Trending
Selasa, 21 April 2020

Ardhito Pramono – Craziest Thing Happened in My Backyard

  • Share
  • fb-share
Ardhito Pramono – Craziest Thing Happened in My Backyard

“Craziest Thing Happened in My Backyard” adalah EP keempat Ardhito Pramono yang dirilis secara digital di penghujung Februari 2020 yang lalu. Secara sebuah rekaman, bisa jadi ini kali pertama ia menampilkan sisinya yang penuh dinamika.

EP ini dibuka dengan sebuah lagu upbeat lengkap dengan lirik ber-expilicit language yang di luar kebiasaan sebelumnya, judul lagunya “Trash Talkin’. Inisiatif ini menjadi menu pertama yang memberi janji bahwa EP ini menyenangkan.

Telah memproduksi empat EP, sesungguhnya membuat Ardhito Pramono mengukuhkan dirinya sebagai seorang musisi yang terus menerus memproduksi karya. Terlepas dari image sosialnya yang juga makin populer. Membuat dirinya sebagai seniman yang juga punya karya menonjol dan tidak hanya mengendarai popularitas, adalah pernyataan yang sama menyenangkannya.

Ada progresi dari caranya berkarya. Yang sekarang, lebih berani mencoba bermain-main ke tema yang nakal, aransemen yang juga tidak begitu-begitu saja, tapi tetap mengandalkan keyboard dan sisi manis musik pop. Ramuan ini, tidak baru, tentu saja. Tapi, ketika diaplikasikan seiring dengan perkembangan zaman, ternyata masih cocok-cocok saja. Bisa jadi, yang dibilang orang bahwa musik pop memang selalu berkembang mengikuti waktu, benar adanya.

Yang menarik juga adalah pattern merilis karya dalam bentuk EP. Di masa sekarang, merilis album sebagai sekumpulan lagu adalah pertanyaan efektivitas yang penting; masih atau malah tidak perlu dilakukan sebagai upaya untuk menyebarluaskan karya. Tapi, Ardito Pramono terus melakukan itu. Menderetkan lagu dalam sebuah kesatuan, jelas merupakan upaya untuk memberi gambaran musik yang lebih dalam ketimbang merilisnya sebagai single yang lepas. Narasi yang coba diberikan, jelas punya amunisi dan durasi yang lebih panjang, jika pendekatannya adalah album.

 

Ardhito Pramono – Craziest Thing Happened in My Backyard

Ketika melakukannya hingga empat kali–dan rasanya akan dipertahankan kebiasaannya—, berarti pula Ardhito Pramono menemukan format EP ini sebagai sesuatu yang layak untuk dikejar. Ia tidak sepanjang album penuh, tapi juga tidak sependek single lepasan.

Berguna sekali untuk memberikan kesempatan pendengar kenal lebih dalam dengan si musisi dan juga membuka ruang untuk bisa lebih memahami apa yang ingin disampaikan olehnya lewat lagu yang ditulis.

Masa terus bergerak, kita sama-sama mengetahuinya. Kemungkinan besar juga, kita akan menyaksikan Ardhito Pramono makin liar dari hari ke hari. Lewat karya, tentunya. 

 

 

Kredit foto:
Dok. Sony Music Indonesia

Comments
Sadam Husaeni tulloh
Kerennnn bangetttt bossss
Fadya Aulia
semangat berkarya