Inspiring People
Jumat, 24 Februari 2023

Afif Yulistian: “Berdagang” Lewat Review Game Horor di Youtube

  • Share
  • fb-share
Afif Yulistian: “Berdagang” Lewat Review Game Horor di Youtube

Apa lo termasuk orang yang suka nonton review game di YouTube? Kalau iya, pasti udah enggak asing dong sama Afif Yulistian, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Apiip? Ya, Afif ini salah satu youtuber gaming yang cukup unik karena fokus pada genre horor di konten game yang dia mainin.

Tapi jadi gamer juga sebenernya bukan mimpi dia. Cita-citanya adalah jadi pilot atau wirausaha. Nah, paling enggak, meski cita-cita pilot sepertinya udah kandas, dia masih bisa memenuhi cita-citanya jadi pebisnis dari profesi Youtuber Gaming itu tadi. Ya seperti kata pepatah lah ya, banyak jalan menuju Roma, jalan menuju cita-cita juga bisa lewat mana aja ya, kan? 

Nah, belum lama ini, gue abis ngobrol eksklusif nih sama sosok inspiratif yang satu ini. Yuk, simak obrolan gue bareng Afif, soal kisah inspiratif perjalanan channel Youtube-nya yang sekarang udah sampai 4 juta subscriber!

Main Game dari Kelas Dua SD

Afif Yulistian gaming di PC

“Duh, panggil gue gamer aja kali ya,” begitu kata Afif, pas gue panggil dia sebagai youtuber gaming. Hampir 40 menit, Afif cerita dengan gue soal suka duka dan pengalamannya meniti karier sebagai gamer yang kemudian merambah ke Youtube. Seru, kocak, nyablak, persis kayak yang lo liat di video-videonya!

“Gue main game itu dari kelas dua SD, pas zamannya PS1,” kenang Afif. Hobi main game inilah yang akhinya membawa Afif kepada niat untuk mengumpulkan uang supaya bisa meng-upgrade PC komputernya, secara menurut Afif PC-nya waktu itu masih bapuk banget.

Makanya sejak kuliah, Afif udah mulai berdagang di FJB Kaskus. Apalagi di masa-masa itu, jual beli melalui media sosial lagi gencar-gencarnya. Simpel aja, Afif menganggap ini adalah media yang bagus untuk jual-beli barang. Dia tinggal balas pesan, antar barang, terus dapet uang deh, gitu!

Demi mengejar tujuannya buat upgrade PC, Afif sampai menjual segala jenis barang loh. Mulai dari jaket, jam tangan, baju, sampai stiker dengan sistem dropshipping. “Gue juga suka hardware komputer, jadi gue juga jualin tuh mouse, terutama yang lagi hits. Gue stok terus gue jual,” cerita Afif sambil ketawa ringan. Mungkin obrolan dengan gue ini mengingatkan dia pas masa-masa struggling-nya.

Afif juga mengaku kalau dia menjalani kuliah setengah-setengah. Hanya mengejar ijazah, karena memang fokusnya di berdagang dan menjalankan hobi main game. Apalagi setelah Pandu, teman kuliahnya dulu yang menurutnya juga salah satu pionir konten kreator gaming yang ada di Youtube, menyarankannya untuk meng-upload permainan gamenya ke Youtube.

Hmm, jangan-jangan game ini bisa menjadi ‘sesuatu’ beneran, pikir Afif waktu itu.

Awal Viral Pertama

Afif Yulistian bersama teman gamers

Ternyata nih, setelah 6-8 bulan dijalani, channel Youtube-nya Afif enggak juga naik. Malahan uang dagang habis buat bayar listrik dan internet. Afif jadinya mikir ulang, strategi apa yang harus dia lakukan supaya penontonnya nambah.

Akhirnya, dia milih buat main game Minecraft dan dia ngerasa game ini cocok buat dia. Bukan cuma gitu, ternyata banyak juga yang suka nonton konten game Minecraft-nya ini loh. 

Puncak dari keviralan konten Afif adalah ketika di pertengahan 2017, pas Afif membuat konten game Mobile Legend. Disitulah penontonnya naik enggak tanggung-tanggung, bisa sampai 100 ribu penonton setiap kali Afif upload konten. Saat itu Afif “panen” penonton deh pokoknya!

Kalau dipikir-pikir, momen Afif main dan upload konten Mobile Legend itu pas banget nih. Soalnya di tahun itu, juga lagi diadakan turnamen Mobile Legend yang pertama di Indonesia. “Lagi pada heboh kan, jadi orang-orang pada cari konten Mobile Legend di Youtube,” demikian hasil analisis Afif.

Dari momen tersebut, Afif akhirnya memutuskan untuk lebih serius di konten game Youtube. Bahkan ketika kesempatan kerja di kantoran datang dan udah sampai di tahap interview, Afif dengan tekad bulat melewatkannya.

“Dari awal ibu gue selalu ngedukung sih, asal gue yakin aja dengan apa yang gue jalani,” tambahnya. Menurut Afif, walaupun pada akhirnya dia tidak menggunakan ijazah kuliah buat mendapatkan kerja, pengalaman di kuliah membantu dia mengenal banyak orang yang sedikit banyak bantu menempa dirinya sampai jadi seperti sosok yang sekarang.

“Saran gue nih buat teman-teman yang masih kuliah dan suka main game, boleh kok main game, tapi pendidikan jangan ditinggalkan. Yakin deh, itu bakal bermanfaat juga kok buat lo!” 

Pernah Down Lagi, Namanya Juga Hidup!

Setup PC Gaming Afif Yulistian

Ternyata, setelah “kemakmuran pertama” di tahun 2017, Afif juga pernah merasa down beberapa tahun selanjutnya. Kejadiannya tuh terjadi di awal 2019, pas kunjungan di channel-nya turun karena Afif ninggalin Mobile Legend.

“Gue bosan dan pengin coba ganti konten. Ternyata metadata-nya jadi kepecah,” jelas Afif. Walaupun kontennya masih menghasilkan cuan nih, dia mengaku sempat rada down. Malah setelah gue kulik lagi, ternyata bukan cuma bosan doang trigger-nya. 

Menurut Afif, di tahun 2018 sampai 2019 sedang terjadi transisi konten gaming di Youtube. Di mana kreator gaming di tahun itu lagi banyak diisi sama pro player. Jadinya ketika Afif upload konten Mobile Legend nih, banyak yang kasih hate komen dan ngebandingin permainannya dengan para pemain pro tadi. 

Merasa down, akhirnya Afif memutuskan buat minggir dulu dari game Mobile Legend dan beralih ke konten baru. Eh ternyata, pengunjung channel-nya malah ikutan turun. Di tahun 2023 sekarang ini, konten-konten Afif memang enggak “se-meledak” dulu, tapi masih oke dan bertahan. Justru Afif sekarang ngerasa sudah menemukan “warna” baru. 

Pengalaman bikin konten game akhirnya mengajarkan Afif untuk jadi gamer sekaligus konten kreator yang enggak idealis. Perlu tahu juga apa yang sekarang lagi rame dibahas, lagi rame dimainin, dan pastinya bikin “warna” sendiri supaya tampil beda dengan kreator lain.

“Pintar-pintar cari pasar dan terapin di channel lo deh. Sambil pertimbangin, sebenarnya lo pengin bikin channel kayak apa,” begitu saran Afif berdasarkan pengalamannya sendiri. 

Dari hasil analisis pengalamannya ini nih, Afif akhirnya memutuskan untuk fokus pada game horor. Ternyata setelah uji coba beberapa konten, banyak penonton yang suka dengan ekspresi Afif yang teriak-teriak dan nyablak. Padahal asli menurut Afif, dia teriak-teriak karena memang takut! 

“Gue itu aslinya takut, beneran dah. Makanya, kalau lo perhatiin game yang gue keluarin itu yang medium aja, bisa dinikmati anak-anak dan remaja. Tapi cukup nakutin sih, hahaha!” 

Di momen ini juga Afif belajar satu pelajaran menarik lain, yaitu bagaimana membangun interaksi dengan audiens. Supaya tahu, apa yang disenangi penonton, apa yang mereka cari, sampai apa yang bikin mereka stay di channel. “Itulah seni berproses dengan konten sih, kalau menurut gue.”

Afif pun mulai menikmati proses pembuatan konten yang enggak hanya berdasarkan jumlah subscriber dan penonton aja, tapi juga berdasarkan komen-komen dari penonton.

“Ada satu komen yang gue inget banget, dia bilang dia baru pulang kerja terus capek, dan pas nonton konten gue capeknya ilang. Duh itu ngena banget ke gue,” tutup gamer yang berpendapat kalau selain The Last of Us, game lain yang juga cocok diangkat jadi film adalah Backrooms atau Escape The Backrooms.

Itu dia cerita inspiratif dari Afif! Kalau lo mau kulik lebih dalam soal permainan game Afif, langsung aja tonton channel Youtubenya di @AfifYulistian, ya. Oh ya, jangan lupa juga buat baca terus MLDSPOT. Di situ, gue bakal bagiin cerita-cerita inspiratif dari local greatness lainnya ya!

Comments
Tjong tjauw min
Pintar-pintar cari pasar
Agus samanto
proses pembuatan konten yang enggak hanya berdasarkan jumlah subscriber