Login
Baru-baru ini muncul sebuah fenomena yang membuat orang-orang jadi takut untuk ketinggalan berita-berita terkini. Fenomena yang dikenal dengan istilah Fear of Missing Out ini diartikan jadi rasa khawatir dan ketakutan berlebihan akan ketinggalan tentang sesuatu yang lagi in saat ini.
Fenomena yang disingkat jadi FOMO ini ternyata punya makna yang cukup mendalam – pasalnya, sekarang ini banyak banget orang yang mengalami ini dan pengen terus up-to-date dengan sesuatu yang lagi tren.
FOMO biasa terjadi pada orang-orang yang kecanduan sosial media. Tapi di satu sisi, FOMO juga merupakan kondisi emosional yang kalo ditelisik bisa jadi cara marketing yang baik, bro!
Punya makna yang nggak selalu negatif, fenomena FOMO ini udah dimanfaatkan oleh beberapa brand dalam teknik marketingnya – dan seringkali berhasil, bro!
Penasaran sama cara kerja fenomena FOMO ini hingga akhirnya bisa jadi sebuah teknik marketing? Langsung aja simak ulasan selengkapnya di bawah ini ya!
Teknik Marketing lewat Pendekatan Emosional
credit image - Simple Tailor
Sebagai fenomena yang berkaitan erat dengan kondisi emosional seseorang – FOMO membuat orang-orang merasa nggak percaya diri kalo nggak mengetahui suatu hal. Jadi, marketing dengan FOMO ini bisa dimulai dengan membuat hal yang dipromosikan menjadi viral terlebih dahulu.
Menurut seorang neuroscience, emosi merupakan unsur yang dibutuhkan dan paling mempengaruhi keputusan pembelian. Emang sih yang biasa dikaitkan pada teknik marketing menggunakan FOMO ini bukan dengan keunggulan spesifikasi dan fitur produk yang akan tunjukkan.
Tapi, dengan memberitahu calon konsumen dengan cara yang nggak terang-terangan, lo bakal membangkitkan kondisi emosional mereka, sehingga mereka berminat untuk beli karena penasaran mengenai apa yang sebenarnya akan ditawarkan.
Tentunya teknik marketing yang dilakukan pun harus menarik perhatian para calon konsumen – karena hal ini juga yang nantinya akan membuat mereka penasaran dan tertarik untuk mengulik lebih jauh.
Teknik marketing FOMO mencoba untuk mendekatkan emosional para calon konsumen secara kognitif agar nantinya menjadi lebih meningkatkan brand awareness dan juga minat beli dari para calon konsumennya sendiri.
Menghadirkan Kesan FOMO pada Marketing
credit image - BBC
Nggak bisa dipungkiri – lo pasti lebih tertarik pada barang yang cenderung limited. Barang yang limited ini nantinya bikin produk yang lo jual berasa lebih spesial. Dengan cara ini, secara nggak langsung orang-orang – alias para calon konsumen ngerasa harus punya barang tersebut.
Kesan FOMO lewat cara ini bisa lo lakukan dengan menggunakan kata-kata “Limited Edition” atau Edisi Terbatas pada produk yang akan lo jual. Selain itu, lo juga bisa juga ngasih label “Jangan Lewatkan” di iklan yang akan lo lakukan.
Untuk efek FOMO dalam penjualan ini cukup gampang – apalagi kalo produk lo emang menarik dan emang berbeda dari brand-brand yang udah ada. Cara lainnya yang bisa lo gunakan adalah dengan bikin flash sale dan ajak orang-orang beli sekarang – pasti ngaruh deh, bro!
Menggunakan Teknik Goldilocks Effect
Setelah mengenali cara pendekatan lewat emosional dan juga pemasaran di atas, sekarang lo berkenalan dengan Goldilocks Effect – apakah udah pernah dengar sebelumnya, bro?
Goldilocks Effect merupakan istilah yang berasal dari kisah seseorang bernama Goldilocks. Efek ini terjadi ketika konsumen yang lagi berbelanja nggak mencari produk termurah atau termahal. Efek ini menjadikan konsumen mencari hal yang sesuai kebutuhan dan keinginan mereka. Untuk mengelabui hal itu, lo bisa berikan banyak variasi produk dan membuat produk lo menjadi lebih menarik – tentunya kalo berbeda dari yang udah ada bakal memiliki nilai tambah pada produk lo.
Itulah hal dari FOMO yang bisa lo manfaatkan untuk tenik marketing dan bisa diterapkan pada bisnis lo. Pokoknya, jadikan produk atau bisnis lo jadi hal yang bikin calon konsumen lo penasaran ya!
Feature image - Getty Image
Comments