Trending
Jumat, 07 Juni 2019

Kopi Tuli, Berdayakan Kawan Tuna Rungu dan Menghapus Diskriminasi Difabel

  • Share
  • fb-share
Kopi Tuli, Berdayakan Kawan Tuna Rungu dan Menghapus Diskriminasi Difabel

Bosan dengan coffee shop yang cuma mengandalkan tampilan Instagrammable dan butuh suasana yang lebih inspiratif? Mungkin ini saatnya lo berkunjung ke Kopi Tuli, Urbaners! Coffee shop ini menawarkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung. Mereka memberdayakan kawan-kawan tuna rungu sebagai staf dan berhasil menghapus diskriminasi difabel dalam dunia kerja.

Kopi Tuli bisa disinggahi di dua lokasi. Kedai pertamanya terletak di Jalan Krukut Raya No. 70, Limo, Depok, sementara kedai terbarunya berlokasi di Kindo Square A9, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sebelum berkunjung, baca di sini yuk ulasan lengkapnya!

 

Wujud Kobaran Semangat Tiga Sahabat Penyandang Tuna Rungu

Tampilan Koptul dari depan memberikan kesan yang terbuka dan welcoming bagi siapapun yang datang

Keterbatasan yang dimiliki Mohammad Adhika Prakoso nggak membuatnya berkecil hati dan patah semangat untuk mendulang penghasilan sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi orang-orang dengan kondisi fisik yang sama dengannya. Ya, Adhika adalah seorang penyandang tuna rungu alias tuli.

Sebagai penyandang tuna rungu, Adhika nggak jarang mendapat penolakan ketika melamar kerja. Kecintaan terhadap kopi pun kemudian mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar mendapat nafkah. Bersama dua sahabatnya yang juga penyandang tuna rungu, Putri Sampaghita Trisnawinny Santoso dan Tri Erwinsyah Putra, Adhika pada akhirnya memantapkan hati untuk mendirikan coffee shop demi membangun kemandirian ekonomi bagi teman-teman tuli lainnya.

Nggak asal-asalan, dalam waktu 210 hari, ketiganya lebih dulu menyusuri berbagai coffee shop di banyak tempat, meramu kopi hingga menemukan yang terbaik, dan menggali ilmu dari sejumlah pebisnis yang telah lebih dulu sukses. Adhika juga sempat mengambil kursus singkat mengenai bagaimana meracik kopi dan mengelola bisnis tersebut supaya bisa bertahan di tengah gempuran coffee shop di Jakarta.

 

Menyesap Kopi Sembari Menyelami Dunia Tuli

Suasana hangat KopTul membuatnya tempat sesuai menutup aktivitas di senja hariCoffee shop yang pertama kali dibuka pada 12 Mei 2018 ini nggak cuma menyediakan sejumlah racikan kopi dan tempat bercengkrama yang nyaman disinggahi berlama-lama, melainkan juga suasana berbeda bagi pengunjung yang mampu mendengar. Adhika, Putri, dan Erwin mengajak mereka menyelami dunia tuli melalui kedai kopi yang juga dikenal dengan nama Koptul itu.

Pada sebagian besar jam operasionalnya, nggak ada hingar-bingar berlebihan di Kopi Tuli. Ketenangan dan kehangatan dari para staf yang seluruhnya merupakan penyandang tuna rungu menjadi harta karun tersendiri di kedai ini. Yang unik, Koptul juga nggak menyediakan wi-fi. Tujuannya, tentu agar pengunjung dapat sepenuhnya memanfaatkan momen untuk bercengkrama mengakrabkan diri satu sama lain, bukannya justru sibuk dengan gawai masing-masing.

Demi mencegah miskomunikasi antara staf dan pengunjung, disediakan simbol abjad untuk setiap pilihan minuman, lengkap dengan bahasa isyaratnya. Dengan begitu, pengunjung dapat memesan dengan mudah.

Tidak terlalu ramai, ambiens yang santai dan pemandangan luar yang baik membuatnya tempat yang cocok untuk nongkrong

Lebih dari itu, pengunjung juga dapat mengenal dan mempelajari Bahasa Isyarat Indonesia atau Bisindo di Kopi Tuli. Selain tertera abjad dalam Bisindo pada setiap cup minuman, pengunjung juga berkesempatan belajar bahasa isyarat dari para staf jika mereka nggak terlalu sibuk.

“Waktu pertama kali ke sini, aku kayak menemukan happiness gitu. Teman-teman yang lain juga. Kayak… beda aja. Atmosfernya beda, kayak beneran memanusiakan manusia. Mereka bisa kerja juga kayak kita, layaknya orang yang bisa mendengar,” ujar seorang pengunjung yang mengaku telah beberapa kali datang ke Kopi Tuli.

Nggak sedikit juga penyandang tuna rungu yang kerap bertandang ke Kopi Tuli. Gimana nggak, mereka tentu merasa nyaman lantaran mampu menjadi diri sendiri di coffee shop ini.

 

Racikan Kopi yang Dibuat Sepenuh Hati dan Ditawarkan dengan Harga Terjangkau

Aneka minuman dan pastry nikmat yang menyentuh hati

Sesuai namanya, Kopi Tuli menyajikan sejumlah menu kopi yang cukup bervariasi. Adhika, Putri, dan Erwin mengusung tagline “The Taste That Touch Your Heart” untuk sajian yang mereka tawarkan.

Ada tiga signature kopi yang disuguhkan di Kopi Tuli. Pertama, Kosu Koso yang merupakan racikan Khas Adhika. Ramuan kopi dan susu yang diolah dengan cara dikocok itu dinamai sesuai nama belakang Adhika, yakni Prakoso.

Kedua, Kosu Siput, kopi susu yang dipadukan dengan alpukat, racikan khas Putri. Nama minuman ini terinspirasi dari nama Putri dan alpukat yang dipotong setengah sehingga bentuknya seperti siput. Seperti diketahui, rumah siput atau koklea merupakan bagian tubuh yang penting dalam pendengaran.

Ketiga, Kosu Wings. Kopi susu racikan Erwin tersebut rasanya lebih soft dan manis dibandingkan Kosu Koso.

Selain Kosu Koso, Kosu Siput, dan Kosu Wings, pengunjung dapat memilih Kosu Tanah yang diolah dari kopi, susu, dan coklat untuk dinikmati. Juga tersedia Kappucino, kopi single dengan susu murni tanpa gula, serta kopi dengan lapisan susu yang dinamai Kopi Awan.

Untuk Urbaners yang nggak suka kopi, Kopi Tuli menyediakan pula sejumlah minuman lainnya. Sebut saja Daun Susu (teh hijau dengan susu), Tanah Susu (coklat dengan susu), Marmer Hitam (Charcoal dengan susu), Laut Biru (minuman segar racikan khas Kopi Tuli), hingga Matahari (teh dengan lemon). “Yang favorit di sini, kalau kopi, ada Kosu Wings. Kalau non kopi, Tanah Susu. Minuman yang lain juga enak,” ucap seorang staf Kopi Tuli.

Di Kopi Tuli, semua minuman yang ditawarkan dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Pengunjung hanya butuh merogoh kocek Rp19 ribu hingga Rp21 ribu untuk satu minuman. Menu minuman juga bisa dipesan hangat maupun dingin. Selain itu, tersedia pula sejumlah side dish, seperti aneka roti, untuk menemani sajian minuman yang dipesan.

Jadi penasaran dengan pengalaman baru yang akan dirasakan saat datang ke Kopi Tuli? Tunggu apa lagi? Segera luangkan waktu dan ajak orang-orang terdekat untuk menyesap kopi sambil mengenal dunia tuli di coffee shop keren ini, Urbaners!

 

Comments
SRI YAYA ASTUTI
Di Kopi Tuli, semua minuman yang ditawarkan dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau. Pengunjung hanya butuh merogoh kocek Rp19 ribu hingga Rp21 ribu untuk satu minuman. Menu minuman juga bisa dipesan hangat maupun dingin. Selain itu, tersedia pula sejumlah side dish, seperti aneka roti, untuk menemani sajian minuman yang dipesan.
asrul firmansyah
Joooooosssss gandoss artikel ya dari kopi tulis... walaupun tuna rungu tapii kekurangan itu menjadi penyemangat itu jadi sebuah inspirasi yang hasilnya bisa kita nikmati