Trending
Senin, 09 September 2019

Kini dan Nanti Kopi, Menikmati Kopi Kini Tanpa Mengorbankan Nanti

  • Share
  • fb-share
Kini dan Nanti Kopi, Menikmati Kopi Kini Tanpa Mengorbankan Nanti

Konsep green living atau gaya hidup yang berkesinambungan saat ini sedang diusung oleh semua orang. Soalnya, udah banyak banget kerusakan lingkungan di dunia yang disebabkan karena gaya hidup konsumtif manusia. Karena itu, banyak orang yang memutuskan untuk mengubah gaya hidup dari hal-hal yang simpel, seperti mengurangi kemasan plastik dari makanan maupun minuman, atau mendaur ulang limbah agar jadi barang yang bernilai guna.

Nah, buat lo yang mau mencoba beralih ke green living, ada pilihan tempat nongkrong yang menerapkan konsep sustainable. Jadi, nggak cuma berorientasi pada profit jangka pendek, tempat ini juga memikirkan kelestarian masa depan. Simak ulasan lengkapnya soal kedai Kini dan Nanti Kopi, yuk!

 

Tempat Minum yang Reusable

Menggunakan sedotan berbahan kertas yang mudah terurai

Kini dan Nanti Kopi sempat mencuri perhatian, karena posting Instagram mereka yang membahas tentang penggunaan botol-botol bekas. Spontan timbul pertanyaan: Gimana dengan kebersihannya, ya?

MLDSPOT pun mampir ke tempat ngopi di Jalan Gurame Raya No 32 Pasar Minggu ini dan bertemu dengan bartender Aji Widyatmoko yang memberikan penjelasan mengenai Kini dan Nanti Kopi. Kedai ini termasuk baru di skena coffee shop Jakarta, karena baru dibuka pada bulan Mei 2019.

“Soal reusable, kita memang punya supplier yang menyediakan botol kaca bekas untuk kopi kita. Tapi, walaupun bekas, sudah ada metodenya sendiri sehingga soal tingkat higienis, nggak perlu diragukan lagi,” cerita Aji. Konsep green living yang dianut oleh Kini dan Nanti Kopi juga diterapkan pada penggunaan plastik berbahan dasar singkong untuk take away, sedotan dari kertas, dan cup dari plastik yang bisa terurai.

Sesuai dengan namanya “kini dan nanti”, seolah mempertegas kalau kesenangan yang kita dapatkan di waktu sekarang, jangan sampai mengganggu masa yang akan datang. “Sekarang ini kan budaya ngopi udah ngetren banget, Kini dan Nanti Kopi mau mengedukasi orang-orang, terutama anak millennial, supaya aware dengan sampah yang dihasilkan dari kebiasaan nongkrong kita,” jelas Aji.

 

Biji Kopi yang Digiling untuk Menu Es Kopi

Dolce Latte dan Roti Bakar Nutella Keju

Bicara soal menu kopi pilihan di sini, menu yang paling populer adalah Es Kopi Susu. Ada dua pilihan menu es kopi susu andalan, yakni Es Kopi Susu Kini (Rp19.000) dan Es Kopi Susu Nanti (Rp19.000). Bedanya, Es Kopi Susu Kini menggunakan gula aren, sedangkan Es Kopi Susu Nanti menggunakan susu kental manis.

Yang bikin racikan mereka berbeda dengan Es Kopi kebanyakan adalah coffee shop ini nggak menggunakan kopi liquid yang biasa dilakukan gerai lainnya. Mereka menggiling biji kopinya, baru kemudian ditambahkan dengan bahan lainnya. Teknik ini membuat rasa kopi lebih “nyata” dan fresh. “Kalau pilihan kopinya, kita pakai kopi Aceh yang dicampur dengan Bengkulu, dengan jenis kopi robusta,” jelas Aji.

Pemilihan kopi jenis robusta sudah umum digunakan oleh menu es kopi pada umumnya. Kopi robusta memang pilihan yang paling aman, karena es kopi membutuhkan elemen kepahitan kopi - sesuatu yang nggak bisa diberikan oleh kopi jenis arabica yang cenderung asam. Kalau manis dari gula ketemu dengan kopi arabica, cita rasanya akan kacau.

Selain es kopi, menu favorit lainnya adalah Dolce Latte yang merupakan kombinasi racikan dua shoot espresso dan dolce sauce. Rasa pahit dan “nendang” dari kopi Aceh-Bengkulu bergumul dengan dolce sauce. Untuk menikmatinya, lo bisa memesan roti bakar juga, Urbaners! Ada pilihan rasa Nutella, kacang, ataupun keju. Saat ini, Kini dan Nanti Kopi belum menyediakan pilihan menu berat, jadi tempat ini mungkin nggak cocok disinggahi kalau lo lagi kelaparan.

 

Tempat yang juga “Green”

Kini dan Nanti Kopi punya ruangan yang mungil, simpel, dan nggak terlalu ramai, sehingga cocok banget buat jadi tempat nongkrong santai buat lo, Urbaners. Eksterior dan interiornya mendukung banget. Cat warna merah di tembok luar, sedang bagian dalam polos dengan plester semen. Beberapa tanaman hias di meja kayu panjang sisi kanan dan kirinya menambah kesan “green”. Kalau pengen suasana yang lebih hijau dan terbuka lagi, ada juga smoking area yang lebih luas di lantai dua.

Suasana di lantai dua Kini & Nanti Kopi

“Kalau orang melihat sekilas, Kini dan Nanti Kopi masih kurang menonjolkan konsep green living. Itu masih jadi PR buat kita sih. Sejauh ini orang-orang tahunya kita go green ketika menggunakan sedotan dan wadah yang berbeda aja,” tambah Aji. Bisa jadi ke depannya, akan ada perubahan dan penambahan untuk memperkuat konsep green living yang dianut oleh kedai ini. Bukan hanya soal menu dan konsep tempat, tetapi membangun kesadaran kepada tamu kalau hidup “hijau” itu memang harus digalakkan sedari sekarang.

Contohnya saja, untuk penggunaan kantong plastik untuk take away, pengunjung akan dikenakan biaya tambahan Rp1.000 bila mereka mau menggunakan kantong plastik. Tapi, dari membayar biaya ini orang bisa mikir, seberapa perlu sih gue menggunakan kantongan plastik? Toh, pada akhirnya akan dibuang juga. Demikian halnya dengan cup yang menggunakan plastik terurai serta botol reusable. Itulah tujuan utama dari Kini dan Nanti Kopi, untuk membuat pengunjung memikirkan kembali sampah yang mereka hasilkan dari gaya hidup modern ini.

Keberadaan coffee shop yang mengusung green living seperti Kini dan Nanti Kopi diharapkan dapat mengetuk hati nurani konsumen kalau sampah yang lo hasilkan dari kebiasaan nongkrong saat ini bisa mempengaruhi kehidupan anak cucu mendatang. Yuk, mulai kurang-kurangi konsumsi plastik berlebihan!

 

Comments
Noviyanti
Ngopi yuks
Fitra Abimanyu
Mantap bro