Trending
Minggu, 29 September 2019

Terinspirasi Musik Hip Hop, Stereoflow Hadirkan Beragam Karya Street Art

  • Share
  • fb-share
Terinspirasi Musik Hip Hop, Stereoflow Hadirkan Beragam Karya Street Art

Punya hobi bermusik dan melukis, bukan berarti lo harus memilih salah satunya saja, Urbaners. Dengan kombinasi yang tepat, lo bisa menyatukan dua jenis seni ini menjadi karya seni baru. Setidaknya, hal ini lah yang terlihat dari beragam karya seni ciptaan Adi Dharma, atau yang akrab dengan nama panggung Stereoflow.

Adi yang gemar mendengarkan lagu hip hop dan rap, mencoba menuangkannya ke dalam karya seni mural, grafiti, bahkan instalasi. Hampir semua karyanya punya sentuhan musik hip hop, baik secara eksplisit maupun implisit. Lalu, bagaimana ya proses pembuatan karya Stereoflow? Apa saja tantangannya mengembangkan street art di Indonesia? Simak hasil obrolan MLDSPOT di sini!

 

Stereoflow dan Identitas Diri

Adi Dharma menciptakan karya muralnya sebagai wujud identitas diri

Di kalangan seniman mural dan grafiti, sosok Adi Dharma terkenal sebagai sosok yang pendiam. Pria kelahiran Sukabumi ini mengakui bahwa dirinya memang seorang introvert. Namun, di balik sosok pendiam tersebut, Adi memiliki banyak ide dan gagasan untuk memeriahkan street art.

Stereoflow sendiri awalnya ia pilih bukan untuk menjadi nama panggung di dunia street art, nama ini dipilih terinspirasi dari album hip hop kegemaran Adi. Sebelum album tersebut rilis, Adi banyak melakukan promosi Stereoflow lewat karya seni di jalan. Walaupun album lagu tersebut akhirnya urung dirilis, namun Adi banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai lukisan muralnya.

Sejak saat itu, Adi menggunakan Stereoflow sebagai nama panggungnya di dunia kesenian. “Stereoflow bukan hanya sebuah nama bagi saya, tapi juga menandakan proses perjalanan menemukan jati diri,” katanya.

 

Belajar Street Art Secara Otodidak

Tak pernah terbayang sebelumnya oleh Adi untuk menjadi seorang seniman mural, grafiti, dan membuat karya instalasi. Apalagi saat menempuh studi di jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Parahyangan Bandung. Tapi ia sering mengisi waktu luangnya dengan menggambar. Memang, keahlian menggambar itu diturunkan sang ayah yang juga pernah menjadi dosen jurusan seni rupa di salah satu perguruan tinggi.

Meski tidak secara khusus diarahkan menjadi seniman lukis oleh ayahnya, namun keinginan dan passion di dunia seni lukis sudah tidak bisa dibendung. Alhasil, di tahun 1997 Adi beralih dan memutuskan untuk terjun total di bidang seni lukis. Sejak memutuskan untuk serius menekuni dunia seni lukis, ia terus mengasah kemampuannya secara otodidak. Tak heran bila kemudian Adi memilih seni mural dan grafiti sebagai media utama untuk berkarya.

Proses gambar Adi sebelum menuangkannya ke medium yang lebih besar

“Kalau dulu, gue masih idealis banget membuat karya. Gue banyak membuat karya mural di jalanan. Tapi kalau saat ini, gue mulai mengurangi menggambar street art dan memperbanyak project indoor, seperti menggambar di dinding rumah, kafe, atau hotel,” ungkap seniman berkacamata ini. Beberapa brand ternama yang pernah mengajak Stereoflow berkolaborasi adalah Samsung, Nike, Hush Puppies, dan juga Yello Hotel. Bahkan, salah satu mural raksasa Stereoflow juga sempat dipamerkan di Gedung Kementerian Keuangan RI dan kantor pusat World Bank di Washington DC, lho. Salut banget, ya!

Selain mural, Stereoflow juga menghasilkan karya lukis beraliran realis dan menekuni aliran seni lukis abstrak dan minimal art. Beberapa kali, Adi diundang untuk mengikuti pameran seni kontemporer. Penikmat karyanya kebanyakan berasal dari segmen kalangan penggemar urban art.

 

Bentuk Abstrak dan Warna Bold Jadi Ikon Unik Stereoflow

Bentuk abstrak dan pemilihan warna terang jadi ciri khas karya Stereoflow

Adi adalah seniman grafiti yang terkenal karena menggunakan elemen-elemen berbentuk mengalir dan warna-warna cerah yang kontras. Ia mengaku banyak mendapatkan inspirasi dari musik hip hop dan punk di era tahun 80-an.

Stereoflow banyak membuat karya dengan menggunakan intuisi sebagai dorongan utamanya. Mimpi, imajinasi, dan identitas adalah tema yang seringkali tergambar pada karya-karya Stereoflow, dengan balutan visual yang mengingatkan lo pada bentuk bentuk kubisme di era seni rupa modern dari Barat. Terdapat pola berulang pada keseluruhan bidang, dengan tabrakan warna yang terlihat harmonis. Ciri khas ini menjadi salah satu ikon spesial dari semua hasil karya Stereoflow.

"Menurut gue, keunikan setiap karya itu tergantung karakter senimannya. Kalau gue sendiri punya misi ingin menyampaikan keceriaan di setiap karya yang dibuat. Selama gue tinggal di Jakarta, gue banyak melihat orang yang stres dengan pekerjaan dan rutinitasnya. Biar yang ngeliat karya gue nggak terbebani, gue banyak main warna-warna bold di setiap mural yang gue buat,” jelasnya. 

Sejak awal berkecimpung di dunia seni lukis, Stereoflow banyak melakukan pameran di beberapa tempat. Nggak cuma di Indonesia, karya-karya Stereoflow pernah menjajaki pameran seni di Amerika Serikat, Hong Kong, Thailand, Australia, hingga Kanada. Untuk menghindari kebosanan, Adi mengaku kerap bereksperimen dengan media-media lain, termasuk wheatpaste, stencil, kuas dan cat semprot.

Penasaran mau kepoin hasil karyanya? Cus aja langsung ke @Stereoflow_id, Urbaners!

Comments
Agus Sungkawa
Hadirkan Beragam Karya Street Art
Fitra Abimanyu
Keren abis