Trending
Senin, 23 November 2015

Jazz in Town: Lala Menghibur Jambi

  • Share
  • fb-share
Jazz in Town: Lala Menghibur Jambi

Jambi menjadi contoh bagaimana penyebaran musik berlangsung dengan sangat baik di Pulau Sumatera. Banyak nama terlibat di sirkuit tur yang sedang terjadi. Salah satunya penampilan Lala di seri Jazz in Town.

Grand Club yang terletak di Kompleks Grand Hotel Jambi, menjadi tuan rumah untuk gelaran Jazz in Town yang membawa Lala jauh-jauh dari ibukota. Di rangkaian kedua seri ini di Kota Jambi, Lala membuktikan bahwa musik jadi hiburan milik orang banyak.

Naik panggung sekitar pukul dua pagi, ia tidak kehilangan energi sama sekali. Lagu-lagu yang dimainkan, membuatnya mampu menguasai panggung.

Pulau Sumatera, sepertinya punya kebiasaan tersendiri. Kehidupan di dalam sebuah klub, nampaknya memang baru dimulai selepas tengah malam datang. Itu kenapa pertunjukan, apapun jenis musiknya, apabila dilangsungkan di klub, selalu dimulai larut malam.

Penonton baru mulai berdatangan selepas jam berdentang dua belas kali. Penampilan band lokal membuka malam dan beberapa orang sudah terlihat bergoyang, ikut larut pada musik yang dimainkan.

Lala, yang sudah ditunggu oleh publik Jambi, naik panggung setelahnya. Groove-groove menarik dari lagu-lagunya membuat malam semakin ramai. Di beberapa bagian, nuansa beat-beat jazzy yang ia bawakan, mulai menggila. Seolah tidak kenal lelah, ia selalu berpindah dari satu posisi ke posisi lainnya; berkomunikasi dengan penontong, kadang memainkan gitar dan tentunya bernyanyi dengan sangat baik.

Ditambah lagi, keputusannya untuk memainkan sejumlah lagu cover version juga bisa dibilang jitu. Penonton yang rata-rata sudah familiar tidak ingin ketinggalan ikut bernyanyi. Selama kurang lebih satu jam, ia dengan sukses menghibur penonton yang seolah tidak peduli bahwa pagi akan datang dalam hitungan jam dan langit kembali terang dengan segera.

Puncak dari penampilan Lala malam itu adalah tindakannya mencopot sepatu high heelsnya dan turun ke tengah-tengah penonton dari panggung setinggi tubuh manusia hanya untuk bernyanyi bersama-sama penonton yang sibuk menari mengikuti musik yang ditampilkan.

Adegan ini, tentu saja bisa menjadi penutup yang sangat baik. Dari gambar yang terpampang, kita sudah bisa membayangkan bagaimana serunya malam itu bergulir.

Comments
THIAS HASTININGSIH
Pulau Sumatera, sepertinya punya kebiasaan tersendiri. Kehidupan di dalam sebuah klub, nampaknya memang baru dimulai selepas tengah malam datang. Itu kenapa pertunjukan, apapun jenis musiknya, apabila dilangsungkan di klub, selalu dimulai larut malam.
Selvi RC
Keren guys