Inspiring People
Selasa, 15 September 2020

Representasi Rendha Rais Terhadap Foto Virtual Selama Pandemi

  • Share
  • fb-share
Representasi Rendha Rais Terhadap Foto Virtual Selama Pandemi

Di dunia fotografi, pandemi ini bisa dibilang membuat fotografer mengeluarkan inovasi baru, yaitu virtual photography. Fotografer di dalam negeri dan luar negeri berlomba-lomba bikin virtual photoshoot buat tetep produktif dan berkarya selama pandemi. Saat pekerjaan fotografi banyak yang harus tertunda, mengasah skill fotografi lo supaya enggak tumpul itu penting, Bro.

Apalagi buat fotografer di bidang yang punya mobilitas tinggi dan bergantung sama acara-acara. Misalnya fotografer fesyen atau fotografer musik. Dengan dilarangnya pelaksanaan event dan keramaian selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB), setidaknya fotografer di dua bidang ini hampir enggak bisa ngapa-ngapain.

Hal ini yang juga kejadian sama Rendha Rais. Fotografer musik yang jenaka ini harus mengalami dampak pandemi terhadap pekerjaannya. Setelah sebelumnya bisa travelling ke luar kota untuk motret musisi-musisi yang dipegangnya sebagai official photographer, Rendha harus ngalamin culture shock dan menyesuaikan diri dengan situasi work from home (WFH).

Bahkan suatu waktu, Rendha mengakui bahwa ia stress selama PSBB dan harus kerja dari rumah. “Pas awal-awal PSBB jujur gue stress banget, sih, karena yang biasanya gue sering travelling ke luar kota untuk motret band dari panggung ke panggung. Jadinya, gue total ada di rumah,” cerita Rendha.

 

Begini cara Rendha Rais hadapi pandemi dengan fotografi

Sebagai fotografer musik, Rendha berstatus sebagai official photographer grup band Seringai dan solois Tulus. Sebelumnya, Rendha juga pernah memotret nama-nama besar di dunia musik Indonesia; KotaK, Coboy Junior, Raisa, RAN, Agrikulture, dan Saint Loco. Saint Loco sendiri jadi grup musik yang membukakan jalan Rendha menjadi fotografer musik profesional, setelah sebelumnya ia nekat keluar dari pekerjaannya sebagai asisten fotografer di majalah fesyen.

Waktu ditanya pada saat itu kenapa Rendha berani untuk mengambil keputusan keluar dari pekerjaannya menjadi fotografer musik, ia memilih untuk mengejar passion-nya. “Pada awalnya, sih, sekali dua kali gue masih belum resign, ya, masih mikir masih bisa ngejalanin. Tapi ternyata udah kali kedua ketiga gue merasa kayaknya ini passion gue motret panggung,” kenang Rendha.

Dengan PSBB, intensitas Rendha memotret jadi kurang drastis dan tidak mau berlarut-larut dalam situasi pandemi yang bikin badmood, Rendha akhirnya mendapatkan ide untuk mulai membuat seri foto virtual dari cuma coba-coba ngikutin tren.

 

Fotografi Virtual Langsung dari Layar

Begini cara Rendha Rais hadapi pandemi dengan fotografi

Satu hal yang ngebedain fotografi virtual Rendha dan fotografer lain adalah Rendha langsung melakukan screenshot dari layar laptop-nya. Sementara, fotografer lain biasanya membidik layar memakai kamera yang mereka punya. Rendha sebenarnya udah coba memotret virtual pakai kamera ke layar komputer. Rendha memanfaatkan momen konser virtual Tulus dan Erwin Gutawa untuk uji coba. Namun, ia merasa kurang sreg sama hasilnya.

Setelah coba-coba metode lain, Rendha menemukan aplikasi screen capture yang punya hasil mumpuni dan memulai seri fotonya, yang didominasi sama musisi laki-laki. Beberapa di antaranya adalah Gamaliel, Ardhito Pramono, Iqbaal Ramadhan, dan Kunto Aji. Sejak dulu, Rendha memang merasa lebih nyaman memotret subjek foto laki-laki.

“Awal-awal kenapa gue motretin cowok karena karakter foto gue itu lebih ke maskulin dan gue emang banyak motret band dan musisi-musisi cowok.” Dari sini juga muncul tagar #BarisanCowoRendha yang dicetuskan sama salah satu subjek foto virtualnya, Baskara Putra yang juga dikenal dengan nama panggung Hindia.

Seiring berjalannya seri foto ini, Rendha akhirnya juga memotret musisi perempuan atas permintaan audiensnya. Dia mulai memotret musisi-musisi perempuan seperti Vira Talisa, Marion Jola, Tarrarin, dan Monica Karina. Dalam prosesnya, Rendha juga menyadari bahwa pola foto virtualnya terutama untuk musisi perempuan mengangkat musisi-musisi perempuan yang sedang naik daun.

“Kenapa gue ngambil mereka? Karena di sini gue melihat mereka memang emerging artists yang memiliki potensi besar di dunia musik tanah air,” jelas Rendha.

Lo bisa kenalan lebih banyak sama Rendha dan gaya fotografinya dengan nonton MLDSPOT TV Season 6 #MauLagiDimanapun Episode 7. Untuk season ini, MLDSPOT TV musim hadir dalam format baru yang spesial dalam rangka menyesuaikan dengan situasi pandemi.

Selain itu bareng MLDSPOT TV, Rendha juga ceritain lima karya foto musik favoritnya selama kariernya sebagai fotografer musik. Ada banyak cerita-cerita behind the scene menarik dari foto-fotonya Rendha. Pengin tahu, kan? Langsung aja nonton episode Rendha Rais dalam bentuk baru hanya di YouTube Channel MLDSPOT TV. Remember always Get Yourself Inspired with MLDSPOT TV!

 

Comments
DENNY ADHY NUGROHO
Lo bisa kenalan lebih banyak sama Rendha dan gaya fotografinya dengan nonton MLDSPOT TV Season 6 #MauLagiDimanapun Episode 7. Untuk season ini, MLDSPOT TV musim hadir dalam format baru yang spesial dalam rangka menyesuaikan dengan situasi pandemi.
Sukamto
Lha ini yang gue tunggu