Trending
Kamis, 30 Juli 2020

CVX, Berangkat dari Musik Retro Hingga Elektronik

  • Share
  • fb-share
CVX, Berangkat dari Musik Retro Hingga Elektronik

Beberapa tahun belakangan, industri musik Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Genre musik seperti indie, folk, elektronik hingga vaporwave yang dulu kurang diminati, kini dinikmati oleh banyak pendengar. Dunia musik Indonesia yang sebelumnya ibarat kanvas kosong, sekarang terasa jauh lebih berwarna dengan beragamnya jenis musik yang ada. Bagi CVX, seorang produser musik dan DJ yang sedang naik daun, musik menjadi kanvas hidupnya. Lewat lantunan lirik dan melodi, ia berbagi cerita dan pesan hidup untuk para pendengarnya.

 

Menekuni Musik karena Tantangan Orang Tua

Kalau lo suka mengikuti skena musik underground, nama CVX pasti sudah nggak asing di telinga. Ikki Witjaksono, begitu nama aslinya, adalah seorang musisi Electronic Pop berbakat asal Jakarta. Jejak kariernya bermula pada 2008 lalu, saat menggarap musik untuk sang ayah. Sejak itu, Ikki serius menggeluti karier di bidang musik dengan merilis cover lagu dan remixes di SoundCloud dan Spotify. Bahkan sekarang lagu-lagu CVX di Spotify sudah didengarkan lebih dari 200.000 kali lho, Bro!

Menurut CVX, musisi harus lebih kreatif untuk menarik minat pasar

Asal tahu saja nih, Ikki baru memutuskan menggunakan nama CVX di tahun 2014. “Dulu nama panggung lagi ngetrend. Jadi waktu itu gue lagi ngerjain proyek yang awalannya C, V, dan X. Lalu gue gabungin aja jadi CVX; gabungan dari beberapa kepribadian proyek yang berbeda-beda dan dijadikan satu,” ujar Ikki.

Nama CVX mulai melambung sejak ia merilis cover lagu dari sinetron hits tahun 2000-an, “Jinny Oh Jinny” yang menuai banyak pujian dari penggemarnya dan para kritikus musik. Lagu ini juga mengantarkannya pada nominasi Producer of The Year oleh Paranoia Awards tahun 2016 dan memenangkan Music Cover of The Year oleh Popcon Asia di tahun 2017.

 

Ingin Menyembuhkan Melalui Lirik dan Melodi

Ketika didengarkan, lantunan melodi lagu-lagu CVX yang relaxing akan membuat lo merasa lebih chill

Siapa sangka ternyata musisi yang memiliki prinsip ‘Music is not everything, but everything is music’ ini adalah seseorang yang loyal dengan pertemanan, Bro. Ia mengaku merasa lebih puas bermusik kalau bisa berkolaborasi dengan kawan lama. “Menurut gue, berasa lebih tulus aja musiknya. Makanya gue ingin collab sama temen-temen lama gue seperti Mardial dan Jevin Julian. Kita memang udah lama janji buat collab, tapi gue masih merasa belum siap aja. Hahaha,” kata CVX sambil tertawa.

Lagu-lagu CVX paling cocok untuk didengarkan setelah lo capek bekerja atau terjebak macet sambil ditemani rintik-rintik hujan. Soalnya, gabungan melodi retro dan futuristik dalam lagu-lagunya dijamin bikin lo merasa lebih santai dan rileks. Beban dan pegal-pegal seharian akan terasa berkurang! Dan asal tahu aja nih, Bro, nuansa jadul dalam kebanyakan lagu CVX ternyata didasari oleh kecintaannya pada era 80-an, lho. “Passion gue itu di lagu-lagu retro, jadi bikin lagu 80s seperti napas buat gue,” imbuhnya.

Lagu ‘Kilas Balik’ adalah usaha CVX untuk menarik perhatian market yang lebih luas.

Cerita dan curahan hati pribadi menjadi sumber inspirasi CVX ketika membuat lagu. Alasannya, karena ia mau karyanya menjadi medium penyampaian isi hati untuk didengar orang lain. Meski terkesan narsis, tapi CVX ingin berkarya dari kejujuran. Ia berharap lagu-lagunya bisa dijadikan self-healing dan self-provoking.

Seperti pada tembang “Hunter” (feat. Neonomora) dan “Crawl” (feat. Noni), lagu kolaborasi CVX dengan dua solois perempuan seputar toxic relationship. Dua lagu ini diharapkan menjadi wake up call untuk orang-orang yang sedang terjebak dalam hubungan yang nggak sehat. Perbedaan dua versi ini terletak di sudut pandang yang diangkat. Hunter bercerita latar belakang kisah cinta pribadi CVX, sementara Crawl tentang sudut pandang cewek terhadap toxic love. “Versi Noni tujuannya untuk self-provoking para cowok yang kadang-kadang buta dan nggak sadar kalau mereka itu toxic. Gue tahu market gue kebanyakan cowok makanya gue ingin kolaborasi dengan vokalis perempuan untuk menyuarakan hal ini,” ujarnya.

 

Memanfaatkan Limitasi Pandemi

Adanya pandemi nggak menghalangi CVX untuk tetap berkarya di kala PSBB. Bahkan, tahun 2020 nampaknya akan menjadi tahun yang sibuk bagi CVX karena dirinya berencana merilis banyak lagu baru sampai akhir tahun 2020! Lagu-lagu ini akan disuguhkan ke publik setelah dirinya bisa kembali ke panggung dan menghibur banyak penggemarnya. CVX pun membocorkan kalau tahun ini dia akan mengeluarkan beberapa lagu dalam dua timeline, yaitu lanjutan single “Kilas Balik” dan Hunter.

Berbicara tentang industri musik Indonesia, CVX mengaku senang melihat banyak musisi yang lebih mandiri dalam memproduksi karya-karya mereka sendiri. Salah satunya seperti ikut ambil bagian dalam pengarahan visual dan video klip. Secara pelan tapi pasti, CVX merasa industri musik Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Para musisi dinilainya telah berhasil memenuhi keinginan audiens dengan mengeluarkan karya-karya yang fresh dan genuine.

CVX memulai musik dari limitasi

CVX menutup obrolan dengan memberi saran untuk musisi-musisi muda yang baru mau meniti karier di industri musik. Menurutnya, waktu luang yang ada saat masa pandemi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. “Sekarang kita sepakat dengan adanya limitasi. Menurut gue, limitasi justru harus dipakai sebagai kekuatan kita. Gunakan limitasi sebaik-baiknya, bukan malah jadi berhenti atau mundur,” tutupnya.

Nah, semakin yakin ‘kan kalau CVX adalah the next big thing di dunia musik Indonesia? Yuk, dukung CVX dengan mendengarkan lagunya di Spotify, SoundCloud, dan Beatport. Lo juga bisa kepoin Instagram-nya di @ikkicvx, Bro!

 

Comments
DEVI TRI HANDOKO
Menekuni Musik karena Tantangan Orang Tua
KATRINI ENDAH PAMUNGKAS
Asal tahu saja nih, Ikki baru memutuskan menggunakan nama CVX di tahun 2014. “Dulu nama panggung lagi ngetrend. Jadi waktu itu gue lagi ngerjain proyek yang awalannya C, V, dan X. Lalu gue gabungin aja jadi CVX; gabungan dari beberapa kepribadian proyek yang berbeda-beda dan dijadikan satu,” ujar Ikki.