Muhammad Egha, Arsitek Muda dengan Karya Mendunia!

Urbaners, masih ingat dengan rumah yang sempat viral di 2015 lalu? Berdiri di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, rumah berjuluk Splow House alias Split Grow House menarik perhatian publik. Hal ini disebabkan desainnya unik dan mampu mengakali luasan tanah kecil agar tetap terlihat luas dan sejuk. Nah, rumah itu didesain oleh Delution Desain Revolution, perusahaan arsitektur yang digawangi Muhammad Egha dan tiga temannya.

Di dunia arsitektur Indonesia, sosok Muhammad Egha sudah enggak asing lagi. Perusahaan yang dibangunnya sejak 2013 lalu, sudah meraih sejumlah penghargaan nasional dan internasional karena desainnya yang unik. Di antaranya, Special Mention German Design Awards 2016 yang diadakan German Design Council di Frankfurt, Best Design of The Year for Corporate Small Space Category yang diadakan Asosiasi Desain Interior Internasional di Hong Kong dan finalis 2A Asia Architecture Awards di Istanbul, Turki.

Muhammad Egha mendirikan usahanya dengan modal Rp 30 juta bersama dua sahabatnya, Sunjaya Askaria dan Hezby Ryandi. Di tahun 2014, Fahmy Desrizal bergabung. Hambatan permodalan sempat menjadi kendala menjalankan usahanya. Namun, dengan upaya keras, kini omzet perusahaannya sudah mencapai Rp 20 miliar per tahun!

Mimpi besarnya kini adalah mengembangkan bisnis menjadi lebih besar lagi, hingga bisa memutuskan segala hal secara mandiri. Perubahan untuk konsep bangunan yang lebih baik, ramah lingkungan dan enggak pasaran jadi misi perusahaan konsultan arsitektur dan desainnya. Karena itulah, visi “1 Stop Solution for Your Building” jadi tema mereka.