Trending
Rabu, 06 September 2023

Skena Wibu dan K-Pop: Dua Koin, Satu Sisi

  • Share
  • fb-share
Skena Wibu dan K-Pop: Dua Koin, Satu Sisi

Skena yang lagi ngetren di medsos sekarang bukan cuma musik indie atau lawas, Bro! Justru, kalau kita main agak lebih jauh, kita bakal nemuin skena lain yang enggak kalah rame: Asian Pop Culture yang didominasi sama kubu K-Poppers dan wibu. 

Sekilas, dua kubu ini kayak kelihatan beda jauh banget, tapi sebenarnya... mereka lebih mirip daripada yang kita kira! Kok bisa gitu? Makanya, simak pembahasan dari MLDPODCAST bareng Sastra Silalahi, Cia Wardhana, Desy Sachir, dan Gilang Baskara di artikel ini!

 

Beda Bahasa, Dedikasi Fansnya Sama

Dari produk sama bahasa yang digunain, mungkin lo mikir kalau pop culture Korea sama Jepang bedanya drastis banget. Tapi, Cia, Desy, sama Gilang sepakat kalau dua skena dari faksi Asian Pop Culture ini punya fanbase yang dedicated banget! 

Buat ambil contoh real-nya, K-Poppers maupun wibu sama-sama rela keluar duit banyak buat ngoleksi merch fandom favoritnya, ngedukung kreator kesukaan mereka di event khusus, sampai yang lebih next level, ngerasain budayanya langsung dengan beli tiket pesawat ke Jepang atau Korsel.

Selain itu, Cia juga nambahin di podcast-nya kalau beberapa fans K-Pop zaman sekarang sebenarnya bermula dari wibu dulu karena banyaknya anime lawas yang pernah tayang di stasiun TV lokal. Kalau kata doi soal pipeline dari wibu ke K-Poppers, “Secara gak sadar, kita semua pernah jadi wibu.”

 

Sebelum Skena Jepang dan Korea, Ada China

Sekarang, produk pop culture dari Jepang sama Korea lagi populer banget di kalangan anak muda. Tapi, kalau lo pernah dengar cerita dari keluarga, kenalan, atau bahkan ngerasain sendiri di masa lalu, most likely lo enggak asing lagi sama film silat sama drama dari China atau Hong Kong.

Masalahnya, ke mana perginya pop culture China dan Hong Kong sekarang? Semuanya balik lagi ke asal-muasal tren yang selalu nongol dari komunitas, menurut Desy. Gampangnya, kalau orang zaman sekarang pengen yang sesuatu yang lebih trendy atau relatable, pasar cuma bisa ikut menyesuaikan. Jadi, itu dia alasan kenapa produk pop culture Jepang sama Korea yang lebih nyentuh kehidupan sehari-hari bisa viral.

 

Kenapa K-Culture Lebih Populer Sekarang?

Tadi kita udah sama-sama tahu kalau skena pop culture Jepang maupun Korea lagi booming parah, tapi popularitas K-Culture atau budaya asal Korsel lagi tinggi-tingginya sampai bisa dianggap ngelebihin Jepang. Pertanyaannya, gimana? Dari statement Gilang, Cia, sama Desy, kuncinya ada di strategi distribusi pop culture Korsel yang bener-bener well-planned dan ngutamain accessibility.

Biar lebih clear, Desy juga nambahin penjelasan detail soal asal muasal Hallyu wave atau Korean wave yang tetap going strong selama 4 generasi sampai sekarang. Katanya, “Aku mungkin enggak tahu spesifiknya gimana soal rencana [think tank pemerintah Korea Selatan], tapi aku tahu mereka udah rencanain ini sejak awal. Soalnya, mereka gak punya sumber daya alam yang begitu banyak, jadi mereka lebih utamain sumber daya manusia. Culture-nya.”

Selain itu, ada banyak stakeholder yang ikutan nyebarin budaya Korea Selatan ke berbagai negara, jadinya menjamur di mana-mana dan gampang diakses dari mana aja, terutama lewat streaming di smartphone. Kata Desy, ini juga salah satu alasan kenapa doi “luntur” dari fandom Jejepangan, alias susahnya nyari konten terbaru dari Jepang dulu karena harus gali sedalam-dalamnya.

 

Cikal Bakal Budaya Populer Asia yang Baru

Kira-kira, apa tren skena wibu sama K-Pop bakal langgeng sampai seenggaknya 5 tahun ke depan? Ketiga tamu yang hadir di podcast kali ini setuju, tapi mereka juga prediksi seenggaknya bakal ada negara lain yang bakal ikutan jadi superpower di bidang pop culture kayak Korea dan Jepang. 

Kalau kata Gilang sama Desy, drama China bakal comeback karena udah ada banyak seri yang populer dan sesuai sama selera pasar. Tapi, di sisi lain, Cia ngungkapin pop culture dari Thailand bakal ikutan booming banget karena sekarang aja, udah ada banyak aktor sama aktris drama Thailand hits yang berhasil jadi global brand ambassador.

Gimana menurut lo? Apa skena perwibuan dan K-Poppers itu kontras banget atau justru sebenarnya sama aja, tapi beda bahasa? Terakhir, kira-kira negara Asia mana yang bakal terkenal karena budaya pop culture-nya entar? Coba bagiin pendapat lo, Bro! 

Oh, iya, kalau lo pengen nostalgia bareng acara lawas yang pernah ditonton bareng Sastra, Gilang, Desy, dan Cia, langsung aja nonton full version dari MLDPODCAST #97 di YouTube atau simak versi audionya di Spotify. Biar enggak ketinggalan info soal podcast daging lainnya dari MLDPODCAST, ikutin terus update-nya dari Instagram dan website MLDSPOT!

Comments
Fadya Aulia
loyalitas fans
Putra Pratama
Dua koin, aatu sisi