga lagu inilah akhirnya Vira Talisa memutuskan tema besar untuk album Primavera.

Dalam bahasa Italia, Primavera sendiri berarti musim semi. Judul album ini didapatkan Vira Talisa dari salah satu lagu komposer Italia, Bruno Nicolai. Baginya, kata ini terasa personal banget. Selain itu, penggambaran musim semi yang merupakan musim transisi dari gelap ke terang mendeskripsikan masa-masa yang penuh harapan. “Kayaknya nih, bakalan bener deh. Jalan yang lo pilih akan bagus, deh” ujarnya menceritakan soal perasaan saat memutuskan membuat album Primavera ini.

Sempat Kerja Kantoran Demi Biayai Album

Bagi musisi independen, membiayai sebuah album memang bukan perkara mudah. Dalam prosesnya, Vira Talisa sempat meniatkan diri bekerja pada sebuah perusahaan penyedia co-working space di Jakarta sebagai event manager untuk bisa membiayai album ini. Memang bukan itu satu-satunya tujuan Vira bekerja, ia juga sekalian berusaha mencari jati diri.

Ternyata, justru pembiayaan album ini sama sekali nggak mengambil dana dari hasil jerih payahnya di kantor. Tawaran manggung yang saat itu ramai justru membuat pembuatan album ini menjadi nyata. Saat inilah yang membuat Vira kemudian merasa enjoy di dunia musik dan akhirnya resign dari pekerjaannya.

Kolaborasi dengan Bilal Indrajaya

“He’s Got Me Singing Again” yang menjadi lagu keempat di album Primavera ini juga punya cerita tersendiri. Untuk lagu ini, Vira Talisa berusaha untuk mencari vokal duet yang pas. Setelah berusaha mendekati salah satu penyanyi senior Indonesia, akhirnya Bilal Indradjaya yang saat itu baru akan merilis single pun digaet untuk bernyanyi bersama. Hasilnya, suara manis Vira Talisa berpadu dengan suara berat Bilal dan menjadi racikan yang pas!

Inspirasi Musik Dalam Primavera

Lagu dan musisi klasik menjadi salah satu inspirasi Vira dalam menciptakan lagu

Kepulangannya kembali ke Indonesia setelah kuliah di Perancis, menjadi cikal bakal perkelanaannya terhadap musik Indonesia tahun 1970 - 1980-an. Walau sejak lama sebenarnya ia sudah suka mendengar lagu-lagu karya musisi senior Indonesia, sebut saja Yockie Suryaprajogo, Candra Darusman, serta Guruh Soekarnoputra. Selain musisi-musisi senior Indonesia itu, band asal Jepang, Lamp juga menjadi favoritnya. Salah satu yang juga menjadi inspirasinya adalah musik-musik karya Herbie Hancock, yang bukan hanya menjadi kesukaannya, tapi juga produser album ini, Dityo.

Untuk gaya bernyanyinya hingga hari ini, Vira merasa semuanya merupakan hasil dari proses bermusik sebelumnya. Diawali dari kesukaannya terhadap berbagai jenis lagu, lalu menemukan Beach Boys dan She and Him di tahun 2013. Setelah itu, ia pun mulai nyaman mendengarkan lagu-lagu yang agak witty dari musik tahun 1960-an hingga musik-musik Perancis saat kuliah dahulu.

Playlist musiknya menjadi lebih kaya sejak seringnya ia meminjam CD di perpustakaan yang memiliki banyak koleksi CD saat di Perancis dulu. “Baru ngeh. Ternyata (selain dari) yang gue lihat di musik dan YouTube, (ada) banyak banget hal lainnya di musik.”

Menciptakan Artwork Sendiri

Vira menggambar matahari sebagai simbol sumber cahaya kehidupan di albumnya.

Nuansa merah yang cukup dominan akan langsung menangkap mata lo tiap kali melihat artwork album Primavera ini. Tahu nggak sih, ternyata lukisan yang ada di cover album ini dibuat sendiri oleh Vira Talisa! Mau tahu fakta lainnya? Artwork ini dibuat Vira Talisa dalam sebuah bus di perjalanan ke Bandung dengan media Instagram Stories! Walau dibuatnya nggak sengaja, bukan berarti nggak ada artinya lho, Urbaners!

Vira Talisa bercerita, maksud dari gambar ini adalah matahari sebagai sumber kehidupan memancarkan cahayanya. Nah, karena cahaya matahari inilah semua makhluk bisa tumbuh. Titik merah di atas menyimbolkan matahari. Wah, kepikiran aja, ya!

Setelah munculnya album ini dalam bentuk audio, Vira Talisa juga akan menggarap video klip untuk lagu lainnya selain yang udah ada, yakni Janji Wibawa dan video lirik untuk lagu Down In Vieux Cannes. Selain itu, ia juga ingin mengadakan tur dan showcase! Doain semuanya lancar, ya! Buat yang belum denger lagu-lagu di album Primavera ini, bisa langsung meluncur ke berbagai platform streaming musik, yuk!