Trending
Senin, 06 Mei 2019

Aievl, Hadirkan Produk Seni Berkelas dari Limbah Plastik

  • Share
  • fb-share
Aievl, Hadirkan Produk Seni Berkelas dari Limbah Plastik

Kepingin punya rumah dengan barang unik buat menghias rumah atau kamar? Sudah pernah denger belum tentang Aievl, produk interior unik yang dijamin anti-mainstream? Untuk tahu lebih banyak tentang brand asli Indonesia ini, Denny Priyatna sebagai pendiri Aievl akan membagikan kisahnya selama mengembangkan Aievl hingga terkenal ke luar negeri. Let’s check it out!

 

Kelahiran Pelengkap Interior Rumah Dari Tangan Denny Priyatna

Kelahiran Pelengkap Interior Rumah Dari Tangan Denny Priyatna

Aievl didirikan di akhir tahun 2017, saat Denny baru saja lulus S2 dari Inggris. Kala itu, ia sudah memiliki pengalaman bekerja beberapa tahun. Dengan bekal pengetahuan yang telah didapat selama bekerja, Denny ingin mencoba mengembangkan usaha dengan gagasannya sendiri.

Aievl lahir sebagai wujud pemikiran dan keinginannya untuk memproduksi furniture dan pelengkap interior rumah yang nggak biasa. Jika kebanyakan produk interior menonjolkan sisi keindahan, Aievl memilih jalan berbeda.

“Kita kadang lupa kalau secara alami, sesuatu itu memiliki dua sisi yang membentuk keseimbangan. Tidak semua batu itu kasar, tidak semua daun itu hijau. Karena itulah, kami ingin menghargai dualitas, the true nature of life,” ujar Denny.

 

Mengusung Desain Konseptual dan Eksperimental

Mengusung Desain Konseptual dan Eksperimental

Aievl ingin memperkenalkan gaya dan arah desain baru yang belum banyak dikenal di Indonesia, seperti desain-desain konseptual dan eksperimental. Denny mengaku juga memasukan unsur-unsur intangible seperti emotion dan experience karena unsur-unsur tersebut dapat memberikan keunikan tersendiri pada suatu produk.

“Saat ini kami lebih banyak mencoba menampilkan karakteristik dari suatu material atau objek. Seperti manusia, setiap hal pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Kami mencoba menonjolkan kedua sisi tersebut dari tiap bahan yang digunakan, sehingga produk kami bisa terlihat lebih bernyawa dan bernilai,” tutur Denny.

Konsep ini diwujudkan di salah satu koleksi Aievl yang dijuluki EUM Stool. Nama EUM merupakan singkatan dari Engraved Upholstery Foam yang menjadi bahan utama produk tempat duduk ini. EUM Stool menonjolkan keunikan bahannya berupa busa yang bertekstur. Kalau produk sejenis memilih untuk menutupi busa dengan bahan pelapis, Aievl malah menonjolkan tekstur kasar dari busa dan menambah pola ukiran di atasnya tanpa mengorbankan aspek kenyamanan pengguna. Tampil dengan unik namun lebih estetik, pola yang diukir pada stool ini merepresentasikan motif-motif tradisional Indonesia seperti Kawung dan Parang.

Tanggapan pasar yang positif untuk produk EUM Stool membuat Aievl kembali mencetuskan produk baru yakni EUM Wall Decor. Untuk produk hiasan dinding ini, Aievl masih mengandalkan penggunaan motif tradisional yang dikenal dengan nama Nitik. Pola yang umum ditemukan pada batik ini ternyata awalnya berkembang di daerah pantai utara Jawa, Urbaners!

 

Pilia, Koleksi Unik dari Daur Ulang Plastik

Pilia, Koleksi Unik dari Daur Ulang PlastikNggak cuma memiliki konsep yang fresh, Denny juga senantiasa menciptakan inovasi baru dengan Aievl, seperti meluncurkan produk seri Pilia yang terbuat dari bahan daur ulang plastik. Penggunaan plastik bekas menurut Denny menjadi hal penting karena plastik merupakan salah satu sampah yang paling banyak terbuang dan sangat lekat dengan manusia. Sampah plastik seperti botol atau kantong belanja merupakan material yang berlimpah, sehingga orang sering membuangnya begitu saja.

“Untuk projek Pilia dan plastik limbah, kami berkolaborasi dengan Studio.Hand dan Robries Gallery dari Surabaya. Mereka bekerja sama dengan komunitas recycling dan telah memiliki mesin pengolah sampah plastik untuk membuat produk baru. Kami melihat kesempatan tersebut sehingga tertarik untuk mendesain objek dengan teknik plastic-recycling,” kata Denny.

Baru-baru ini, Pilia terpilih sebagai salah satu finalis RO PLASTIC PRIZE by Guiltless Plastic & Rossana Orlandi yang diadakan di Milan, Italia dalam event Milan Design Week 2019. Siapa sangka produk dari plastik bekas bisa jadi produk bernilai seni tinggi yang diakui dunia, kan?

 

Kiprah Aievl Hingga Taraf Internasional

Kiprah Aievl Hingga Taraf Internasional

Aievl tak hanya membidik pasar lokal. Untuk memperkenalkan produknya ke mancanegara, Denny rajin mengikuti pameran hingga ke luar negeri. Beberapa event yang diikutinya antara lain Maison & Objet Paris di Prancis 2018, Ambiente Frankfurt di Jerman 2019, Rossana Orlandi Gallery Milan di Itali 2019, Taitung Art Museum di Taiwan 2018, dan Asia Talent Bangkok di Thailand 2014.

Target konsumen yang ingin disasar oleh Aievl adalah para penikmat desain dan benda-benda unik. Mereka yang ingin tampil beda dan memiliki kegemaran mengisi rumah dengan furniture yang tak pasaran adalah orang-orang yang diharapkan tertarik untuk membeli produk Aievl. Denny `menyatakan bahwa Aievl memang nggak berhasrat untuk mendominasi pasar, “Pasar kami saat ini masih sangat niche. Kami melihat peluang di market yang lebih kecil. Memang tidak mengincar pasar besar karena persaingannya sudah sangat kompetitif.”

Ia mengaku kalau saat ini Aievl masih di tahap awal. “Saat ini, kami masih lebih banyak memberikan brand awareness, positioning, dan informasi untuk produk kami. Produk yang kami luncurkan biasanya juga menjadi semacam umpan penarik perhatian untuk mendapatkan project baru.”

Meskipun menyasar pasar khusus dan merupakan produk dengan status limited edition, Aievl bukanlah produk langka yang susah dicari. Denny berencana memperluas jaringan pemasaran Aievl sehingga kelak produknya bisa lebih accessible. Kalau Urbaners ingin mengoleksi produk-produk dari Aievl, cek aja akun Instagram mereka @aievl atau langsung kunjungi ke website mereka di aievl.com!

 

Comments
Putra Pratama
keren nih bro
nicolas filbert tandun
Mengusung Desain Konseptual dan Eksperimental