Trending
Kamis, 19 September 2019

Tampil Sleek dengan Pangestoe Bespoke, Classic Menswear Warisan Tiga Generasi

  • Share
  • fb-share
Tampil Sleek dengan Pangestoe Bespoke, Classic Menswear Warisan Tiga Generasi

Saat ini, tren classic menswear di Indonesia mungkin belum sepopuler di Eropa ataupun Amerika. Layanan custom untuk pembuatan jas, vest, maupun celana bahan biasanya hanya dilakukan ketika ada acara-acara spesial, seperti pertunangan maupun pesta pernikahan. Padahal, tailor suit yang disesuaikan dengan ukuran badan bakal bikin penampilan lo terlihat lebih dapper dan elegan, lho Urbaners!

Salah satu penerus tren dari classic menswear di Indonesia adalah Pangestoe Bespoke. Berdiri sejak tahun 1971, Pangestoe Bespoke sekarang sudah diwariskan hingga ke generasi ketiga. Desain dan karya mereka mencuri perhatian karena tampilan yang nggak terlihat pasaran. Yuk, kenalan lebih lanjut sama Pangestoe Bespoke dan simak kenapa custom suit lebih baik dibandingkan jas di pasaran!

 

Teknik Tailor yang Diwariskan hingga Generasi Ketiga

Marvin dan Marco menunjukkan hasil jahitan Pangestoe Bespoke

Pangestoe Bespoke merupakan regenerasi dari Mico Tailor yang sudah berdiri sejak 1971 di Jakarta. Phang Tjok Po adalah generasi pertama keluarga Pangestu yang mendirikan usaha tailoring. Ia kemudian mewariskan usaha tersebut di tahun 1980-an kepada Phang Sin Jek, yang memodifikasi namanya menjadi New Mico Tailor. Sebagai generasi kedua, Phang melihat peluang yang besar dan memiliki visi pribadi untuk memasuki industri tailoring.

Tiga puluh lima tahun kemudian, Phang pun menyerahkan usaha tailoring kepada dua anak laki-lakinya, yaitu Marco dan Marvin Pangestu. Sebagai generasi ketiga, mereka melakukan rebranding dan resmi mendirikan Pangestoe Bespoke di tahun 2017. Menurut Marvin, salah satu hal yang menjadi kekuatan mereka adalah pengalaman dan jam terbang yang tinggi di dunia tailoring. Ini merupakan hal yang langka di Indonesia. Karena itu, Marvin dan Marco nggak ragu untuk melanjutkan legacy dan ajaran-ajaran dari ayah dan kakeknya.

Sebenarnya, di antara Marvin dan Marco, nggak ada yang memiliki latar belakang desain. Tapi, Marco sangat tertarik melihat orang-orang Inggris yang mempunyai tradisi untuk menggunakan suit and tie di berbagai acara. Di Indonesia sendiri, tren pakaian jas masih sangat minim. Dari situlah, Marco mulai mendalami styling jas, pocket square, hingga padu padannya dengan celana dan sepatu. Sementara itu, Marvin fokus untuk mempelajari proses produksi, untuk menghasilkan pakaian yang sempurna bagi setiap pelanggan.

 

Custom Tailor Handmade dengan Bahan Impor Terbaik

Berbagai macam pilihan kain dan aksesoris Pangestoe Bespoke yang dapat dipilih untuk custom suit

Urbaners, daripada membeli pakaian jadi yang sudah diproduksi secara masal, custom suit menjanjikan lebih banyak keunggulan, lho. Pertama, lo bisa request desain, bahan, sampai potongan yang sesuai sama ukuran tubuh. Nggak perlu takut kekecilan, kebesaran, bahan yang panas, atau potongan yang nggak pas. Ketika lo melakukan bespoke tailoring, setiap cm diukur dengan sangat hati-hati, dan proses pembuatannya pun bisa memakan 2-3 kali fitting, untuk memastikan hasilnya cocok dengan postur tubuh.

Yang kedua, Pangestoe Bespoke menggunakan bahan kain dengan kualitas terbaik. Nggak mau berkompromi dengan kenyamanan, mereka memilih kain wol atau katun yang didatangkan dari luar negeri. Proses penjahitan dari awal hingga akhir dilakukan secara handmade. “Dari pengalaman kami, wol yang bagus hanya ada di Inggris atau Italia. Karena itu, proses pengerjaan kami kira-kira butuh waktu sekitar satu bulan, karena kami harus mengimpor bahan-bahannya,” kata Marvin.

Untuk mendapat custom suit terbaik bagi pelanggan, Pangestu bersaudara memperhatikan setiap detail penting dengan teliti.

Saat ini, Pangestoe Bespoke sudah menyediakan banyak banget pilihan bahan dari partner mereka. Lo bisa menemukan kain terlembut dari Thomas Mason, brand asal Inggris yang menggunakan material katun Mesir dan linen dari Normandia. Ada juga Standeven Fabrics yang sudah berdiri sejak 1885 dan Escorial Wool yang kainnya diproduksi secara sustainable. Bahan-bahan premium ini tentunya nggak bakal lo temukan di pasaran, Urbaners!

Selain itu, ketika lo memutuskan untuk membuat jas atau setelah custom di Pangestoe Bespoke, lo bakal punya banyak kesempatan untuk berkonsultasi dengan orang-orang yang punya jam terbang tinggi di bidang tailoring. Mereka akan mengarahkan lo untuk memilih gaya dan potongan yang simpel, elegan, dan paling cocok sama postur tubuh lo. Marco dan Marvin juga bakal memberi rekomendasi bahan dan warna yang oke, sesuai sama kebutuhan pemakaian jas. Ini penting banget karena lo tentunya nggak mau salah pilih ketika beli jas atau setelan baru.

 

Tren Classic Menswear di Indonesia

Salah satu hasil jahitan Pangestoe Bespoke

Menurut Marvin, saat ini tren classic menswear di Indonesia sedang dipopulerkan oleh anak-anak muda yang ingin tampil classy dan elegan di berbagai kesempatan. Namun, awareness-nya masih minim dibandingkan negara-negara maju. Oleh karena itu, Pangestoe Bespoke juga bergabung dengan IMTA (Indonesia Master Tailor Association) dan WFMT (World Federation of Master Tailor), yang bertujuan untuk mengembangkan tren classic menswear di Indonesia.

Untuk menyesuaikan dengan iklim Indonesia yang tropis dan lembab, Marvin merekomendasikan kain berbahan Fresco. Ini adalah bahan yang didesain khusus untuk memberikan rasa nyaman dan adem walau dipakai di negara tropis seperti Indonesia.

“Di Indonesia sendiri, yang paling best-seller adalah 2-piece single-breasted suit. Kami selalu menyarankan warna-warna seperti Dark Charcoal atau Dark Navy, yang nggak pernah salah untuk dipakai ke mana pun,” ungkap cowok lulusan Universitas Tarumanegara ini.

Nah, buat lo yang pingin tampil keren ala James Bond, Marvin juga punya beberapa tips untuk padu-padan dengan suit. Dengan warna jas gelap, lo bisa mulai memadukannya dengan kemeja warna solid putih, pale blue, atau light pink. Kalau udah mulai dapet feel-nya, lo juga bisa cobain kemeja bermotif garis-garis dan kotak-kotak. Pada dasarnya, kemeja dengan warna yang semakin light akan terlihat makin oke juga.

Kalau lo tertarik buat bikin custom suit atau konsultasi lebih lanjut, lo bisa langsung aja kunjungi Pangestoe Bespoke di Jalan Hayam Wuruk no. 68A, Jakarta, Urbaners!

 

Comments
THIAS HASTININGSIH
Teknik Tailor yang Diwariskan hingga Generasi Ketiga
Noni
Terlihat keren