Trending
Rabu, 21 Desember 2016

Dibalik Cerita Dijualnya Pebble ke Fitbit

  • Share
  • fb-share
Dibalik Cerita Dijualnya Pebble ke Fitbit

Pada tahun 2012, Pebble mendapatkan rezeki durian runtuh ketika campaign yang dibuat di dalam Kickstarter mendapatkan pendanaan sampai 10 juta dolar hanya dalam 1 bulan. Jumlah tersebut adalah jumlah terbesar yang didapat sebuah startup yang didanani oleh Kickstarter. Dari situ, Pebble digadang menjadi sebuah perusahaan teknologi yang sangat sempurna. Smartwatch yang biasanya dihargai lebih dari 4 juta rupiah, Pebble hanya menjual 1-2 juta rupiah saja.

 

Ternyata perjalanan Pebble nggak semulus yang diperkirakan

Ketika sebuah perusahaan mendapatkan dana mencapai 10 juta dolar, tentu segala sesuatu yang sebelumnya susah akan menjadi mudah. Pebbe pun demikian, dari sebuah apartemen biasa kantor Pebble pun pindah ke Palo Alto, menyewa 2 lantai kantor. Beberapa inovasi dilakukan oleh Pebble, dulu smartwatch-nya hanya hitam putih sekarang sudah berwarna. Semua sepertinya berjalan lancar, tetapi ternyata itu tampak luar.

Penjualan Pebble masih oke-oke aja di tahun 2012 sampai tahun 2014. Pada tahun 2014 akhirmya, Apple mengeluarkan Apple Watch dan beberapa brand dan startup baru mengeluarkan smartwatch. Pebble ternyata nggak melakukan inovasi apa-apa, stuck.

 

Tahun 2016 adalah tahun kelabu bagi Pebble

Kesalahan terbesar dari Pebble menurut sang CEO, Eric Migicovsky adalah Pebble nggak mengikuti pasar untuk membuat smartwatch fitness yang bisa secara realtime mengeluarkan data. Apple Watch, LG, Asus dan Fitbit sudah melakukan hal itu, tetapi nggak bagi Pebble. Pebble baru melakukan itu pada tahun 2015, terlambat. Penjualannya menurun. Banyaknya bug di penjualan terakhir membuat Pebble rugi jutaan dolar.

Pada tahun 2015, Pebble harus menutup 1 lantai kantorya di Palo Alto karena Eric memecat hampir setengah dari karyawannya. Pebble berada di ujung tanduk. Pada akhirnya Fitbit datang dengan dana 40 juta dolar. Eric mengatakan, “Fitbit berada di jalur yang benar dan tepat”.

Pebble pun dijual kepada Fitbit, segala aset dan karyawan sekarang berada di bawah Fitbit. Kisah malang Pebble ini nggak banyak diketahui publik, sampai sekarang.

 

Source: backchannel.com

Comments
Heni Oen
Makin banyak model jam pintar
DEVI TRI HANDOKO
Kesalahan terbesar dari Pebble menurut sang CEO, Eric Migicovsky adalah Pebble nggak mengikuti pasar untuk membuat smartwatch fitness yang bisa secara realtime mengeluarkan data. Apple Watch, LG, Asus dan Fitbit sudah melakukan hal itu, tetapi nggak bagi Pebble. Pebble baru melakukan itu pada tahun 2015, terlambat.