Trending
Kamis, 16 Juli 2020

Ini Dia 4 Film Indonesia Bertema Unik

  • Share
  • fb-share
Ini Dia 4 Film Indonesia Bertema Unik

Berbeda dari kebanyakan produksi film Indonesia lainnya, film-film yang jadi rekomendasi kali ini punya genre dan plot yang benar-benar unik. Di waktu luang dan #MumpungLagiDirumah, lo bisa eksplorasi beberapa film di bawah ini, mulai dari genre science fiction, fantasi superhero, sampai perpaduan antara horor dan komedi.

 

Eggnoid (2019)

Morgan Oey memerankan Eggy di Eggnoid

“Eggnoid” adalah karya produksi Visinema, salah satu rumah produksi yang telah sukses memproduksi banyak film seperti “Love for Sale”, “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini”, “Surat dari Praha”, dan “Filosofi Kopi”. Kali ini, Naya Anindita ditunjuk Visinema untuk menyutradarai film yang diangkat dari series Webtoon garapan Archie The Redcat.

Film bergenre drama dan science fiction ini bercerita tentang Ran (Sheila Dara Aisha), seorang anak SMA yang menemukan eggnoid, sebuah mesin serupa cangkang telur yang berisi manusia yang dikirim dari masa depan. Manusia di dalam eggnoid tersebut diberi nama Eggy (Morgan Oey) dan bertugas menjadi support system untuk master yang menemukannya.

 

Gundala (2019)

Abimana Aryasatya dalam balutan full kostum Gundala Putra Petir

“Gundala” adalah film garapan Joko Anwar yang diangkat dari karakter komik milik Harya Hasmi Suraminata di tahun 1969. Gundala alias Sancaka (Abimana Aryasatya) mendapat kekuatan petir karena suatu hari di saat hujan deras ia pernah tersambar petir.

Konflik dimulai ketika Sancaka terlibat dalam perkelahian dengan preman yang membakar pasar demi menolong tetangganya, Wulan (Tara Basro). Perselisihan ini kemudian memberi petunjuk tentang oknum pembakaran pasar yang kemudian mengarahkan Sancaka ke Pengkor (Bront Palarae), tokoh penjahat korup yang menyelundupkan vaksin berbahaya.

FYI, Gundala adalah film pembuka untuk cerita superhero lain yang akan dibuat oleh Bumilangit Jagad Sinema, salah satunya adalah “Sri Asih” yang akan diperankan oleh Pevita Pearce.

 

Supernova: The Knight, The Princess & Shooting Star (2014)

Hamish Daud dan Arifin Putra beradu peran di Supernova

Film drama dengan sentuhan science fiction ini diadaptasi dari seri novel populer karangan Dee Lestari dengan judul yang sama. Rizal Mantovani, yang menjadi sutradara di film ini bersama produser Sunil Soraya, awalnya sempat kesulitan dalam menentukan pemeran yang akan bermain. Dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk akhirnya mereka yakin dengan nama-nama yang akan memerankan tokoh-tokoh dari buku “Supernova”.

Cerita dimulai dengan pertemuan antara Reuben (Arifin Putra) dan Dimas (Hamish Daud), dua orang mahasiswa yang berkuliah di Amerika Serikat, sepakat untuk membuat buku dengan paduan kisah roman dan sains. Kisah tersebut kemudian mengisahkan seorang eksekutif muda, Ferre (Herjunot Ali) yang jatuh cinta pada Rana (Raline Shah), seorang wanita bersuami yang membuat cerita jadi semakin rumit.

 

Ghost Writer (2019)

Di balik layar film Ghost Writer saat Ge Pamungkas dirias sebagai hantu

Film perdana yang ditulis sekaligus disutradari oleh komika Bene Dionysius ini memadukan genre horor dan komedi. Jadi, “Ghost Writer” akan bikin lo takut sekaligus tertawa dalam waktu yang bersamaan.

Ghost Writer bercerita tentang seorang penulis muda bernama Naya (Tatjana Saphira) yang pindah ke rumah yang berhantu. Setelah buku pertamanya laku keras, editor Naya menekannya untuk menghasilkan cerita yang lebih bagus. Tekanan ini justru bikin Naya stuck dan nggak bisa nulis.

Untungnya, di rumah ini Naya menemukan sebuah buku diary. Setiap Naya menyentuh buku diary ini, sosok berwajah pucat bernama Galih (Ge Pamungkas) yang adalah hantu di rumah tersebut muncul. Penasaran dengan cerita Galih mati, Naya memberanikan diri membuat perjanjian demi dapat menulis kisah sang hantu. Dari sinilah sederet kejadian mistis, kocak, bahkan haru tereksplorasi dalam film ini.

 

 

 

Sources: TirtoID, CNN Indonesia, Deelestari.com

Comments
SRI YAYA ASTUTI
Untungnya, di rumah ini Naya menemukan sebuah buku diary. Setiap Naya menyentuh buku diary ini, sosok berwajah pucat bernama Galih (Ge Pamungkas) yang adalah hantu di rumah tersebut muncul. Penasaran dengan cerita Galih mati, Naya memberanikan diri membuat perjanjian demi dapat menulis kisah sang hantu. Dari sinilah sederet kejadian mistis, kocak, bahkan haru tereksplorasi dalam film ini.
Epul Saepuloh
Thanks artikelnya