Trending
Senin, 09 September 2019

Kebun Roti: Surga Roti Homemade dan Master Sourdough di Yogyakarta

  • Share
  • fb-share
Kebun Roti: Surga Roti Homemade dan Master Sourdough di Yogyakarta

Sebagai sentra kreativitas, Yogyakarta memang nggak ada matinya. Ngaku deh, apakah lo sering “melarikan” diri ke Yogyakarta dari rutinitas sehari-hari? Nggak cuma dikenal sebagai kota berseni dan kota pelajar, Yogyakarta juga jadi tempat menyepi sembari menikmati berbagai makanan enak.

Buat lo yang termasuk tipikal traveler seperti ini, Kebun Roti di Catur Tunggal Depok menawarkan tempat menikmati roti home made dan sourdough lezat. Teksturnya yang lembut dan hangat membuat Kebun Roti dibanjiri pengunjung yang menginginkan roti autentik. Bahkan, pembuatan rotinya pun dibatasi untuk menjaga kesehatan dan kualitasnya.

Penasaran kan? Yuk cek di sini ulasan lengkapnya, Urbaners!

 

Berawal dari Kesenangan Makan Kue

Kebun Roti dibangun oleh Siane Caroline dan pasangan atas dasar kesenangan membuat kue

Ketika pertama kali menginjakkan kaki ke Kebun Roti, lo bisa merasakan suasananya yang homey banget. Bangunan dua lantai, disambut toples-toples daun teh, kemudian masuk lebih dalam di sisi kiri ada lemari kue yang memamerkan aneka kue wangi, donat, pizza, cheesecake, sourdough dan kue-kue apik lainnya. Aroma kopi menguap, ternyata salah seorang pegawai sedang menggiling kopi. Rasanya kayak masuk ke rumah nenek!

Sementara itu, di sisi kanan ruangan, ada pelbagai produk sabun, teh herbal, lotion serta barang-barang fashion second hand. Naik ke atas, lo bakal disambut ruangan yang cukup lapang, sofa, kursi kayu panjang, dan lemari berisi komik dan buku-buku yang cozy banget untuk lo nongkrong berlama-lama.

Atmosfernya simpel dan bikin betah, cocok banget buat Urbaners yang lagi mau berkontemplasi. Suasana yang ciamik ini diperlengkap dengan sajian kue-kue segar. Penasaran dengan konsepnya, MLDSPOT ngobrol dengan sang pemilik, Siane Caroline.

“Saya bikin Kebun Roti di tahun 2014 bareng suami, Ahmad Solihin,” kata Siane Caroline. Berdirinya Kebun Roti ini ternyata berawal dari ketidaksengajaan, karena Siane senang makan roti, tapi jarang menemukan roti yang rasanya cocok, ia lebih senang membuat sendiri.

Lama kelamaan, beberapa teman jadi rutin nyobain dan cocok dengan rasa dari kue bikinannya. “Kenapa nggak dijual saja,” demikian pemikirannya. Toh, bikin sedikit ataupun banyak sama saja, dengan satu resep, Siane bisa membuat sampai 20 porsi roti.

Sourdugh, salah satu roti favorit di Kebun RotiBackground suami yang seorang petani dan terbiasa membuat MOL alias mikroorganisme lokal untuk pupuk organik, lantas membuat keduanya bereksperimen untuk membuat ragi alami untuk mengembangkan kue.

“Proses coba-coba kami memakan waktu satu tahun dan menghabiskan kurang lebih 100 kilo tepung terigu untuk menemukan resep yang pas,” cerita Siane. Sejauh ini, ada lebih dari 100 resep kue homemade, namun hanya 30 jenis yang lebih sering dijual. Roti labu, pizza, dan cream cheese adalah yang paling disenangi oleh pembeli.

 

Kualitas Lebih Penting dari Kuantitas

Pizza salah satu menu favorit di Kebun Roti

Setiap hari sekitar jam 2 siang, akan masuk banyak loyang kue segar ke Kebun Roti, yang berlokasi di Jalan Bougenville No 7-11, Karang Gayam, Caturtunggal, Depok-Yogyakarta ini. Aneka olahan roti tersebut kemudian disimpan dalam wadah transparan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Hal ini memang sengaja dilakukan untuk menjaga kesegaran, kenikmatan, plus tidak menggunakan pengawet kimia. So, waktu terbaik untuk mencicipi roti andalan Kebun Roti adalah siang menjelang sore, Urbaners!

Siane bercerita, kalau pangsa yang mereka ambil memang spesifik, sehingga walaupun jumlah kue yang dibuat tidak terlalu banyak, tapi segmennya akurat, apalagi karena nggak terlalu banyak pesaing dengan roti sejenis. “Produk Kebun Roti berbeda, salah satu pembedanya adalah ragi alaminya. Dan saya merasa memang semua toko roti punya rahasia adonan tersendiri untuk ragi kuenya,” tambah Siane.

Ngomongin soal tantangan dalam berbisnis kuliner, Siane menganggap tantangan yang paling signifikan selalu berasal dari diri sendiri. “Kita harus selalu mencari cara untuk tetap kreatif, menghalau bosan, dan menghindari cuaca buruk seperti musim hujan berkepanjangan,” katanya.

 

Dekat dengan Komunitas

Suasana di Kebun Roti menjelang sore, setiap kue dan roti yang baru, masuk

Mengincar scoop kecil tapi segmennya pas memang salah satu kunci Siane dalam membesarkan usaha Kebun Roti. Karena itu, ia pun sering mengadakan kerja sama dengan komunitas, mulai dari komunitas seni, musik, craft, dan makanan sehat. Bentuk dukungan yang diberikan Kebun Roti adalah memberikan tempat ketika komunitas-komunitas tersebut menggelar acara. “Tempatnya gratis, hanya makan dan minumannya saja yang berbayar,” terang Siane.

Yang bikin seru, berbeda dengan usaha kuliner lainnya, Kebun Roti mendukung sustainable living. Kebun Roti punya acara rutin bernama thrifting paradise yang berjualan barang-barang secondhand. “Acara ini bertujuan untuk mendukung gerakan slow fashion. Kami membantu komunitas yang berjualan tanpa modal besar,” ceritanya lebih lanjut.

Kedekatan Kebun Roti pada komunitas-komunitas di Yogyakarta sedikit banyak membantu Kebun Roti untuk lebih dikenal oleh masyarakat. Jadi, walaupun scoop-nya kecil, tapi bisa dibilang penikmat Kebun Roti termasuk fans berat yang setia. Bahkan, ada beberapa penyuka Kebun Roti yang khusus datang ke Yogyakarta hanya demi mencicipi sepiring cheesecake dan cappucino.  Sedangkan yang lainnya, menjadikan Kebun Roti sebagai tempat nongkrong, untuk menyelesaikan tugas kuliah, skripsi, dan pastinya pacaran! 

Sebelum menutup percakapan, Siane mengungkapkan harapan, semoga ke depannya Kebun Roti dapat terus berkarya dan mendukung kreativitas komunitas di Yogyakarta. “Kami ingin energi Kebun Roti bisa membangkitkan semangat kreativitas anak-anak muda di Yogyakarta,” tutupnya mantap.

 

 

Comments
asrul firmansyah
Top markotop banget memang kota Yogyakarta
Mursidin
Keren banget